Kebangkitan Genre Horror Psikologi. (IMDB)
INDOZONE.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, genre horor mengalami kebangkitan yang luar biasa, terutama subgenre horor psikologis. Film-film seperti Hereditary (2018), Midsommar (2019), dan yang terbaru Talk to Me (2023) berhasil menarik perhatian penonton global dengan pendekatan yang tidak hanya mengandalkan jump scare, tetapi lebih kepada eksplorasi ketakutan emosional dan psikologis.
Tren ini menunjukkan bagaimana horor psikologis semakin relevan dalam dunia perfilman modern.
Salah satu ciri khas utama dari horor psikologis adalah fokusnya pada trauma, kesehatan mental, dan rasa takut yang berasal dari pengalaman pribadi. Alih-alih monster atau makhluk supernatural yang jelas, film-film ini sering kali mengeksplorasi ketakutan yang lebih internal dan abstrak.
Misalnya, Hereditary tidak hanya menghadirkan unsur supernatural, tetapi juga menyelami tema kehilangan, depresi, dan hubungan keluarga yang kompleks. Pendekatan ini memberi kesan yang lebih mendalam kepada penonton, menciptakan ketegangan yang sulit dilupakan.
Baca Juga: Sinopsis dan 3 Fakta Menarik Film Horor The Deliverance yang Tayang di Netflix
Film Talk to Me, karya sutradara debutan Danny dan Michael Philippou, juga membawa warna baru dalam genre ini. Film ini bercerita tentang sekelompok remaja yang menemukan tangan misterius yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan roh-roh dari dunia lain.
Alih-alih menjadi film horor biasa, Talk to Me menelusuri ketakutan psikologis yang dialami oleh karakter-karakter utamanya, seperti tekanan sosial, isolasi, dan rasa bersalah. Film ini dengan cermat membangun ketegangan dari rasa takut yang tak terlihat, mempermainkan emosi penonton dengan cara yang unik dan mengganggu.
Kesuksesan film-film seperti ini menunjukkan bahwa penonton sekarang menginginkan lebih dari sekadar kejutan fisik. Mereka tertarik pada cerita-cerita yang memancing perasaan mendalam, dengan karakter yang kompleks dan cerita yang membangkitkan rasa takut secara perlahan. Hal ini juga tercermin dalam tren produksi film horor yang lebih mengedepankan atmosfer, sinematografi, dan penulisan skenario yang matang.
Baca Juga: 12 Film Horor Korea Bikin Merinding, Ada Spring Garden Berlatar Tempat Paling Angker
Selain itu, horor psikologis juga lebih inklusif dalam hal subteks sosial dan budaya. Banyak film dalam subgenre ini yang mengeksplorasi isu-isu seperti peran gender, dinamika kekuasaan, dan ketidakadilan sosial, yang membuatnya relevan dengan kondisi dunia saat ini.
Midsommar, sebagai contoh, menampilkan tema putusnya hubungan dan pencarian identitas diri, sementara Get Out (2017) mengeksplorasi rasisme dalam konteks yang menakutkan dan menggugah pikiran.
Dengan popularitas yang terus meningkat, horor psikologis tampaknya akan terus mendominasi layar bioskop. Film-film seperti Talk to Me hanya awal dari gelombang baru yang mengubah cara penonton menikmati horor, mengedepankan ketakutan yang lebih nyata dan mendalam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian, IndieWire