Sabtu, 30 NOVEMBER 2024 • 13:13 WIB

Pemenang Film Terbaik Di FFI Dipilih Karena Statement, Bukan Sekedar Jumlah Penonton yang Banyak

Author

Film

INDOZONE.ID - Film 'Jatuh CInta Seperti di Film-film' menjadi Film Terbaik di ajang Festival FIlm Indonesia (FFI) 2024 dan mengalahkan beberapa nominasi lainnya. Bahkan film garapan Imajinari tersebut mengalahkan film 'Siksa Kubur' yang mendapat banyak nominasi dan dikenal sebagai film terlaris tahun ini.

Salah satu faktor keberhasilan film ini tentunya tidak hanya dinilai dari satu aspek. Tapi juga karena keunikan, statement yang diutarakan, meski bukan film yang populer. 

"Kalau kita ngelihat lanskap perfilman Indonesia, dan juga perkembangan dinamikanya itu sangat menarik. Indonesia mampu mengluarkan narasi-narasi baru, story teller baru, dan kemampuan dramatis baru yang sangat substansial," kata Ario Bayu selaku Ketua Komite FFI 2024-2026 dalam video wawancara di kanal Cinema 21.

Baca Juga: Surat Cinta untuk Perfilman Indonesia yang Raih Jumlah Penonton Terbanyak Geser Film Impor

Sebelum pengumuman pemenang film, Ismael Basbeth, selaku Dewan Juri Akhir FFI 2024 menyebutkan, pihaknya harus menemukan flm yang menandakan film Indonesia sudah maju.

"Tugas Festival Film Indonesia khususnya akan mencoba menemukan film yang dijadikan tanda kemajuan industri film Indonesia secara intelektual sebagai bagian tanggung jawab publik, tidak mengukurnya sebagai akses ekonomi atau impact ekonomi semata," katanya.

 Hal yang sama diutarakan Leni Lolang selaku juri lain, yang menegaskan bahwa yang dipilih pemenang adalah film yang jelas apa yang ingin disampaikan.

Baca Juga: Daftar Pemenang FFI 2024: “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film” Borong 7 Piala Citra!

"Kita melihat satu film utuh, dia memberikan statement apa, film ini akan berbicara apa. Statement itu yang kita perlukan," katanya. 

"Memang film ini kadangkala bisa dijadikan bisnis. Jadi saya berharap film yang menang, tidak hanya film dengan penonton yang banyak," kata Leni.

Ia juga mengatakan, film ini dapat mewakili negara Indonesia. 

"Saya berharap film ini bisa mewakili negara kita, yang memang secara kultural dan esetetika, film ini akan berbicara tentang perkembangan film terutama," tambahnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube/CINEMA 21