Where The Crawdads Sing (IMDb)
Setelah pemutaran di bioskop pada September 2022 lalu, film ‘Where The Crawdads Sing’ akhirnya rilis di layanan streaming Netflix. Film yang diadaptasi dari sebuah novel fiksi karya Delia Ownes ini menjadi buku best seller di New York Times.
Film yang mengambil latar belakang di tahun 1940 hingga 2000-an ini berlokasi di Carolina Utara. Dibintangi oleh Daisy Edgar Jones, film ini menceritakan perjalanan hidup seorang gadis cilik yang ditinggalkan oleh keluarganya dan tanpa diduga terlibat dalam sebuah misteri pembunuhan saat dirinya beranjak dewasa.
Opening scene dibuka dengan dua orang bocah laki-laki yang sedang bersepeda di tengah hutan dekat rawa dan tanpa sengaja menemukan mayat seorang laki-laki dewasa. Akhirnya terungkap bahwa jasad tersebut bernama Chase Edwards yang tewas di pinggiran Barkley Cove, Carolina Utara pada 1969. Kecurigaan kemudian bermula pada seorang ‘gadis rawa’ bernama Catherine ‘Kya’ Clark, seorang wanita muda yang tinggal di dekat rawa seorang diri sejak ditinggalkan oleh keluarganya.
Alur dalam film ini mengantarkan pada kehidupan masa lalu seorang gadis cilik bernama Kya Clark. Kehidupan yang berjalan seperti pada umumnya, Kya Clark terlihat bahagia bersama sang ibu yang hobi melukis dan dikelilingi oleh saudaranya yang sangat menyayanginya.
Tapi, kebahagian tersebut perlahan hilang karena sang ayah seorang alkoholik dan sering melakukan kekerasan pada ibu dan saudara-saudaranya. Karena enggak kuat dengan perlakuan kasar ayahnya, sang ibu pun meninggalkan Kya dan saudaranya yang lain.
Sebagai seorang gadis cilik, Kya yang melihat kepergian ibunya tentu sangat sedih dan berharap sang ibu kembali. Kepedihan tersebut bertambah seiring waktu dengan kepergian satu per satu saudaranya, karena siksaan sang ayah yang semakin hari semakin parah.
Pada akhirnya, Kya menjadi satu-satunya yang ditinggalkan bersama ayahnya. Ia kemudian belajar menjauh dari pandangan sang ayah untuk menghindari kekerasan. Hingga suatu saat, Kya yang kelaparan memutuskan untuk berani menghadapi ayahnya dan meminta makanan.
Ketika sang ayah mengajaknya ke kota untuk membeli makanan, di situlah Kya bertemu dengan pasangan Mabel dan Jumpin’ yang bersimpati dengan situasinya dan mencoba membantunya dari hal-hal kecil. Tak lama setelahnya, sang ibu mengirimkan surat pertama kalinya. Tapi sayang, belum sempat terbaca oleh Kya, sang ayah membakar surat tersebut dan pergi meninggalkan rumah keesokan harinya. Kya pun benar-benar sendiri bertahan hidup.
Sementara gadis seusianya pergi ke sekolah, ia hidup sendirian di tengah rawa sambil mengumpulkan kerang untuk dijual demi kebutuhan hidup. Hanya pasangan Mabel (Michael Hyatt) dan Jumpin’ (Sterling Macer Jr.) inilah yang benar-benar membantu Kya, sementara orang lain memanggilnya dengan sebutan ‘marsh girl’ atau ‘gadis rawa’ dan mengucilkannya karena dianggap aneh.
Meskipun sulit, Kya berhasil menjalani hidupnya hingga dewasa. Hingga dia mulai jatuh cinta dengan kehidupan rawa dan mempelajari lingkungan sekitarnya sedekat mungkin. Sejak usia muda, ia seringkali mengumpulkan bulu dan kerang, serta hewan-hewan sekitarnya kemudian dilukis pada sebuah buku.
Di kehidupannya yang semakin beranjak dewasa, ia kembali bertemu dengan teman masa kecilnya bernama Tate Walker (Taylor John Smith). Tate yang kemudian meminjamkan bukunya pada Kya dan mengajarinya membaca, menulis, dan berhitung. Mereka berbagi minat pada alam dan memulai hubungan yang romantis. Sampai akhirnya Tate pergi ke perguruan tinggi di luar kota dan mengingkari janjinya untuk kembali.
Merasa ditinggalkan untuk kesekian kalinya, Kya yang lagi merasa kesepian kemudian bertemu dengan pemuda kota yang cukup populer bernama Chase Andrews (Harris Dickinson) yang saat itu jatuh hati pada Kya dan mengejarnya secara agresif. Ia menjanjikan sebuah pernikahan.
Hingga akhirnya mereka berdua menjalin hubungan. Kya membuatkan sebuah kalung dari cangkang kecil yang kemudian dipakai oleh Chase. Di saat kepercayaan dan rasa cintanya pada Chase kian membesar, lagi dan lagi Kya ditinggal pergi. Hubungan keduanya pun berakhir, ketika Kya nggak sengaja mengetahui Chase yang sudah bertunangan dan siap menikah dengan wanita lain.
Chase kemudian berusaha untuk mengejar dan menjelaskan pada Kya tentang situasinya, namun Kya memilih untuk menolaknya. Hal ini yang kemudian membuat Chase marah besar, sehingga dengan sengaja berlaku kasar bahkan hampir memperkosa Kya. Untungnya ia berhasil melawan Chase dan bersumpah akan membunuhnya jika ia tidak meninggalkan Kya sendirian.
Sementara itu, Tate kembali dari studinya dan pergi menemui Kya untuk berusaha memperbaiki hubungan keduanya. Meski sempat menolak permintaan maaf Tate, namun keduanya kembali dekat. Di sisi lain, kehidupan Kya mulai berubah seiring dengan gambar-gambarnya yang mulai diterbitkan dalam sebuah buku. Namun bayang-bayang Chase yang berlaku kasar dan terus mengejarnya, membuat Kya harus melarikan diri sampai akhirnya polisi menemukan mayat Chase di dasar menara api.
Rawa berlumpur ditambah banjir saat air pasang, menghancurkan jejak kaki maupun sidik jari di lokasi. Kalung cangkang yang biasa dikenakan oleh Chase pun tidak terlihat di lehernya. Kya menjadi satu-satunya tersangka yang didakwa atas pembunuhan tingkat pertama dan diprasangkakan oleh penduduk kota yang mencurigai dan membencinya.
Meski begitu, ia menolak untuk mengajukan pembelaan hukuman lebih rendah daripada hukuman mati. Walau di lain sisi ia mempunyai alibi kuat yang disaksikan beberapa warga kota yang melihatnya pergi keluar kota saat Chase dibunuh.
Lalu siapakah pembunuh Chase sebenarnya? Benarkah Kya yang melakukan karena balas dendam terhadap kekerasan yang dilakukan Chase pada dirinya? Atau justru orang lain?
Novel ini laris manis karena jalan ceritanya yang menarik. Bahkan berhasil memenangkan penghargaan sebagai Page Turner Book of The Year dalam ajang British Book Awards 2021.
Mengangkat sebuah tragedi pembunuhan yang dibalut dalam kemasan drama romantis dan bukan seperti thriller pada umumnya, yang penuh adegan menegangkan yang bikin jantung nggak aman. Ditambah lagi kualitas para pemain mulai dari Daisy Edgar-Jones, Taylor John Smith, Harris Dickinson, serta beberapa pemain pendukung seperti David Strathairn, Michael Hyatt, Sterling Macer Jr., Jojo Regina, hingga Garret Dillahunt yang menghidupkan imajinasi atas novel ini - terutama bagi yang sudah membacanya.
Belum lagi plot twist-nya yang bikin penonton berdecak kagum. Apalagi film ini diproduseri oleh artis pemenang Oscar, Reese Witherspoon yang ikut ambil dalam pembuatan film ini.
Film ini juga penuh dengan pesan moral akibat kehidupan seorang anak kecil yang enggak sempurna karena ditinggalkan oleh keluarganya sendiri, serta kekerasan yang seringkali ia rasakan dari sang ayah yang seorang pecandu alkohol. Meski tampak berhasil tumbuh dewasa, namun ternyata rasa trauma itu belum tentu sepenuhnya hilang.
Buat penikmat film yang belum sempat nonton 'Where The Crawdads Sing' di bioskop, sudah bisa mengikuti ceritanya di layanan streaming Netflix.
Artikel Menarik Lainnya:
Toko Buku Akik: Humble Place Bergaya Vintage di Jogja, Bikin Dian Sastro Jatuh Cinta
Nijiro Murakami Bergabung, Tokyo Revengers Umumkan Penambahan 3 Cast Terbaru
WNI Ini Bela-belain Bayar Setengah Juta Lebih Buat Nonton Avatar 3D di Bioskop
Kenalin, Mbah Boniyem Lansia yang Cuan Rp120 Juta Sebulan dari Jualan di Emperan
Akhirnya Terungkap! Alasan Warung Burjo di Jogja Gak Jual Bubur Kacang Hijau Lagi
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: