Pembunuh Bertopeng dalam Film 'Scream'
INDOZONE ID - Seri ketujuh dalam franchise Scream, dikabarkan sedang ditahap pengerjaan oleh sutradara Happy Death Day, yaitu Christopher Landon.
Seperti dilansir dari The Hollywood Reporter, Scream 7 akan menandai debut Christopher dalam franchise tersebut Dia menggantikan Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett, yang sebelumnya menyutradarai Scream 5 pada 2022 dan Scream VI tahun ini.
Baca Juga: Film Horor The Conjuring akan Jadi Serial HBO, Detail Plot Masih Dirahasiakan
Christopher Landon terkenal karena menulis dan menyutradarai film thriller dan komedi-horor seperti, Happy Death Day, Scouts Guide to the Zombie Apocalypse, Happy Death Day 2U, Freaky, dan We Have a Ghost. Selain itu, dirinya juga berperan sebagai penulis naskah untuk franchise Paranormal Activity.
Meskipun pemeran untuk Scream 7 belum dirilis, dapat diharapkan jika Jenna Ortega, Melissa Barrera, Jasmin Savoy Brown, dan Mason Gooding akan membintangi film tersebut. Sebelumnya, keempat bintang film tersebut tampil dalam Scream VI yang dirilis pada 10 Maret 2023.
Baca Juga: Review “Evil Dead Rise”: Sederhana Tapi Terornya Gak Main-main, Calon Horor Terbaik 2023
Belum ada detail pasti tentang apa yang akan terjadi di seri film Scream berikutnya. Bahkan belum ada tanggal rilis untuk film ketujuh ini, karena adanya aksi pemogokan di Hollywood. Namun, itu tidak menghentikan penggemar untuk berteori tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, jika dilihat dari ending yang ada di film Scream VI.
Film pertama Scream dimulai pada tahun 1996. Film ini cukup mengejutkan penonton, karena dari awal sudah menampilkan adegan kematian seorang artis yang dibunuh oleh seseorang bertopeng.
Sejak itu, ada enam film tambahan yang masing-masing menampilkan pembunuh baru yang mengenakan jubah hitam dan topeng berwajah hantu, yang selalu melakukan pembunuhan kepada yang menghalangi jalannya.
Penulis: Azahra Hana Julianti
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: NME