INDOZONE.ID - Film bergenre horor kerap meramaikan industri perfilman Indonesia, bak primadona.
Genre horor seperti sudah melekat dengan dunia perfilman Indonesia. Selain karena ketegangan yang ditawarkan, genre horor juga menyenangkan bagi penonton.
Mengapa sangat diminati? Produser Robert Ronny memaparkan, bahwa genre horor memiliki daya tarik tersendiri, bahkan sampai diminati penonton.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Horor Terbaru 2025 Jangan Nonton Bagi yang Penakut
Popularitas genre horor yang tinggi, tentu membuat para produser terus berpikir tentang inovasi untuk setiap filmnya.
"Karena genre horor ini laku banget, para produser pasti akan memikirkan, mau bikin apa lagi, apalagi yang harus kita bikin secara berbeda dari film horor pada umumnya," ungkap Robert saat diwawancarai Indozone pada Kamis (13/2/2025).
"Kalau sudah minim film horor, ya bisa dibikin dengan yang lebih bagus, bikin sesuatu yang berbeda, itu sih. Tapi, balik lagi, kita gak bisa ngelarang orang ya mau bikin film apa," jelasnya.
Ketika jumlah film horor mulai berkurang, justru itu menjadi kesempatan besar untuk menciptakan karya yang lebih berkualitas dengan kesegarannya tersendiri.
Namun, setiap orang memiliki kebebasan untuk membuat film sesuai dengan visi dan keinginan mereka.
Bukan ranah Robert untuk membatasi kreativitas orang lain. Sebab, dunia perfilman selalu terbuka untuk berbagai eksplorasi dan perspektif baru.
Kecenderungan Genre Horor yang Terjebak dalam Formula yang Sudah Ada
Inovasi dalam perfilman tidak terbatas pada genre horor. Sebagai seorang film maker, Robert menjelaskan apa prioritas utama dalam menciptakan film yang berkualitas dengan sentuhan personal.
"Saya sih bukan cuma genre horor. Genre apa saja saya coba berinovasi, karena sekali lagi pertama dan terutama, saya ini film maker, saya bukan pedagang film, apa tujuan film maker? Bikin film yang bagus dan personal, sesimpel itu sih," ucap Robert.
Bahkan, tanpa dorongan dari pihak lain, prinsip tersebut sudah menjadi komitmen dalam setiap karya yang dibuat oleh Robert.
"Jadi, inovasi bercerita tentang sesuatu yang baru, ngejar tantangan baru sih udah tertanam di saya dan perusahaan saya sih ya. Jadi, tanpa diminta pun saya selalu harus seperti itu," sambungnya.
Sementara itu, sejak film Kuasa Gelap sukses di pasaran, banyak orang melontarkan pujian. Akan tetapi, sedikit yang tahu, bahwa perjalanan mewujudkan film Kuasa Gelap penuh tantangan.
"Semua sama komentarnya 'Siapa orang yang nonton film horor katolik? Memang berapa orang katolik di Indonesia?' Tapi, tetap kita bikin sih, toh ujung-ujungnya juga diterima. Jadi, kita itu harus bikin film-film seperti itu sih," tuturnya.
Selain itu, tidak banyak orang tahu, bahwa Robert secara umum bukan penggemar film horor. Meski begitu, dia sangat menghargai inovasi dalam dunia perfilman.
"Makanya, waktu Joko Anwar dulu bikin Pengabdi Setan, pertama kali saya sangat-sangat happy banget. Terus dia juga bikin Perempuan Tanah Jahanam yang genre horor berbeda lagi, thriller gitu ya, saya sangat suka juga. Jadi, bukan masalah genrenya sih, genre apa saja sih kita harus inovatif," tambahnya.
Bagi Robert, ini bukan soal genrenya, melainkan bagaimana film tersebut bisa membawa sesuatu yang baru untuk khalayak umum.
"Saya bukan penggemar film horor, jadi Paragon gak akan bikin banyak produksi film horor. Tapi, kalau sekali produksi film horor pun, pengen sesuatu yang berbeda lah," jelasnya.
Robert akan tetap berpegang teguh pada visinya. Ini bukti, bahwa film itu harus dibuat dengan keberanian dan keyakinan, bukan sekadar mengikuti tren.
"Saya sih berharap film horor Indonesia itu makin lama, makin bagus, makin berkembang, dan makin bisa melanglang buana," kata Robert.
Baca Juga: 14 Film Indonesia Terbaru Februari 2025, Ada Kisah Romantis sampai Horor!
Tidak perlu lagi membahas soal menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sebab, film Indonesia sudah menguasai pasar domestik dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan, tahun lalu, film nasional mendominasi dengan menguasai sekitar 70 persen pangsa pasar.
Ini membuktikan, bahwa perfilman Indonesia memiliki daya saing yang kuat dan terus berkembang.
"Udah gak usah lagi ngomong soal jadi tuan rumah di negara sendiri. Sebab, film Indonesia udah menjadi tuan rumah di negaranya sendiri sejak beberapa tahun lalu. Dan, tahun lalu pun kita udah mewarisi pasar dengan 70 persen kan, jadi itu harapan saya sih," bebernya.
Dengan begitu, film horor Indonesia diharapkan bisa makin diperhitungkan, baik di dalam maupun luar negeri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara, Liputan