Perlu menunggu satu dekade untuk menghadirkan sekuel comeback Puss In Boots: The Last Wish. Untungnya, ini adalah sebuah sekuel yang sangat menarik dan nyaris sempurna.
Masih di tangan Joel Crawford, suara Puss yang ikonik masih diisi oleh Antonio Banderas. Lalu dalam film ini, ada kemunculan Kitty Softpaws yang diisi oleh Salma Hayek, Peritto (sahabat Puss) yang diisi oleh Guillen.
Serta pengisi suara lainnya, Wagner Moura (Wolf), Florence Pugh (Goldi), Olivia Colman (Momma Bear), Ray Winstone (Papa Bear).
Puss in Boots: The Last Wish masih berfokus pada kisah Puss, seekor kucing oren yang kali ini telah menyadari kehilangan 8 dari 9 nyawa yang dimilikinya.
Baca Juga: Sinopsis 'Puss in Boots: The Last Wish', Tayang di Bioskop Tanah Air 28 Desember 2022
Puss pun kembali berpetualang berburu 'bintang jatuh' yang diharapkan dapat mengembalikan 9 nyawanya.
Review Puss in Boots: The Last Wish
Puss in Boots: The Last Wish dibuka dengan monolog legenda bintang jatuh, di mana seseorang yang mengutarakan harapannya saat bintang jatuh, maka harapan tersebut akan segera terwujud.
Adegan pembuka itu yang kemudian akan menjadi ending dari The Last Wish, apakah Puss berhasil mendapatkan kembali sembilan nyawanya setelah delapan kali tewas dalam beberapa insiden.
Joel Crawford membuat alur The Last Wish begitu rapi yang dimulai dari penekanan bahwa Puss akan selalu menang dalam setiap pertarungannya.
Jika melihat dari premis film peratamanya, Puss sebenarnya enggak takut mati, namun dalam sekuel ini, Joel Crawford menjadikan Puss sebagai sosok yang memiliki dua sisi kehidupan yang saling bertolak belakang, antara sifat arogansi dan ketakutan di dalam diri.
Cerita berkembang secara mengalir yang membuat continuity plot The Last Wish sangat halus tanpa ada kesan memaksa dan berlebihan, mulai dari Puss yang mati tertimpa lonceng raksasa setelah kedatangan Wolf, lalu dia menyadari bahwa dia kini memiliki nyawa terakhir.
Baca Juga: 'Mirip' Puss in Boots, Kucing Oren Ini Jadi Artis, Punya Pengikut 620 Ribu di Instagram
Hingga suatu hari, kemunculan Goldilocks dan keluarga beruangnya yang membutuhkan pertolongan Puss untuk mencari peta lokasi bintang jatuh untuk berdoa.
Di sini, meski plot yang dibangun untuk tujuan mencari lokasi bintang jatuh sangat baik, sayangnya fokus penonton sedikit terganggu karena karakter yang muncul terlalu banyak yang membuat film terkesan ramai.
Namun karena naskah yang ditulis oleh Paul Fisher digarap dengan baik oleh Joel Crawford, The Last Wish jauh dari kesan bertele-tele. Filmnya menghibur dan terus membawa kita pada petualangan Puss hingga akhir.
Secara animasi, DreamWorks Animation enggak perlu diragukan lagi. Dalam The Last Wish, mereka menghadirkan animasi gambar tangan 2D dan animasi CGI yang sangat halus dan enak dipandang.
Sudah menjadi khas Puss in Boots, tone visual yang disuguhkan masih didominasi warna cokelat, namun dalam beberapa adegan, tone yang disuguhkan cukup berwarna namun enggak mengganggu pandangan.
Bagi yang sudah merindukan dengan petualangan sombong Puss, film Puss in Boots, direkomendasikan untuk ditonton selama musim liburan Natal dan Tahun Baru 2023 ini.
Puss in Boots: The Last Wish dijadwalkan mulai tayang di seluruh bioskop Tanah Air mulai Senin, 28 Desember 2022.
Rating: 8/10
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: