Kamis, 18 JANUARI 2024 • 08:30 WIB

'The Squaw Man', Film Hollywood Pertama di Dunia

Author

  Film The Squaw Man.

INDOZONE.ID - Hollywood adalah salah satu wilayah yang berlokasi di Los Angeles, California, Amerika Serikat, yang terkenal dengan film-filmnya.

Kita mengenal berbagai judul film yang dirilis di AS sebagai film Hollywood, baik itu yang kualitasnya baik ataupun buruk.

Dari sekian banyak judul film yang dirilis disana, mungkin kalian bertanya, film manakah yang dinobatkan sebagai film Hollywood pertama di dunia?

Buat menjawab pertanyaan itu, kita akan masuk ke pembahasannya yang satu ini.

Baca Juga: Puluhan Artis Hollywood Dukung Afrika Selatan Dalam Kasus Gugatan Genosida Israel Lewat Video

Film Hollywood Pertama di Dunia

The Squaw Man adalah sebuah film bisu yang dinobatkan sebagai "Film Hollywood Pertama di Dunia".

Film ini dibuat oleh 2 orang sutradara, yaitu Cecil B. DeMille dan Oscar C. Apfel, dengan aktor Dustin Farnum sebagai bintang utamanya. Film ini dirilis pada 12 Februari 1914 dengan durasi sekitar 74 menit.

Film ini menjadi film pertama yang disutradai oleh Cecil, dengan demikian Cecil pun dikenang dalam industri perfilman sebagai "Bapak Film Hollywood".

Plot Cerita 'The Squaw Man'

Film ini menceritakan tentang kisah 2 saudagar Inggris bernama James Wynnegate dan sepupunya yang bernama Henry.

Mereka dipercaya sebagai pemegang dana sumbangan untuk anak-anak yatim piatu karena kedermawanannya.

Akan tetapi, Henry menjadi satu-satunya orang yang berlindung dibalik sifat "dermawan" tersebut. Henry memiliki kebiasaan buruk di mana ia sering berjudi.

Satu waktu, Henry kehabisan uang dan tidak bisa kembali berjudi. Ia bahkan sampai berutang kepada orang lain hanya untuk berjudi.

Melihat adanya uang sumbangan untuk anak-anak yatim piatu, Henry menggunakannya untuk membayar utangnya.

Satu waktu, pihak panti asuhan mencium keanehan dari keluarganya James sebagai orang kepercayaannya.

Dan akhirnya, pihak panti asuhan pun tahu kalau uang mereka hilang. Akibat kejadian tersebut, James menjadi orang yang dituduh sebagai pelaku penggelapan uang panti asuhan.

James merasa tidak bersalah, namun Ia memutuskan untuk melarikan diri karena takut menjadi tersangka penggelapan uang. Saat itu, James juga belum tahu siapa pelaku sebenarnya.

James pun kabur ke wilayah Wyoming, AS. Saat disana, Ia melihat seorang gadis dari suku setempat yang sedang diganggu oleh seorang penjahat bernama Cash Hawkins.

James pun menolong gadis tersebut dan berhasil menyelamatkannya dari Hawkins. Akibatnya, Hawkins pun kesal dan berniat untuk membalas dendam.

Beruntung, sang gadis bisa menggunakan pistol dan menembak mati Hawkins. Setelah kejadian itu, James kembali melanjutkan perjalanannya untuk kabur.

Saat dirinya sampai di daerah pegunungan, Ia mengalami kecelakaan. Lagi-lagi sang gadis suku kembali menunjukkan diri sebagai pembawa keberuntungan.

Ia melihat James yang terluka akibat kecelakaan yang dialaminya, kemudian Ia pun membawa James ke tempat dimana sukunya berada. Singkat cerita, James pun berhasil disembuhkan oleh sang gadis dan kembali siuman.

James menanyakan keberadaannya kepada sang gadis dan diketahui bahwa dirinya berada di tempat di mana Suku Utes tinggal.

James pun dikenalkan dengan keluarga sang gadis dimana dirinya adalah putri dari Kepala Suku Utes.

Dan beruntungnya James diterima dengan baik oleh warga Suku Utes usai jasanya menyelamatkan Putri Suku Utes.

Dari situ, benih-benih cinta antara James dan sang tuan putri tumbuh. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk menikah dan tinggal bersama disana. Di sinilah kita tahu kalau sang gadis bernama Nat-U-Ritch.

Beberapa tahun kemudian, Henry yang kini menjadi satu-satunya "orang kepercayaan" panti asuhan bisa "hidup bahagia" dengan keluarga dan kekayaannya.

Sebagai bentuk menikmati kekayaannya, Henry pun pergi ke daerah Pegunungan Alpen. Tiba-tiba, Henry mengalami kecelakaan dan membuatnya terluka parah.

Merasa ini sebagai karma dari Tuhan, Henry pun mengakui kalau dirinya adalah pelaku penggelapan uang panti asuhan.

Ia pun sampai membuat surat di saat-saat terakhirnya, hingga surat tersebut selesai dibuat, Henry pun meninggal.

Surat tersebut akhirnya berhasil disampaikan kepada istri Henry yang bernama Diana. Setelah mendapat surat pengakuan itu, Diana pun meminta bantuan Sheriff setempat untuk mencari keberadaannya James.

Singkat cerita, keberadaan James berhasil diketahui usai melihat sosok Jim Carston yang merupakan nama samaran dari James Wynnegate.

Sang Sheriff pun langsung meluncur ke kota Wyoming. Ia tiba disana dan mulai mencari rumahnya James.

Sesampainya di rumah keluarganya James, sang Sheriff hanya menemukan anaknya James dan pistol yang pernah digunakan untuk menghabisi nyawanya Cash Hawkins beberapa tahun silam.

Padahal, sang Sheriff hanya sedang melihat pistol itu. Tiba-tiba, James dan Nat melihat sang Sheriff yang diduga hendak menghabisi nyawa anak mereka.

Sang Sheriff pun diusir setelah kejadian itu, membuat Nat sedih dan putus asa karena meninggalkan pistol di dekat anaknya.

Hal mengejutkan pun terjadi di penghujung film, di mana Nat tiba-tiba saja menembakkan pistol itu ke dirinya sendiri karena menganggap dirinya ceroboh sebagai Ibu dan Istri.

James pun bersedih dan langsung mengabari sang ayah mertua. Film pun diakhiri dengan James dan Kepala Suku tengah berduka atas kepergiannya Nat-U-Ritch.

Pemeran The Squaw Man

Film ini menjadikan aktor Dustin Farnum sebagai bintang utama, karena dirinyalah yang berperan sebagai James Wynnegate alias Jim Carston.

Kemudian ada juga Monroe Salisbury yang berperan sebagai Henry, Lillian St. Cyr sebagai Nat-U-Ritch, Winifred Kingston sebagai Diana, William Elmer sebagai Cash Hawkins, Joseph Singleton sebagai Kepala Suku, dan Carmen De Rue sebagai anaknya James dan Nat.

Sedikit fun fact, di dunia nyata, Dustin Farnum dan Winifred Kingdom adalah pasangan Suami-Istri.

Dalam kariernya, Dustin sudah memiliki catatan peran dalam dunia teater, sedangkan Winifred pada dasarnya adalah seorang aktris.

Fakta menarik lainnya, Lillian St. Cyr merupakan warga Suku Indian asli yang lahir dari Suku Winnebago di Nebraska. Dia terlahir dengan nama Red Wing.

Selain berformat film layar lebar, film The Squaw Man juga sempat diadaptasi ke dalam versi teater seni oleh Edwin Milton Royle pada tahun 1905.

Untuk bagian produksi film ini, Cecil dan Oscar selaku sutradara juga bekerja sama dengan Jesse L. Lasky dan juga perusahaan filmnya Jesse yang bernama Jesse L. Lasky Feature Play Company.

Proses syutingnya sendiri dilakukan di California yang mana nantinya lokasi syuting tersebut diubah menjadi Hollywood di masa kini.

Cecil juga menyewa sebuah studio di bagian tenggara Jalan Selma dan Jalan Vine, pada saat proses produksinya.

Lokasi ini nantinya dikenal sebagai Museum Warisan Hollywood. Proses pembuatannnya cukup cepat dengan berlangsung sejak tanggal 29 Desember 1913 sampai 20 Januari 1914.

Untuk detail lokasi syutingnya, Cecil melakukannya di beberapa tempat. Di Flagstaff, Arizona, Cecil menggunakan pemandangan alamnya untuk adegan pegunungan.

Setelah dari situ, proses syuting pun berpindah ke Los Angeles, lalu ke San Pedro, California untuk adegan pelabuhannya.

Kemudian Lembah San Fernando di Los Angeles untuk adegan rel kereta api dan salonnya, lanjut ke Idyllwild, California dan Gunung Palomar, San Diego untuk adegan di Pegunungan Alpen.

Cecil mengatakan kalau perpindahan tempat dalam proses syuting sangatlah penting, karena hal tersebut akan mempengaruhi efek pencahayaan pada saat film direkam.

Film The Squaw Man sempat dibuat ulang pada tahun 1918 dengan mengubah beberapa komponen ceritanya.

Nama sang karakter utama yang semula James, diganti menjadi Jim, sedangkan sang gadis Indian namanya dipermudah penulisannya menjadi Naturich.

Kemudian, sang tokoh utama tidak mengalami kecelakaan di Gunung, bahkan hal yang menariknya adalah ia malah menjadi orang yang diselamatkan oleh sang gadis Indian, bukan orang yang menyelamatkan sang gadis Indian.

Pada bagian akhir cerita, Sheriff yang mencari keberadaan James akhirnya tahu soal kematian Cash Hawkins yang tewas dibunuh oleh Naturich.

Saat dirinya diperintahkan untuk mencari James, sang Sheriff meminta James dan anaknya saja yang pulang ke Inggris, sedangkan Naturich harus ditinggal di Wyoming.

Alasannya adalah sebagai hukuman atas pembunuhan yang sudah dilakukannya pada Cash Hawkins, padahal Naturich melakukan itu untuk menyelamatkan James. Tak rela dengan hukuman tersebut, Naturich pun menghabisi nyawanya sendiri.

Setelah dibuat di tahun 1918, film ini kembali dibuat ulang di tahun 1931, namun pada versi ini, kita bisa mendengarkan dialog para pemainnya.

Untuk versi remake tahun 1931, ceritanya lebih cenderung mengikuti versi remake tahun 1918, ketimbang mengikuti versi cerita originalnya.

Saat pembuatan versi originalnya, Cecil membutuhkan biaya sekitar $40.000, sedangkan pemasukannya berhasil mencapai angka $534.000.

Dengan 3 versi film buatannya, Cecil berhasil menjadikan The Squaw Man sebagai salah satu film Hollywood yang sukses di pasaran dengan sutradara yang sama.

Kontroversi Dibalik The Squaw Man

Ada sedikit kontroversi yang dihadapi Cecil dalam pembuatan film versi originalnya, terutama dengan aktor Joseph Singleton selaku aktor yang memerankan sosok Kepala Suku.

Padahal kenyataannya, Joseph bukanlah orang Suku Indian layaknya Lillian St. Cyr. Pada proses audisinya, peran Nat-U-Ritch sempat diperebutkan oleh 2 aktris yang sekaligus merupakan orang Suku Indian asli, yaitu Lillian St. Cyr dan Josephine M. Workman.

Josephine terlahir dengan nama Mona Darkfeather, Ia adalah warga Suku Indian asli yang berasal dari Suku Blackfoot yang menetap di kawasan Montana.

Dalam industri perfilman Hollywood saat itu, Lillian dan suaminya yang bernama James Young Deer merupakan pasangan Suami-Istri dari Suku Indian yang paling berpengaruh saat itu.

James diketahui juga sebagai warga Suku Indian dari Suku Nanticoke yang menetap di Delaware, Kanada.

Kekuatan pasangan Lillian dan James jauh lebih berpengaruh daripada pasangan Josephine dan suaminya yang merupakan sutradara dan aktor Hollywood bernama Frank E. Montgomery.

Diketahui kalau Frank bukanlah warga Suku Indian asli. Alhasil, Lillian pun terpilih sebagai aktris yang memerankan karakter Nat-U-Ritch.

Pada masanya film bisu, budaya pernikahan silang antara warga Suku Indian asli dengan warga pendatang sangat digemari.

Akan tetapi, budaya tersebut rupanya menjadi suatu pantangan di California, sebelum akhirnya pantangan tersebut dihapus di tahun 1948.

Selain itu, ada juga pantangan yang melarang warga kulit hitam menikah dengan warga kulit putih.

Satu-satunya hal yang diperbolehkan disana adalah pernikahan warga kulit putih dengan warga Suku Indian asli. Dalam dunia perfilman, biasanya warga kulit putih yang dipilih untuk memerankan karakter Suku Indian pada suatu film.

Inilah yang menjadi kontroversi yang dihadapi oleh Cecil saat pembuatan filmnya.

Sebagai pasangan Suami-Istri yang berpengaruh di dunia perfilman, Lillian dan James sempat mencoba untuk mengubah persepsi masyarakat terkait karakterisasi warga Suku Indian dalam film.

Mereka ingin menunjukkan kalau karakter Suku Indian adalah karakter yang harus mengundang simpati penontonnya.

Sementara di sisi lain, studio film Kalem Company lebih menunjukkan sisi realisme dari karakter Suku Indian yang ada di film buatannya mereka, entah suku itu memiliki karakter warga yang kuat dan pemberani atau mungkin sebaliknya.

Hal ini menjadi perdebatan bagi para pengamat mengenai pandangan mereka terhadap karakterisasi Suku Indian dalam film.

Baca Juga: 15 Film Box Office Hollywood Terbaik dan Terbaru 2023, Seru!

Sebagai tindakan untuk menghindari rasisme, di masa kini ada juga beberapa kru film yang merupakan warga Suku Indian yang dilibatkan dalam proses pembuatan suatu film di Hollywood.

Writer: Victor Median


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia