INDOZONE.ID - The Lost Bass Project, komunitas yang terdiri dari penggemar dan peneliti Beatles, berdedikasi mengajak masyarakat internasional untuk mencari keberadaan gitar bass Paul McCartney yang hilang.
Gitar bass elektrik Hofner 500/1 yang hilang itu, dibeli McCartney seharga 37 dolar pada 1961 dari sebuah toko alat musik di Hamburg, Jerman.
Ini menjadi gitar bass favorit sang vokalis yang muncul dalam beberapa lagu ikonik awal Beatles seperti 'Twist and Shout', 'Love Me Do' dan 'She Loves You'.
Baca Juga: Panggung Synchronize Fest 2023 Dihias Mural Buatan Tangan, Hasilnya Memukau
“Ini adalah bass yang dimainkan McCartney… di Hamburg pada tahun 1961, di Cavern di Liverpool dan pada rekaman pertama Abbey Road – ini memperkuat Beatlemania dan membentuk suara dunia modern,” tulis The Lost Bass Project dalam keterangannya dilansir CNN.
Mereka mengatakan McCartney menggunakan gitar bass tersebut di London pada 1969, ketika The Beatles merekam proyek Get Back/Let It Be. Dan sejak saat itu, enggak pernah terlihat lagi.
“Tidak ada seorang pun yang mengetahui dengan jelas di mana bass itu disimpan… dan tidak ada seorang pun yang memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi padanya,” tulis The Lost Bass Project lagi.
Baca Juga: Panggung Synchronize Fest 2023 Dihias Mural Buatan Tangan, Hasilnya Memukau
“Hilangnya gitar bass tersebut telah memicu rumor, teori konspirasi, dan penampakan palsu selama 55 tahun terakhir,” lanjut mereka.
The Lost Bass Project mengatakan bahwa mereka melakukan penelitian yang ditargetkan berdasarkan informasi dan wawasan yang ada.
Mereka mengaku sekarang berada di tengah-tengah mengumpulkan dan menanggapi informasi dan wawasan baru, yang dibagikan oleh orang-orang di seluruh dunia.
“Paul McCartney telah memberi kita banyak hal selama 62 tahun terakhir. Proyek (ini) adalah kesempatan kita untuk memberikan sesuatu kembali. Jika kamu memiliki informasi yang dapat dipercaya tentang bass, ini adalah kesempatan kamu untuk membagikannya dan menjadi bagian dari sejarah musik,” tambah mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: CNN Internasional