Kategori Berita
Media Network
Rabu, 24 MEI 2023 • 14:30 WIB

Sempat Skeptis, "The Little Mermaid" Mungkin Bisa Disebut Live-Action Disney Terbaik!

Adegan di film live action

Adaptasi live-action terbaru dari "The Little Mermaid" dari Disney akhirnya resmi dirilis. Meski sempat kontroversial dan banyak cemoohan, film tersebut tetap dirilis dan akhirnya bisa dinikmati di bioskop.

Perlu dicatat bahwa adaptasi live-action ini diperkirakan akan mengambil inspirasi baik dari dongeng asli Hans Christian Andersen maupun film animasi Disney yang dirilis pada tahun 1989. Rob Marshall didaulat menjadi sutradara film tersebut.

Namun, dilaporkan bahwa film ini akan menampilkan Halle Bailey, seorang penyanyi dan aktris Amerika, dalam peran utama Ariel, sang putri duyung kecil. Selain itu, aktor-aktor terkenal seperti Melissa McCarthy, Javier Bardem, Daveed Diggs, dan Awkwafina juga diumumkan akan menjadi bagian dari pemeran film ini.

Berdasarkan experience yang dialami Z Creators saat menonton filmnya di premiere, film ini ternyata di luar ekspektasi.

Baca Juga: Karakter Ariel di The Little Mermaid Tuai Kontroversi, Halle Bailey Jadi Korban Rasisme

Sinopsis dan jalan cerita "The Little Mermaid" yang berkembang dari versi kartun

Adegan di film live action "The Little Mermaid". (IMDB).

Jalan cerita dari “The Little Mermaid” sedikit berbeda dengan versi original, meski memiliki premis yang sama. Film ini menceritakan tentang seorang putri duyung cantik dan bersemangat yang haus akan petualangan. Ariel adalah putri bungsu Raja Triton yang penuh dengan keberanian dan memiliki rasa ingin tahu lebih akan dunia di atas laut.

Ariel kemudian mengunjungi permukaan laut dan jatuh cinta pada Pangeran Eric yang memesona. Putri duyung sebenarnya dilarang berinteraksi dengan manusia. Namun, Ariel harus mengikuti keinginan hatinya.

Adegan di film live action "The Little Mermaid". (IMDB).

Ariel kemudian membuat perjanjian dengan penyihir laut yang jahat bernama Ursula untuk mendapatkan kesempatan hidup di daratan. Sebuah perjanjian yang menempatkan hidupnya dan kerajaan ayahnya dalam bahaya.

Berbeda Ariel, berbeda pula motivasinya

Adegan di film live action "The Little Mermaid". (IMDB).

Sejak awal pengumuman dan trailer pertama dikeluarkan, banyak yang skeptis dari film ini. Salah satunya adalah pemilihan aktris kulit hitam Hailey Bailey yang menjadi Ariel. Sehingga bombardir cemoohan mengalir. Apalagi selama ini live-action cerita klasik Disney belum benar-benar ada yang memuaskan.

Sampai akhirnya film tersebut tayang dan muncullah sosok Ariel yang berbeda ras tersebut. Awalnya mungkin canggung melihatnya, apalagi yang sudah terpatri Ariel kaukasia, namun setelah melihat muncul beberapa putri duyung lainnya anak Triton sang penguasa laut dan mewakili setiap ras yang ada, Z Creators sebagai penonton pun merasa perubahan Ariel tak terlalu buruk.

Menariknya, selain perubahan dari sosok Ariel versi film dan kartunnya, motivasinya sebagai tokoh di film ini juga berubah, dalam artian lebih berkembang. Bila Ariel di versi kartun ingin berubah menjadi manusia karena mengejar cinta sang pangeran, kali ini Ariel versi live action lebih personal dan cakupannya lebih luas.

Ia memutuskan menjadi manusia lantaran ingin dirinya bebas merdeka dari tradisi, kehidupan yang menjemukan dan proteksi ayah yang terlalu keras.

Ingin bebas dari kekangan tradisi dan stigma bukan suatu kejahatan

Adegan di film live action "The Little Mermaid". (IMDB).

Dari semenjak film ini dimulai, gambaran tersebut telah diperlihatkan. Ariel yang penasaran dengan dunia atas permukaan dan proteksi dari sang ayah membentuk kesan akan adanya budaya dan mitos yang ingin dilibas. Prasangka yang disebutkan sang ayah tentang manusia dan dibantah oleh Ariel bisa terlihat jelas.

Terlihat sekali ketika adegan Ariel yang ditawari oleh Ursula untuk menjadi manusia agar bisa bersama sang pangeran. Ariel pun berlalu pergi karena merasa salah. Namun ketika Ursula berkata 'kamu akan tetap selama dengan ayah yang terlalu protektif, Ariel pun kembali dan mempertimbangkan tawarannya.

Adegan di film live action "The Little Mermaid". (IMDB).

 

Hal itu juga terjadi di kubu manusia, Eric sang pangeran juga merasa gerah dengan tradisi istana dan ingin mengembara ke seluruh dunia. Eric yang tak pernah mendapat latar belakang saat di film kartunnya, kini lebih memiliki makna. Ia pun berbagai keluh kesah dengan Ariel yang juga ingin bebas dari kekangan tradisi.

Adegan di film live action "The Little Mermaid". (IMDB).

Hal itu menjadi penggambaran dari situasi yang terjadi di masyarakat kita. Hak asasi manusia dibicarakan di film ini dengan menjelaskan bila pilihan untuk bebas bukanlah suatu kejahatan yang perlu dipermasalahkan. Apalagi hanya karena ingin mempelajari budaya baru atau mengenal dan jatuh cinta dengan orang dari etnis lain.

Baca Juga: Terkuak! Ini Alasan Harry Styles Gak Mau Perankan Prince Eric di "The Little Mermaid"

Lagu-lagu yang mewakili dan bikin senyum.

Salah satu yang membuat film ini spesial dan biasa membuat anda tersenyum-senyum di kursi penonton adalah lagu-lagu yang membawa makna tersebut. Suara hati Ariel dan Eric yang sama-sama ingin terbebas mempelajari dan mengenal orang yang dicintainya bisa membuat terenyuh.

Belum lagi nyanyian 'Under The Sea' yang dinyanyikan Sebastian sang Kepiting yang buat happy. Anak-anak pasti akan senang mendengarkan lagu-lagu penuh makna.

Adegan di film live action "The Little Mermaid". (IMDB).

 

Kesimpulan dan rating:

Bisa jadi film live action Disney terbaik dari yang pernah ada, meski terlalu aneh dengan visual CGI. Boleh dikasi rating 7,5/10

Artikel Menarik Lainnya:

Z Creators

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Sempat Skeptis, "The Little Mermaid" Mungkin Bisa Disebut Live-Action Disney Terbaik!

Link berhasil disalin!