Penggemar film Marvel Cinematic Universe bisa sedikit melepas rindu ngeliat reuni Captain America dengan sutradara Marvel, The Russo Brothers (Anthony dan Joe Russo). Yep, keduanya kembali terlibat dalam satu proyek terbaru, ‘The Gray Man’ yang sudah tayang di Netflix sejak Jumat, 22 Juli 2022 lalu.
Selain Chris Evans, film ini juga bertabur bintang lainnya seperti Ryan Gosling, Ana de Armas, Regé-Jean Page, Billy Bob Thornton, Dhanush, Jessica Henwick, dan Julia Butters.
Melihat nama-nama ini aja, sudah bikin kamu tertarik untuk menontonnya bukan?
Produksi film yang menghabiskan dana 200 juta dolar AS atau setara Rp2,9 triliun ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Mark Greaney, sudah berlangsung sejak 2021 lalu di Praha, Republik Ceko.
Film bergenre action-thriller ini berkisah tentang mantan anggota CIA bernama Court Gentry atau dikenal dengan nama samaran Sierra Six yang menjadi buron nomor satu agensinya.
Pada opening cerita, ditunjukkan sosok Gentry yang merupakan seorang narapidana bertemu dengan anggota senior CIA, Donald Fitzroy (Billy Bob Thornton) yang menginisiasi program Sierra. Ia kemudian menawarkan “exchange” pada Gentry, untuk mengeluarkannya dari penjara dan sebagai gantinya menjadi anggota pasukan elit CIA.
Program Sierra adalah program yang melatih pasukannya untuk menjadi pembunuh elit yang bergerak secara rapi, taktis, dan mampu membunuh target dalam waktu cepat ‘tanpa terlihat’. Court Gentry menjadi anggotanya yang kesekian dan mendapat julukan Sierra Six.
Sejak tergabung dalam program ini, Six berhasil menjadi agen pembunuh nomor satu yang tak terkalahkan. Namun, suatu hari ia ditugaskan oleh ‘The Chief’ Denny Carmichael (Regé-Jean Page) untuk membunuh seorang target yang diketahui adalah mantan pasukan serupa, dengan julukan Sierra Four.
Ditengah misinya tersebut, Six kemudian megetahui rahasia besar CIA yang menyembunyikan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh petinggi CIA. Sejak itu, ia pun membelot dan bermaksud untuk membocorkan rahasia tadi.
Sadar akan perbuatan Six, Carmichael memutuskan untuk mengejar dan menjadikan Six sebagai buron nomor satu.
Saking frustasinya, Carmichael mempekerjakan mantan anggota Sierra bernama Llyod Hansen (Chris Evans) yang merupakan seorang pembunuh sosiopat dan hobi menyiksa korbannya.
Hansen adalah saingan Sierra Six. Dulu, keduanya menjalankan pelatihan yang sama. Namun, sosok Hansen yang emosional dan dianggap kurang taktis harus mundur dari program tersebut selama menjalani enam bulan pelatihan.
Di sinilah keduanya bertemu dalam pengejaran dan perkelahian sengit. Sementara itu, Sierra Six mendapat bantuan dari agen CIA lainnya bernama Miranda (Ana de Armas) untuk melarikan diri dan menyelesaikan misi khusus mereka.
Akting para pemain di sini, patut diacungi jempol. Terlebih Ryan Gosling yang berhasil memikat penonton dengan sosoknya yang dingin dan tanpa ekspresi. Ia benar-benar menggambarkan seorang agen pembunuh handal yang sulit ditangkap.
Kalau diibaratkan karakternya seperti T-1000 terminator yang bergerak cepat memburu musuh, nggak banyak berbicara, dan ‘anti peluru’. Terlahir dari figur seorang ayah yang abusive, ia mampu memvisualkan perkembangan karakternya secara sempurna.
Di sisi lain, The Russo Brothers berhasil mengubah sosok Chris Evans dari ‘America’s Ass’ menjadi ‘America’s Asshole’. Sama seperti aktingnya di film Knives Out, Chris Evans berhasil keluar dari karakter Captain Amerika yang menempel pada dirinya menjadi sosok villain yang menyebalkan dengan kumis tebalnya.
Ini sekaligus membuktikan, kalau Chris Evans mampu bermain peran antagonis yang bertolak belakang dengan sosoknya sebagai pahlawan Captain Amerika.
Karakter visual lainnya adalah Ana de Armas, yang mampu membuktikan kemampuan laganya setelah bermain di “No Time to Die” dan Dhanush, seorang aktor asal India yang
membuat debut hollywoodnya sebagai Avik San. Walau hanya peran pendukung, namun karakternya cukup penting dalam jalan ceritanya. Ia bahkan beradu akting langsung dengan Ryan Gosling sebagai musuh yang kuat dan terampil.
Sekilas, ceritanya memang hampir mirip dengan sekuel Jason Bourne yang sama-sama merupakan anggota CIA terlatih dan menjadi buron oleh timnya sendiri. Tidak ada plot twist yang mengejutkan dari cerita di sini. Namun, The Russo Brothers memang ahli dalam menyuguhkan visual cantik adegan aksi. Sehingga, dijamin kamu nggak akan kecewa dengan visual dan efek dari film ini. Mulai dari adegan duel, tembak-tembakan, bom, sampai aksi dalam pesawat dan udara yang bikin kamu ikut deg-degan dan ngos-ngosan tanpa jeda.
Buat kamu yang suka dengan genre film action thriller dengan alur cerita yang nggak terlalu berat, The Gray Man bisa jadi salah satu rekomendasi tontonan menarik.
Pantes aja, kalau film ini jadi original Netflix dengan visual aksi termegah.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: