INDOZONE.ID - Barbie garapan Greta Gerwig mencetak rekor box office pada pekan pembuka perilisan dengan meraup hingga lebih dari 300 juta dolar AS di seluruh dunia.
Ini menjadikan Barbie sebagai film garapan sutradara perempuan dengan angka box office pada pekan pembuka terbesar sepanjang masa.
Ternyata, di balik kesuksesan Barbie secara internasional, justru ada beberapa negara yang melarang penayangan Barbie. Film Barbie dilarang tayang karena mengandung muatan konten sensitif bagi beberapa negara tersebut. Selain itu, ada juga dampak dari konflik sosial politik yang sedang terjadi.
Nah, berikut 4 negara yang melarang penayangan Barbie. Apa saja?
Barbie tidak tayang di Rusia lantaran studio-studio film Barat, termasuk Warner Bros selaku distributor film Barbie melakukan embargo terhadap film-film produksi mereka ke Rusia buntut dari konflik Rusia-Ukraina sejak 2022 lalu.
Namun dilaporkan sejumlah jaringan bioskop di negara itu akan menayangkan Barbie secara ilegal karena tingginya antusiasme masyarakat negara itu untuk menonton film Barbie.
Vietnam melarang penayangan film Barbie karena menampilkan peta Nine-Dash Line China yang dianggap telah melanggar kedaulatan negara Vietnam.
Nine-Dash Line China merupakan wilayah laut China Selatan seluas 2 juta km persegi, di mana 90 persen luasnya diklaim China sebagai wilayah kedaulatan maritimnya berdasarkan sejarah.
Wilayah itu diklaim China secara sepihak tanpa melalui konvensi hukum laut di bawah PBB atau United Nations Convetion on the Law of the Sea (UNCLOS).
Baca Juga: Film Buatannya Sukses Besar, Greta Gerwig Jawab soal Potensi Pembuatan 'Barbie 2'
Larangan penayangan Barbie ini terjadi di provinsi Punjab karena film tersebut dianggap mengandung muatan konten yang tidak pantas. Namun larangan tersebut hanya sementara.
Larangan tayang ini terjadi karena dewan sensor film Punjab tidak segera mengeluarkan No-Objection Certificate (NOC) atau sertifikat yang meloloskan tayangnya sebuah film di sana.
Sejumlah negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain melarang penayangan Barbie.
Tidak ada alasan yang jelas terkait larangan penayangan itu, namun menurut laporan Co-Operation of Worldwide Broadcast, film tersebut dilarang tayang karena mengandung muatan konten LGBT hingga nada dan pesan yang dianggap bertentangan dengan prinsip sosial dan budaya negara-negara tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters