Minggu, 29 SEPTEMBER 2024 • 13:40 WIB

Mengenal Inspirasi Sejarah di Balik Adegan Ikonik 'Game of Thrones'

Author

Sejarah di balik adegan ikonik serial 'Game of Thrones'

INDOZONE.ID - Game of Thrones adalah salah satu serial televisi drama fantasi terpopuler di dunia yang diadaptasi dari novel "A Song of Ice and Fire" karya George R.R. Martin, serta diproduksi oleh HBO yang tayang pertama kali di tahun 2011 dan berakhir di musim kedelapan di tahun 2019.

George R.R. Martin, sebagai penulis novel yang mendasari cerita serial Games of Thrones, terinspirasi dari berbagai cerita sejarah yang terjadi di dunia nyata.

Maka dari itu, tidak heran jika beberapa adegan maupun tempat terlihat tidak asing.

Baca Juga: Tanggapan Penulis Game of Thrones soal Rumor Elden Ring Diadaptasi ke Film atau Serial TV

Inspirasi Sejarah di Balik Adegan Ikonik Game of Thrones

Rangkaian sejarah yang menginspirasi serial Games of Thrones, di antaranya:

1. Perang Mawar

Perang Lima Raja dalam Games of Thrones mirip dengan Perang Mawar, serangkaian pertempuran berdarah antar keluarga kerajaan yang memperebutkan tahta Inggris yang terjadi antara tahun 1455 dan 1485.

Joffrey mirip dengan Edward dari Lancaster yang haus darah. Anak tidak sah dari Raja Henry VI, yang menikah dengan Margaret dari Anjou yang cantik dan kejam, sangat mirip dengan karakter Cersei, dan Richard dari York menyerupai Ned Stark.

Perang Mawar berakhir ketika Henry Tudor menikahi Elizabeth dari York, mirip dengan Daenerys Targaryen menikahi Jon Snow dalam Games of Thrones.

2. Tembok Hadrian

Sang penulis, George R. R. Martin mengakui bahwa tembok besar es yang disebut "The Wall" dalam Games of Thrones terinspirasi dari Tembok Hadrian, berlokasi dekat perbatasan Skotlandia dan Inggris.

Tembok Martin, yang terbuat dari es padat, membentang sejauh 300 mil dan setinggi 700 kaki, dibangun untuk menahan ‘Wildlings’ yang ganas di sisi lainnya.

Tembok Hadrian yang membentang sejauh 73 mil dengan tinggi sekitar 20 kaki pada titik tertingginya, juga memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menjaga perbatasan barat laut Kekaisaran Romawi dari serangan luar melewati jalur utara.

3. Kekaisaran Romawi

Selain memiliki kemiripan dengan Perang Mawar, Perang Lima Raja juga menyerupai kemiripan di mana ada empat calon potensial untuk menjadi Kaisar Romawi pada tahun 69 M, yang menyebabkan perang saudara brutal, dengan Vespian yang keluar sebagai pemenang pada perang tersebut.

Banyak dari para ahli sejarah juga melihat adanya kemiripan latar di Essos dengan kekaisaran Romawi, termasuk arena yang menyerupai gladiator, makanan, dan bahkan toilet, yang jelas terasa kental dengan suasana Romawi.

Kota Valyria yang telah lama hilang di Essos mirip seperti kota pusat peradaban kekaisaran Romawi.

4. Night Dinner (Makan Malam Hitam)

Salah satu adegan terkenal dalam Games of Thrones adalah "Red Wedding" yang brutal, di mana Raja Robb Stark, istrinya Ratu Talisa, ibunya Lady Catelyn, dan banyak lainnya dibunuh selama pernikahan Edmure Tully dan Roslin Frey.

Pembantaian ini didasarkan pada dua peristiwa sejarah Skotlandia, dan sedikit dari Jepang. Makan Malam Hitam tahun 1440 melibatkan Earl of Douglas yang berusia 16 tahun dan adiknya yang dipenggal selama makan malam dengan Raja James II yang berusia 10 tahun.

Kemudian, ada Pembantaian Glencoe yang terjadi pada tahun 1691, ketika tentara yang loyal kepada Raja William dari Orange membunuh banyak anggota klan MacDonald saat mereka sedang tidur.

Ada juga kemiripannya dengan Kojiki, sebuah kisah Jepang kuno di mana Kaisar Jimmu membunuh semua saingan politiknya di sebuah perjamuan.

Baca Juga: Prekuel Game of Thrones akan Fokus ke Penaklukan Westeros Pimpinan Aegon I Targaryen

5. Kekaisaran Mongol

Para pejuang nomaden pencinta kuda, Dothraki, yang menguasai dataran luas Essos dalam Games of Thrones, terlihat memiliki banyak kesamaan dengan Kekaisaran Mongol yang ada pada abad ke-13 dan 14 di seluruh Asia dan Eropa.

Khal Drogo, salah satu pemimpin Dothraki yang paling menonjol, memiliki kesamaan dengan legenda Mongol Genghis Khan, termasuk cara mengeksekusi musuh dengan menuangkan logam cair di kepala (Genghis menggunakan perak, Drogo menggunakan emas) dan kematian mereka yang sama-sama disebabkan karena infeksi luka.

George R. R. Martin juga mengakui bahwa Dothraki sebagian didasarkan pada karakteristik dari Bangsa Hun, Alan, Turki, dan bahkan beberapa suku Pribumi Amerika.

6. Pengepungan Konstantinopel

Keputusan Stannis Baratheon untuk mengepung ibu kota King’s Landing, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai Pertempuran Blackwater Bay, memiliki kemiripan yang mencolok dengan Pengepungan Arab Kedua Konstantinopel yang terjadi pada tahun 717–718 M, ketika Kekhalifahan Umayyah menyerang ibu kota Kekaisaran Bizantium.

Selain itu, para penyerang Konstantinopel dikalahkan dengan menggunakan ‘Api Yunani,’ sebuah zat misterius yang dapat menyala saat bersentuhan dengan air, menyebabkan kapal-kapal musuh hancur sebelum mencapai daratan.

Hal ini serupa dengan nasib Stannis dan angkatan lautnya yang dikalahkan oleh ‘wildfire,’ senjata mematikan dengan fungsi yang hampir sama.

Sebagai serial yang menggabungkan fantasi dan sejarah, Game of Thrones memberikan alur cerita memukau yang terinspirasi dari peristiwa nyata.

Karakter kompleks, konflik politik rumit, dan latar belakang sejarah membuat dunia Game of Thrones terasa lebih hidup, relevan, dan terkesan epik karena berhasil memadukan cerita fiksi fantasi dengan berbagai peristiwa sejarah.

 


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: BBC