Rabu, 05 JANUARI 2022 • 21:01 WIB

Biaya Pembuatan Film Terbaru Brad Pitt Bullet Train Capai Rp1,2 Triliun

Author

Brad Pitt (REUTERS/Yara Nardi)

Rumah produksi Sony Pictures mengungkapkan bahwa mereka menghabiskan dana hingga 90 juta dolar AS atau sekira Rp1,2 triliun untuk membuat film Bullet Train. Demikian dilansir Variety, Rabu (5/1/2021).

Film yang dibintangi aktor kawakan Brad Pitt dan Sandra Bullock itu dijadwalkan akan tayang di bioskop pada 8 April 2022 mendatang.

Dilansir Hollywood Reporter, Bullet Train merupakan film yang diangkat dari novel bertajuk Maria Beetle karya Kotaro Isaka dari Jepang.

Film ini menceritakan kisah lima orang pembunuh bayaran yang menjalankan misi di ibu kota Tokyo. Kelima orang itu bertemu di sebuah kereta cepat yang biasa disebut bullet train.

Brad Pitt akan menjadi pemeran utama yang memainkan karakter bernama Ladybug. Mantan suami Angelina Jolie itu beradu akting dengan aktor Joey King yang memerankan Prince dan Aaron Taylor sebagai Tangerine.

Selain seperti yang sudah disebutkan, ada aktor lainnya yang membintangi Bullet Train seperti Zazie Beetz, Michael Shannon, Logan Lerman, dan Sandra Bullock.

Lalu turut hadir aktor berdarah Jepang-Amerika seperti Masi Oka dan Karen Fukuhara.

Berapa gaji Brad Pitt di film ini?

Sony Pictures mengungkapkan Rp1,2 triliun yang dikeluarkan untuk pembuatan film Bullet Train itu tidak termasuk biaya promosi. Oleh karena itu, biaya tersebut bisa saja membengkak ketika film akan dirilis di pasaran.

Salah satu faktor besarnya biaya pembuatan Bullet Train itu karena Sony Pictures mempertahankan besaran gaji para pemeran utama seperti Brad Pitt dan Sandra Bullock yang mencapai jutaan dua digit dolar AS atau sekira ratusan miliar rupiah.

Selain itu, faktor lain penyebab tingginya biaya pembuatan film itu karena produksi yang dilakukan penuh dengan aksi serta efek khusus yang istimewa.

Pendapatan dari industri film saat ini tidak bisa diperkirakan karena pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung hingga setidaknya di awal 2022.

Pandemi virus corona itu telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pemutaran dan penjualan film secara tradisional.

Sony Pictures bisa saja mengeluarkan uang yang lebih besar dari itu, namun pertimbangannya tentu saja untuk menghindari kerugian yang bisa saja terjadi secara tak terduga.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: