Dokumenter Gunther's Millions. (Netflix).
Seekor anjing bernama Gunther sempat dinobatkan sebagai anjing terkaya di dunia. Anjing jenis german shepherd ini disebut punya kekayaan hingga 400 juta dolar AS atau sekitar Rp6,08 triliun.
Namun ternyata kisah ini merupakan hoaks alias karangan yang dibuat oleh pemilik anjing. Lho kok bisa?
Kisah ini berawal dari seorang crazy rich Jerman bernama Karlotta Liebenstein pada awal 1990-an. Putra kesayangannya yang berusia 26 tahun meninggal karena bunuh diri.
Baca Juga: Gemasnya Anjing Ramaikan Panggung New York Fashion Week 2023, Gak Kalah Modis dari Model
Hal itu lantas membuat Liebenstein hidup tanpa pewaris. Ia kemudian menyerahkan kekayaannya ke anjing peliharaannya yang diberi nama Gunther III.
Gunther III kemudian dinobatkan sebagai anjing terkaya di dunia. Bahkan Gunther berhak atas rumah penyanyi Madonna yang dibeli seharga 7,5 juta dolar AS atau sekitar Rp114 miliar.
Tak hanya itu, Gunther juga memiliki kapal pesiar, vila Tuscan, klub malam, tim sepak bola di Pisa, jet pribadi, yacht, lamborghini dan 27 karyawan.
Meski pewaris, namun semua harta itu dikelola seorang pengusaha dan pewaris perusahaan farmasi asal Italia, Maurizio Mian.
Sayangnya, semua fakta di atas merupakan cerita palsu yang dibuat oleh Maurizio Mian selama lebih dari 20 tahun. Ia telah mengarang cerita ini sejak tahun 1990-an, di mana semua media termakan ucapannya.
Mian rupanya memanfaatkan Gunther untuk menjalankan dan memperluas bisnisnya di bidang musik, olahraga hingga real estat.
Kisah kebohongan Mian diceritakan lebih detail di dokumenter Netflix berjudul Gunther’s Millions. Dokumenter itu telah rilis sejak 1 Februari 2023.
Baca Juga: Halo Ini Bobi Si Anjing Tertua di Dunia, Umurnya 30 Tahun
Film dokumenter itu juga mengungkap dugaan sekte seks yang dilakukan Mian. Di mana para wanita dan pria yang tinggal di mansionnya bebas berhubungan seks satu sama lain sambil mematuhi 13 perintah.
Artikel menarik lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: