BREAKING NEWS
|
SELASA, 24/06/2025
|
Harvey Weinstein, produser film Hollywood yang lecehkan 107 aktris. (Reuters/Lucas Jackson)
Pelecehan seksual yang dilakukan Harvey Weinstein, menghancurkan kariernya sebagai produser film Hollywood ternama. Bahkan ia dipecat dari studio miliknya sendiri.
Tak tanggung-tanggung, ia melakukan pemerkosaan, kekerasan, dan pelecehan seksual, terhadap 107 aktris ternama. Ia dilaporkan sering memanfaatkan aktris-aktris muda yang ingin masuk industri film. Salah satu korbannya diketahui aktris Angelina Jolie.
Dikutip dari Wikipedia, Harvey Weinstein lahir di Queens pada 19 Maret 1952. Ia lahir dari orang tua yang bekerja sebagai pemotong berlian.
Baca Juga: Terlibat Pelecehan Seksual, Pengisi Suara Karakter Genshin Impact Ini Dipecat Tak Hormat
Sebelum terjun ke industri film, Weinstein kuliah di Universitas Buffalo. Ia mengawali kariernya sebagai produser konser musik rock.
Weinstein kemudian beralih profesi menjadi produser film. Bersama saudaranya Bob Weinstein, mereka mendirikan perusahaan perfilman Miramax pada 1979.
Sejak saat itu, Miramax memproduksi beberapa film independen yang sukses, termasuk Sex, Lies, dan Videotape (1989), The Crying Game (1992), Pulp Fiction (1994), Heavenly Creatures (1994), Flirting with Disaster (1996), dan Shakespeare in Love (1998).
Pada Maret 2005, ia cabut dari Miramax dan mendirikan studio sendiri bernama The Weinstein Company pada September 2005.
Rumor Weinstein melecehkan aktris-aktris muda dengan modus mendapatkan pekerjaan, telah berhembus bertahun-tahun di Hollywood. Bahkan sutradara Quentin Tarantino sudah mengetahui aksi cabul Weinstein selama berpuluh-puluh tahun.
Aktris Gwyneth Paltrow sempat buka suara pada 1998 di acara Late Show dengan David Letterman. Ia mengatakan Weinstein akan memaksa aktris muda untuk melakukan satu atau dua hal.
Lalu aktris Angelina Jolie pernah buka suara kepada The Times terkait aksi cabul Weinstein. Ia pernah dilecehkan sewaktu muda, sehingga memutuskan tak ingin bekerja sama dengan Weinstein lagi.
Tuduhan pelecehan seksual oleh Weinstein dengan jumlah besar, pertama kali dilaporkan oleh wartawan Jodi Kantor dan Megan Twohey, dalam surat kabar The New York Times pada 5 Oktober 2017.
Dalam laporan itu, Weinstein dituduh telah melecehkan banyak aktris muda selama tiga dekade. Supaya perbuatan cabulnya tak terbongkar, Weinstein bahkan memberi uang tutup mulut kepada 8 aktris dan perempuan yang pernah bekerja di Miramax dan Weinstein Company.
Tak berhenti di situ, pada 10 Oktober 2017, koresponden NBC News Ronan Farrow melaporkan dalam The New Yorker, dengan tuduhan bahwa Weinstein telah melakukan kekerasan seksual atau pelecehan terhadap 13 perempuan, dan memperkosa tiga perempuan.
Farrow mengatakan bahwa ia ingin menyebarkan berita tersebut berbulan-bulan sebelumnya dengan NBC, namun secara tersirat memberikan sinyal bahwa NBC berada di bawah tekanan untuk tidak mempublikasikan cerita tersebut.
Laporan-laporan yang masuk membuat karier Weinstein hancur dalam sekejap. Pada Oktober 2017 ia dipecat dari perusahaannya dan dikeluarkan dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences.
Pada 31 Oktober, lebih dari 80 wanita menggugat Weinstein. Gugatan tersebut memicu kampanye media sosial #MeToo dan banyak tuduhan pelecehan seksual serupa. Banyak pula pemecatan pria berpengaruh yang terkena kasus serupa, yang disebut sebagai efek Weinstein.
Sekelompok dari mereka, yang dipimpin oleh Asia Argento, merilis daftar lebih dari 100 tuduhan kasus pelecehan seksual yang dilakukan Weinstein antara tahun 1980 hingga 2015, pada November 2017. Di dalam insiden yang dilaporkan dalam daftar, 18 diantaranya adalah tuduhan pemerkosaan.
Menurut laporan para perempuan itu, Weinstein akan mengundang aktris atau model muda ke dalam kamar hotel atau kantor, dengan dalih membahas karier mereka. Dia kemudian meminta mereka untuk memijat, atau melakukan hubungan seks.
Pada 25 Mei 2018, Weinstein ditangkap di Kota New York, didakwa melakukan pemerkosaan dan pelanggaran lainnya.
Fotonya saat diborgol diberitakan oleh banyak media dunia. Selama persidangan, Weinstein membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Produser peraih Oscar itu bersikeras semua hubungan seksual dilakukan atas dasar suka sama suka.
Namun saat persidangan 12 anggota juri menyatakan Weinstein tidak bersalah. Ia kemudian dibebaskan dengan jaminan.
Sebelum persidangannya dimulai, Weinstein membuat heboh dengan mengutarakan penyesalannya dalam wawancara dengan harian New York Times.
"Saya mengakui bahwa cara saya berperilaku dengan rekan-rekan di masa lalu, telah menyebabkan banyak rasa sakit, dan saya sungguh-sungguh meminta maaf untuk itu."
Meski sempat menyesali perbuatannya dan dibebaskan, Weinstein tetap dapat vonis hukuman penjara seumur hidup. Namun ia melakukan banding dan hukumannya menjadi 23 tahun penjara.
Pada 24 Februari 2023, Weinstein kembali disidang di pengadian Los Angeles, Amerika Serikat. Hakim Lisa B. Lench memvonis Weinstein 16 tahun penjara atas tiga dakwaan pemerkosaan dan kekerasan seksual.
Itu artinya, Weinstein akan menghabiskan waktu selama 39 tahun di dalam penjara. Weinstein baru akan menghirup udara bebas di usianya yang ke-100 tahun, itu pun jika ia masih hidup.
Kasus yang menjerat Weinstein tak hanya menghancurkan nama dan kariernya. Weinstein bahkan ditinggalkan istrinya, Georgina Chapman.
Georgia mengumumkan pada tanggal 10 Oktober 2017, bahwa ia sedang menceraikan Weinstein.
Baca Juga: Kembali Diperankan Will Smith, Produser Sebut Sekuel I Am Legend Bakal Lebih Menarik
Sebagai produser bertangan dingin, Weinstein memenangkan banyak penghargaan bergengsi.
Ia memenangkan Academy Award kategori film terbaik seperti Shakespeare in Love, dan meraih tujuh gelar Tony Awards kategori drama dan musikal, termasuk The Producers, Billy Elliot the Musical, dan August: Osage County.
Artikel menarik lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber:
News 
Z Campus 
Arena 
Hiling 
Ekobiz 
Otogaz 
Tekingame 
Spotlight 
Lifestyle 
Fadami 
