Bicara soal soulmate, stigma kebanyakan orang pastinya tentang pasangan hidup semati. Tapi film drama Soulmate kali ini mengajarkan penonton, bahwa seorang sahabat bisa menjadi bagian dari hidup seseorang yang tak tergantikan.
Film yang diadaptasi dari novel China karya Anni Baobei ini sebelumnya sempat dibuatkan film versi Chinanya yang diperankan Zhou Dongyu, Sandra Ma, dan Toby Lee tahun 2016 lalu, serta berhasil meraih penghargaan di beberapa kategori.
Melihat kesuksesan film tersebut, Korea Selatan kemudian mengadaptasi kembali cerita yang sama dan dibintangi oleh sederet pemain muda seperti Kim Da Mi, Jeon So Nee, dan Byeon Woo Seok yang dijamin bikin penonton nangis sesenggukan.
Sinopsis Soulmate
Tidak jauh dari cerita versi China, Soulmate versi Korea bercerita tentang Ahn Mi So (Kim Da Mi) dan Go Ha Eun (Jeon So Nee) yang sudah menjadi sahabat tak terpisahkan sejak mereka kecil. Pertemuan pertama mereka dimulai ketika Mi So yang berasal dari kota pindah sekolah ke sebuah desa di Jeju. Sejak saat itu mereka berdua semakin dekat, apalagi sejak ibu Mi So pergi meninggalkannya.
Meski keduanya punya sifat yang bertolak belakang, tapi mereka seperti kembar yang tak terpisahkan. Mi So cenderung lebih agresif, berjiwa bebas, periang, dan nggak suka dikekang sementara Ha Eun punya sifat yang lebih pendiam, agak pemalu, dan polos namun sangat pintar menggambar.
Persahabatan mereka sangat awet sampai suatu hari saat keduanya duduk di bangku SMA, Ha Eun bercerita pada Mi So kalau ia menyukai laki-laki di sekolahnya bernama Ham Jin Woo (Byeon Woo Seok). Ha Eun berencana mengikuti klub kencan untuk bertemu dengan sang pujaan hati dan berniat untuk melukisnya sebagai bentuk rasa suka.
Mi So yang saat itu penasaran dengan sosok Jin Woo, berinisiatif untuk mencari tahu dan membujuknya untuk memberikan kesempatan pada Ha Eun agar keduanya bisa saling mengenal. Tapi, dari sinilah persahabatan mereka diuji karena Jin Woo ternyata menyukai Mi So ketimbang Ha Eun.
Bukan tentang kisah percintaan laki-laki dan perempuan
Bagi yang belum menonton versi aslinya, mungkin sebagian orang mengira kalau film ini mengisahkan tentang cinta segitiga. Tapi kenyataannya, film Soulmate murni menceritakan tentang persahabatan yang kuat antara dua orang perempuan secara mendalam. Bahkan film ini benar-benar menyampaikan makna tentang soulmate yang nggak melulu tentang pasangan tapi bisa juga dengan sahabat sehidup semati.
Cara penyampaian persahabatan keduanya juga menarik dan menyentuh hati. Heartwarming tapi juga complicated, sehingga mungkin aja ada yang mengira film ini memasukkan unsur girl love atau cinta sesama jenis. Konflik yang dihadirkan dengan scoring dan warna grading yang amat detail untuk membedakan waktu masa lalu dengan sekarang benar-benar memanjakan mata penonton.
Bagian paling menarik yang menandai awal konflik adalah saat dimana Mi So menyadari kalau Jin Woo punya perasaan terhadap dirinya, namun ia lebih memilih untuk pergi demi menjaga perasaan Ha Eun. Seperti versi aslinya, selama kepergian Mi So ia berbohong pada Ha Eun dengan mengatakan ia bahagia dengan kehidupan barunya meski kenyataannya sebaliknya.
Keduanya sempat bertemu dan melakukan reuni tapi kemudian konflik muncul ketika Ha Eun tidak menyukai cara Mi So yang rela melakukan apa saja demi uang. Perdebatan inilah yang memicu konflik awal dan membuat keduanya berpisah lagi.
Akting jempol para pemain
Sutradara dan penulis Min Yong Eun berserta Kang Hyun Joo berhasil menampilkan cerita menyentuh tentang persahabatan yang tulus. Semua tentu nggak terlepas dari akting para pemain yang luar biasa.
Kim Da Mi sekali lagi membuktikan bahwa kemampuan aktingnya patut diakui sebagai salah aktris besar Korea Selatan. Segala macam ekspresi yang ditunjukkan lewat karakter Mi So saat sedih, kecewa, dan marah tergambarkan dengan sempurna. Chemistrynya dengan Jeon So Nee yang memerankan Ha Eun benar-benar apik dan natural.
Keduanya bisa menggambarkan ketulusan dari sebuah persahabatan ketika saling membutuhkan dan menolong satu sama lain dalam keadaan terburuk sekali pun. Jadi nggak heran kalau banyak penonton yang terbawa baper dengan cerita keduanya bahkan plot twist yang tragis yang bikin nangis bombay.
Meski karakter yang paling menonjol adalah Kim Da Mi, tapi semua pemain pendukung di film ini juga berakting dengan baik sesuai porsi masing-masing, seolah mereka benar-benar masuk ke dalam peran tersebut.
Sinematografi versi Korea jauh lebih bagus dari versi asli
Sudah pasti akan ada perbandingan ketika sutradara me-remake film ini sesuai dengan standar cerita dan sinematografi ala Korea dengan versi aslinya.
Jika baru pertama kali menonton film Soulmate versi Korea, pasti akan merasa jatuh cinta dengan cerita dan akting para pemain di sini. Tapi bukan berarti versi Chinanya jelek, justru lebih baik dalam menampilkan tensi yang naik-turun dan alur cerita yang maju mundur.
Versi China lebih rapi ketika menceritakan masa lalu dua sahabat ini, sedangkan versi Koreanya sedikit agak membingungkan untuk menelaah momen masa lalu dan saat ini. Selain itu, versi Korea menampilkan dua sahabat tersebut mempunyai ketertarikan yang sama dalam hal menggambar, sementara versi Chinanya tidak.
Tapi kalau dari sisi sinematografi, scoring, dan warna gradingnya nggak perlu diragukan lagi kalau Korea jauh lebih mantap ketimbang versi aslinya. Shot-shot yang menyoroti keindahan pulau Jeju dan lokasi eksotis lainnya, tidak pernah luput dari bidikan sang sutradara, Min Yong Keun. Begitu juga dengan plot twist yang selalu jadi bumbu wajib di perfilman Korea Selatan
Artikel Menarik Lainnya:
- Review Film Unlocked dan Daftar Pemerannya, Bisa Jadi Refrensi Tontonan Kalian
- Cocok buat Ngabuburit, Tonton Film Anime Maquia: When the Promised Flower Blooms
- Bukan Karakter Pendukung di Anime Inuyasha, Ini 10 Fakta Menarik Kagome Higurashi
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: