Ilustrasi piringan hitam (Pixabay)
INDOZONE.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, tren konsumsi musik telah mengalami perubahan signifikan, dengan vinyl atau piringan hitam kembali menjadi pilihan utama bagi banyak penggemar musik.
Meskipun kita hidup di era digital dengan streaming musik yang mudah diakses, vinyl tetap menunjukkan daya tariknya yang tak tertandingi dan menjadi simbol kebangkitan budaya musik yang otentik.
Vinyl sudah lama dianggap sebagai teknologi usang dalam industri musik yang didominasi oleh format digital. Namun, tren kebangkitan vinyl menunjukkan bahwa banyak orang merasa nostalgia dengan pengalaman mendengarkan musik yang lebih analog.
Salah satu daya tarik utama dari vinyl adalah kualitas suara yang dinilai lebih hangat dan kaya dibandingkan dengan format digital. Penggemar musik sering kali mengatakan bahwa piringan hitam memberikan kedalaman dan nuansa yang tidak bisa ditiru oleh file digital.
Tidak hanya soal kualitas suara, tetapi juga aspek fisik dari koleksi vinyl yang menarik. Kemasan album yang besar, artwork yang mendetail, dan pengalaman ritual dalam memasang dan memutar piringan hitam memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi pendengar.
Baca Juga: AFAID25 Day 2 Pecah! ‘I Love Anisong’ Bikin JCC Meriah Bareng Bintang Jepang dan Pecinta Anime
Banyak kolektor menikmati proses mencari dan mengumpulkan album langka, serta merasakan kepuasan memiliki sesuatu yang bisa dipegang dan dinikmati secara fisik.
Faktor lain yang mendorong kebangkitan vinyl adalah kolaborasi antara artis dan label musik yang memproduksi edisi terbatas dan rilis eksklusif dalam format vinyl.
Ini memberikan nilai tambah bagi penggemar dan kolektor yang ingin memiliki sesuatu yang unik dan bernilai. Festival Record Store Day, yang diadakan setiap tahun, merupakan contoh bagaimana industri musik merayakan vinyl dengan meluncurkan rilis spesial dan edisi terbatas yang menarik minat banyak orang.
Di samping itu, banyak toko musik independen dan kedai vinyl mulai berkembang pesat sebagai pusat komunitas bagi penggemar musik.
Toko-toko ini tidak hanya menjual piringan hitam tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya para penggemar musik untuk berbagi informasi, berbincang tentang album, dan menikmati suasana musik secara langsung.
Baca Juga: Malam Penuh Keajaiban di AFAID25: Musik Studio Ghibli Bawa Kenangan Sekaligus Fans Generasi Baru
Ini menambah dimensi sosial yang sering kali hilang dalam pengalaman streaming digital. Namun, meski vinyl kembali populer, tidak dapat dipungkiri bahwa ada tantangan dalam hal perawatan dan harga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber