INDOZONE.ID - Oppenheimer, film yang memenangkan penghargaan Academy Awards yang disutradarai oleh Christopher Nolan, akhirnya tayang perdana di Jepang pada hari Jumat (28/3/2024).
Ini terjadi delapan bulan setelah dorongan pemasaran yang kontroversial, dan kekhawatiran tentang bagaimana tema nuklir akan diterima di satu-satunya negara yang pernah terkena dampak bom atom.
Film ini mengisahkan tentang fisikawan AS J. Robert Oppenheimer, yang didapuk memimpin sebuah projek untuk mengembangkan bom atom.
Meskipun telah meraup hampir $1 miliar secara global, Jepang belum ikut dalam pemutaran film di seluruh dunia. Hal ini mengejutkan mengingat Jepang merupakan pasar utama bagi Hollywood.
Beberapa bioskop di Tokyo memasang tanda peringatan bahwa film ini menampilkan gambar uji coba nuklir yang mengingatkan pada kerusakan yang disebabkan oleh bom.
Ledakan nuklir yang menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki pada akhir Perang Dunia Kedua, menewaskan lebih dari 200.000 orang.
Dalam wawancara Reuters dengan salah satu warga Hiroshima, Kawai, menuturkan merasa terkesan menonton film ini karena menggambarkan bom atom dengan cara yang epik.
Ia pergi menonton Oppenheimer pada hari pembukaan di sebuah teater yang hanya berjarak satu kilometer dari Kubah Bom Atom kota.
Berbeda dengan seorang pensiunan berusia 65 tahun, Agemi Kanegae, merasa tidak nyaman dengan beberapa adegan dalam film ini, terutama persidangan Oppenheimer di Amerika.
Di sisi lain, Teruko Yahata, yang selamat dari bom atom, sangat ingin menonton film ini. Dia berharap film tersebut akan menghidupkan kembali perdebatan mengenai senjata nuklir.
Yahata, yang kini berusia 86 tahun, merasakan empati terhadap fisikawan di balik bom tersebut. Sentimen serupa juga disampaikan oleh Rishu Kanemoto, seorang siswa berusia 19 tahun, yang menonton film ini pada hari Jumat.
Baca Juga: 3 Momen Emosional Robert Downey Jr. Setelah Menerima Piala Oscar Pertamanya di Best Supporting Actors di 'Oppenheimer'
Menurut Kanemoto, meskipun penemunya adalah salah satu pelakunya, dia juga korban yang terjebak dalam perang.
Film Oppenheimer mengajukan pertanyaan yang mendalam tentang sejarah dan dampak senjata nuklir, dan bagi banyak orang Jepang, ini adalah perjalanan emosional yang rumit.
Meskipun film ini menjadi hit global setelah dibuka di Amerika Serikat pada bulan Juli, banyak orang Jepang tersinggung oleh meme online “Barbenheimer” yang menghubungkannya dengan “Barbie”, sebuah blockbuster yang tayang hampir bersamaan.
Universal Pictures awalnya tidak merilis film ini di Jepang, tetapi akhirnya diambil alih oleh Bitters End, distributor film independen Jepang, setelah upacara penghargaan Oscar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters