Rye Lane adalah film debut yang diarahkan oleh Raine Allen-Miller yang berhasil menonjolkan gaya visualnya sejak awal. Film ini menampilkan adegan-adegan yang berani dan penuh warna yang menunjukkan kepercayaan diri dari sutradara baru tersebut. Terutama pada adegan flashback, gaya visual yang dimiliki film ini sangat menonjol dan hampir seperti sebuah pertunjukan teater.
Dom dan Yas juga aktif bermain dalam flashback, sambil melanjutkan percakapan mereka di masa sekarang. Hal ini memberikan suasana yang bermain-main pada adegan tersebut, yang menjadi ciri khas dari keseluruhan film.
Musik yang dipilih untuk setiap adegan juga sangat tepat dan memberikan kontribusi yang signifikan pada suasana. Banyak lagu hip hop yang mendukung gaya yang berkilauan.
Baca Juga: Review Boga Boga: Kisah Penipu yang Terjebak dalam Lingkaran Balas Dendam
Selain itu, ada penggunaan transisi yang cerdik antara lokasi dan flashback yang memukau. Gaya visual yang tampil di Rye Lane memang mengejutkan dalam sebuah genre yang biasanya cenderung klise dan membosankan.
Cerita berfokus pada Dom yang baru saja putus dengan pacarnya dan bertemu dengan Yas di sebuah pameran seni. Yas adalah gadis ceria yang tidak segan mengatakan apa yang dia pikirkan. Kedua karakter ini langsung terikat, dan mereka berakhir dalam percakapan panjang sambil berjalan-jalan di jalanan London.
Keberanian, rasa ingin tahu, dan ketegangan ketika bertemu seseorang dan langsung klik, tergambar dengan sempurna di Rye Lane. Kimia yang tak terbantahkan antara Dom dan Yas memberikan dukungan pada hal tersebut. Kedua karakter ini juga mengalami berbagai macam emosi yang membuat mereka terlihat sangat manusiawi.
Namun, kehidupan tidak selalu berjalan lancar. Dom dan Yas baru saja mengalami pengalaman yang menyakitkan. Ada momen-momen yang cenderung sedih, yang juga dibahas dalam Rye Lane.
Kekhawatiran dan ketidakpastian dari Yas dan Dom banyak ditunjukkan di dalam film. Dengan ini, Rye Lane berhasil memberikan kejutan dalam genre komedi romantis.
Selain aspek romantis, aspek komedi juga sangat baik. Ada banyak lelucon yang berhasil dalam film ini, terutama karena dialog-dialog singkat yang tepat. Dialog-dialog yang lucu ditulis dengan baik dan dieksekusi dengan tepat.
Melalui dialog tersebut, karakter-karakter dan sifat-sifat mereka juga dijelaskan dengan baik tanpa terlalu banyak menjelaskan latar belakang mereka.
Sepanjang film, Dom dan Yas terus berjalan-jalan sambil terus berbicara. Ini mengingatkan pada trilogi Before, tetapi dengan keberanian gaya seperti dalam film-film Wes Anderson.
Baca Juga: Review Film Belanda Mijn Grote Broer: Angkat Isu Kesehatan Mental yang Menguras Emosi
Rye Lane memberikan angin segar dalam genre ini, sambil tetap menampilkan beberapa klise yang biasa terlihat dalam genre tersebut, namun sinematografi yang cepat dan gaya visual yang dinamis membuat film ini tetap menyenangkan ditonton.
Artikel menarik lainnya:
- Sinopsis Film Horor Komedi 'Scouts Guide to the Zombie Apocalypse (2015)'
- 12 Rekomendasi Film Thailand Horor Komedi Terbaik, Seram Sekaligus Menggelitik
- Review Murder Mystery 2: Kombinasi Komedi yang Absurd dan Whodunnit yang Berantakan
- Review Bad Teacher: Film Komedi yang Menghibur Namun Terselip Sedikit Unsur Vulgar
- Review Ghosted (2023): Kisah Pria Biasa yang Jatuh Cinta dengan Agen Rahasia
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: