INDOZONE.ID - Film Oppenheimer sempat dikritisi bakal susah tayang di Jepang. Namun baru-baru ini distributor film di Jepang, Bitters End, mengumumkan Oppenheimer akan dirilis tahun depan di Negeri Sakura.
Melansir dari The Guardian, film tersebut telah melewati serangkaian diskusi panjang agar bisa tayang di Jepang.
"Subjek dalam film merupakan orang yang sangat penting dan memegang arti khusus bagi warga Jepang, jadi kami memilih untuk merilisnya di Jepang setelah melakukan berbagai diskusi dan banyak pertimbangan," kata Bitters End.
Selain itu, kemunculan meme Barbenheimer (akronim Barbie dan Oppenheimer) juga pernah memantik amarah warga Jepang. Meme tersebut dinilai meremehkan peristiwa bom nuklir yang terjadi di negara tersebut.
Baca Juga: Oppenheimer, Film yang Jadi Saksi Dampak Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki
Awalnya, keramaian di Internet ini dipicu oleh akun resmi dari Barbie di X yang mengomentari postingan gambar mengenai dua film ini.
"Ini akan menjadi musim panas yang akan diingat," tulis akun Barbie.
Atas tindakan tersebut, warganet Jepang mengecam tindakan yang dilakukan Barbie di X. Akhirnya pihak Warner Bros Jepang meminta maaf dan segera menghapus postingannya.
Di samping itu, film Oppenheimer nyatanya meraih kesuksesan di beberapa negara. Seperti di Korea Selatan Oppenheimer pernah menjadi film Box Office terlaris pada bulan Agustus. Begitu juga di China dan negara-negara Asia lainnya.
Sejak perilisannya, diketahui Oppenheimer sukses mendulang untung lebih dari 950 juta dollar dari seluruh dunia.
Baca Juga: Oppenheimer Jadi Film Biografi Pertama yang Sukses Pecahkan Rekor Pendapatan Box Office
Namun di balik kepopuleran film ini di waktu itu, sang sutradara Christopher Nolan belum juga merilis jadwal tayang di negara Jepang. Kondisi tersebut membuat publik bertanya-tanya apakah film Oppenheimer bakal tayang di Jepang atau tidak.
Bahkan sempat beredar kabar kalau film Oppenheimer bakal sulit ditonton di negara Jepang. Pasalnya, alur cerita yang dimuat dalam film tersebut erat kaitannya dengan warga Jepang itu sendiri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian