INDOZONE.ID - Film Ziarah, yang disutradarai oleh sineas BW Purbanegara pada 2016, merupakan sebuah karya sinema yang mengangkat kisah haru tentang perjalanan seorang nenek bernama Mbah Sri dalam menemukan makam suaminya, Pawiro.
Kisah ini berlatar belakang pada masa perang Indonesia melawan Belanda tahun 1948, atau yang dikenal dengan Agresi Militer Belanda II.
Film ini berhasil menyabet berbagai penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional, karena mampu menyajikan cerita yang begitu emosional dan penuh makna.
Film Kisah Cinta dan Kesetiaan yang Tak Lekang oleh Waktu
Cerita bermula dari masa muda Mbah Sri dan Pawiro. Pawiro, yang saat itu adalah seorang tentara, harus meninggalkan Mbah Sri untuk berperang melawan penjajah Belanda.
Meskipun waktu terus berjalan, Mbah Sri tetap setia menunggu kepulangan suaminya, meski tidak ada kabar berita apapun tentang keberadaannya. Tahun demi tahun berlalu, dan Mbah Sri tetap berharap bahwa suatu hari nanti Pawiro akan kembali ke rumah.
Namun, di usianya yang kini menginjak 95 tahun, Mbah Sri mulai merasakan bahwa waktunya tidak lagi lama.
Baca Juga: Ini Dia Fakta Menarik dari Pemeran di Serial House of the Dragon Season 2
Ia merasa harus menemukan makam suaminya, Pawiro, agar bisa berbakti untuk terakhir kalinya dengan mengirimkan doa dan menabur bunga di makam suaminya sebelum ia sendiri meninggal dunia.
Inilah yang menjadi awal dari perjalanan panjang dan penuh liku-liku Mbah Sri untuk menemukan tempat peristirahatan terakhir Pawiro.
Perjalanan Penuh Haru Mbah Sri
Perjalanan Mbah Sri dimulai dengan informasi yang ia dapat dari mulut ke mulut. Ia mendengar bahwa Pawiro kemungkinan dimakamkan di Taman Pahlawan.
Namun, setelah berkali-kali berkunjung dan tidak menemukan nama suaminya di makam pahlawan tersebut, Mbah Sri tidak putus asa dan terus mencari.
Suatu hari, ia bertemu dengan seorang veteran perang bernama Mbah Rejo, yang ternyata adalah teman lama suaminya. Dari Mbah Rejo, Mbah Sri mengetahui bahwa Pawiro tidak dimakamkan di Taman Pahlawan, melainkan di sebuah desa bernama Alas Pucung.
Dengan tekad yang kuat, Mbah Sri melanjutkan perjalanan ke Alas Pucung, hanya untuk menemukan bahwa desa tersebut telah tenggelam dan kini berada di tengah sebuah waduk.
Kabar ini tidak mematahkan semangatnya. Ia terus melanjutkan pencariannya dengan berbekal informasi yang semakin sedikit dan tidak pasti.
Pertemuan dengan Orang-Orang yang Membantu
Selama perjalanannya, Mbah Sri bertemu dengan berbagai orang yang memberikan petunjuk tentang keberadaan makam suaminya.
Salah satunya adalah seorang bernama Pak Hadi, yang memberitahu bahwa suaminya pernah dirawat oleh seorang bernama Ki Sodo di daerah Kalinongko. Dengan harapan yang kembali menyala, Mbah Sri bergegas menuju Kalinongko.
Di Kalinongko, Mbah Sri mendapatkan kabar bahwa Ki Sodo telah lama meninggal. Namun, ia bertemu dengan anak Ki Sodo, Mbah Tresno, yang mengetahui banyak tentang suaminya dan bahkan tahu di mana makam suaminya berada.
Sayangnya, Mbah Tresno merasa iba dan berbohong kepada Mbah Sri, mengarahkan ke tempat yang salah karena tidak ingin Mbah Sri kecewa melihat kenyataan bahwa suaminya telah menikah lagi.
Akhir Perjalanan yang Mengharukan
Pencarian Mbah Sri berlanjut hingga akhirnya ia menemukan makam suaminya di sebuah desa bernama Makam Mukti Loyo.
Namun, di sana ia menemukan kenyataan pahit bahwa di samping makam suaminya terdapat makam lain yang merupakan istri kedua suaminya. Hal ini membuat Mbah Sri sangat terkejut dan patah hati.
Baca Juga: Sinopsis 'House of the Dragon Season 2', Ada Tragedi Pembunuhan yang Memicu Perang
Setelah beberapa saat merenung, Mbah Sri akhirnya mampu menerima kenyataan ini dengan ikhlas.
Ia menaburkan bunga di makam suaminya dan juga di makam istri kedua suaminya, menunjukkan bahwa cinta dan kesetiaannya tidak pernah pudar meski kenyataan tidak seperti yang diharapkan.
Pelajaran Berharga dari Film Ziarah
Film Ziarah memberikan banyak pelajaran tentang cinta, kesetiaan, dan keikhlasan.
Perjalanan Mbah Sri tidak hanya menggambarkan cinta seorang istri yang setia, tetapi juga menunjukkan betapa kuatnya harapan dan tekad seseorang dalam menghadapi segala rintangan demi bisa memenuhi rasa bakti dan cinta kepada orang yang dicintai.
Melalui cerita Mbah Sri, penonton diajak untuk merenungkan makna cinta yang sejati dan betapa pentingnya menerima kenyataan dengan lapang dada.
Film ini tidak hanya berhasil menyentuh hati banyak orang, tetapi juga menjadi inspirasi tentang bagaimana menghadapi kehidupan dengan keteguhan dan keikhlasan.
Film Ziarah adalah bukti bahwa cinta yang tulus tidak pernah mengenal batas waktu dan tempat.
Cinta yang diiringi dengan kesetiaan dan keikhlasan akan selalu menemukan jalannya, meski harus melalui perjalanan panjang yang penuh dengan cobaan dan rintangan.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube @BW Purba Negara