Sinopsis dan Review 18x2 Beyond Youthful Days, Film Romantis Taiwan Jepang soal Nostalgia Cinta Pertama
INDOZONE.ID - Buat penggemar cerita romantis Jepang, film terbaru yang tayang di Netflix ini bisa jadi daftar tontonan di akhir pekan.
18×2 Beyond Youthful Days adalah film yang disutradarai oleh Michihito Fujii. Dibintangi oleh aktor dari Taiwan dan Jepang, film ini berhasil menjadi melodrama yang dieksekusi dengan baik.
Film ini menggunakan dua bahasa dari awal hingga akhir, yaitu Mandarin dan Jepang. Ceritanya fokus pada perjalanan menuju kedewasaan dengan tema cinta pertama.
Yuk, simak sinopsis dan review film romantis 18×2 Beyond Youthful Days di bawah ini!
Sinopsis 18×2 Beyond Youthful Days
Kisah 18×2 Beyond Youthful Days dimulai ketika Jimmy (Greg Hsu), salah satu pendiri perusahaan video game, dipecat oleh perusahaannya sendiri.
Merasa putus asa dan bingung, ia kembali ke rumah orang tuanya. Di sana, ia menemukan kartu pos lama dari Ami (Kaya Kiyohara), pujaan hatinya 18 tahun lalu.
Ami adalah seorang backpacker Jepang yang ia temui pada masa SMA-nya di Taiwan.
Untuk menemukan kembali semangatnya, Jimmy melakukan perjalanan ke Jepang. Ia ingin mengunjungi kampung halaman Ami.
Film ini punya latar waktu berbeda di hidup Jimmy. Pertama, saat perjalanannya di Jepang sebagai orang dewasa. Kedua, kembali ke masa lalu di musim panas saat ia jatuh cinta pada Ami.
Pada masa kini, Jimmy adalah orang yang tenang dan sudah fasih berbahasa Jepang. Sementara saat muda, ia adalah seorang remaja yang impulsif dan gegabah.
Mereka dekat usai Ami mengetahui Jimmy menyukai anime dan manga Jepang. Bahkan ia sampai diajari bahasa Jepang.
Namun gadis pujaan hatinya tampak ragu untuk menjalin hubungan lebih jauh.
Review 18×2 Beyond Youthful Days
Visual dalam 18×2 Beyond Youthful Days menampilkan warna berbeda untuk latar masa kini dan masa lalu.
Masa kini Jimmy ditunjukkan dengan warna biru gelap, yang memberikan suasana melankolis dan menyampaikan perasaan sedih yang mendalam. Sementara pada kilas balik, digambarkan dengan nuansa kekuningan yang pudar.
Perbedaan warna ini membantu menggambarkan perbedaan suasana antara masa lalu yang hangat dan masa kini yang suram.
18×2 Beyond Youthful Days sebenarnya mirip dengan beberapa film lain yang menceritakan kisah romantis Taiwan-Jepang. Film ini hampir mirip dengan Cape No. 7 karya Wei Te-sheng yang dirilis pada 2008.
Bukan hanya kisah cinta beda negara, tapi juga karena adanya dua waktu yang berbeda dan kisah tentang surat cinta yang tak pernah sampai.
Salah satu yang bikin film ini berhasil adalah penampilan Greg Hsu sebagai Jimmy. Ia bisa membuat kedua versi karakternya terlihat seperti dua orang yang berbeda.
Kadang, film dengan dua bahasa seringkali terasa tidak konsisten. Tapi, Hsu berhasil membawakan bahasa Mandarin dan Jepang dengan sama baiknya.
Plot twist di akhir 18×2 Beyond Youthful Days menjadikan film ini bukan tentang cinta remaja. Film ini punya pesan mendalam tentang bagaimana orang dewasa yang menghadapi masa lalu mereka dan mengenang cinta pertamanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cinemaescapist