Efek Rumah Kaca (Twitter @efekrumahkaca
INDOZONE.ID - Lagu 'di udara' dari Efek Rumah Kaca (ERK) ini diciptakan sebagai penghormatan kepada Munir Said Thalib, seorang advokat hak asasi manusia yang dibunuh pada 7 September 2004.
Munir, yang dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak manusia dan melawan ketidakadilan, menerima banyak ancaman dari berbagai sumber yang tidak dikenal sebelum kematiannya.
Munir tewas dibunuh saat dalam perjalanan menuju Universitas Utrecht untuk mengejar gelar master di bidang hukum internasional dan hak asasi manusia.
Pembunuhan Munir meninggalkan duka mendalam di kalangan pejuang hak asasi manusia dan masyarakat luas.
Baca Juga: Album Rimpang dari Efek Rumah Kaca Hadir dalam Format Vinyl
Untuk menghormati hidup dan pencapaian hidup Munir, ERK menulis sebuah lagu untuknya.
Lirik lagu 'di Udara'
[Verse 1]
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
Sampai di mana kapan
[Pre-Chorus]
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
[Chorus]
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
[Verse 2]
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
Baca Juga: Tanpa Sponsor, Efek Rumah Kaca Manjakan Penggemar di Tennis Indoor Senayan
[Pre-Chorus]
Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
Dikursilistrikkan ataupun ditikam
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Genius.com