INDOZONE.ID - Serial Netflix yang dinanti-nanti, Squid Game Season 2, resmi dirilis pada 26 Desember. Dengan cepat, perhatian media internasional tertuju pada kelanjutan dari serial Korea yang sebelumnya mendunia ini. Namun, reaksi terhadap musim terbaru ini ternyata beragam, dari kritik tajam hingga pujian tinggi.
Surat kabar asal Amerika Serikat, The New York Times. (news.uoregon.edu)
New York Times (NYT) mengeluarkan ulasan dengan tajuk "Squid Game Memunculkan Lampu Merah," yang mencerminkan kritik terhadap alur cerita musim kedua. Media ini menyatakan bahwa penonton akan melihat banyak elemen yang terasa seperti pengulangan dari musim pertama.
"Pada dasarnya, anda akan menyaksikan kembali apa yang sudah anda lihat di musim pertama," tulis NYT. Mereka juga menyoroti perjalanan karakter utama, Seong Gi-hun, yang kembali terlibat dalam permainan mematikan tersebut.
Baca Juga: 9 Gigi Sutradara Squid Game Copot Selama Pembuatan Serial Ini: Kok Bisa?
Menurut NYT, proses alur cerita yang maju-mundur, seperti permainan "Lampu Merah, Lampu Hijau" (versi terjemahan dari permainan tradisional Korea), membuat cerita terasa lambat dan membosankan.
Selain itu, NYT mengkritik elemen kekerasan dalam cerita. "Setelah beberapa adegan orang ditikam atau dieksekusi dengan senapan mesin, sulit untuk menentukan apakah ini harusnya menghibur atau malah berubah menjadi sebuah film yang suram," tulis mereka.
Mereka juga membandingkannya dengan The Hunger Games, yang menurut NYT lebih fokus pada kritik terhadap sistem sosial daripada sekedar permainan brutal.
Baca Juga: Serial Fenomenal Squid Game Musim 2 Tayang Hari Ini, Langsung 7 Episode
Majalah hiburan Amerika, Variety. (variety.com)
Di sisi lain, majalah hiburan Amerika, Variety, memberikan ulasan positif untuk Squid Game Season 2. Dengan tajuk "Lebih Brutal, Lebih Besar, dan Sangat Memikat," mereka memuji pengembangan cerita yang memperluas tema suram dari musim pertama.
Menurut Variety, musim kedua menawarkan pengalaman yang mengejutkan dan penuh kekerasan, namun tetap mampu memberikan wawasan baru kepada penontonnya.
"Meskipun penuh dengan adegan kekerasan yang brutal, ketakutan yang dialami Seong Gi-hun dan para pemain lainnya tetap terasa nyata dan memikat," tulis mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Naver.com