INDOZONE.ID - Aktris sinetron Ersya Aurelia tidak ragu menerima tawaran dari sutradara Awi Suryadi untuk berperan dalam film horor bertajuk 'Pabrik Gula'. Dalam film produksi MD Pictures ini, Ersya memerankan karakter Endah, seorang buruh pabrik yang harus menghadapi serangkaian teror mistis yang mencekam.
"Saya memerankan Endah, seorang buruh pabrik yang dipanggil setiap kali musim penggilingan tebu datang. Itu adalah pertama kalinya dia bekerja di pabrik tersebut, dan saat tiba, Endah langsung menghadapi sejumlah teror," kata Ersya ditemui saat perilisan trailer dan poster Pabrik Gula dalam format 4DX di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).
Berperan sebagai Endah bukanlah hal yang mudah bagi Ersya. Untuk memerankan karakter tersebut, ia harus mempelajari dialek Jawa Timur, meski ia bukan seorang yang berasal dari Jawa. "Karena dialek Jawa Timur cukup sulit bagi saya, butuh waktu untuk melatih diri agar bisa lancar berbicara dalam bahasa tersebut," katanya.
Tak hanya berbicara dalam dialek Jawa, Ersya juga perlu menyesuaikan penampilannya dengan karakter Endah yang seorang buruh pabrik. Untuk itu, kulitnya harus lebih gelap dari penampilan aslinya.
"Kulitku benar-benar digelapin beberapa tone ke bawah, aku harus pake tanning cream,," jelasnya.
Agar bisa menggambarkan karakter Endah secara lebih autentik, Ersya juga melakukan survei dengan berinteraksi langsung dengan buruh pabrik musiman yang bekerja di lokasi tersebut. "Salah satu tantangan terbesar adalah mempelajari gerak tubuh buruh pabrik, jadi saya harus berinteraksi dengan warga lokal yang bekerja di pabrik tersebut untuk memahami lebih dalam," ungkap Ersya.
Untuk lebih mendalami karakter, selama syuting Ersya tidak melakukan kebiasaan yang dilakukannya sebelum syuting.
"Satu hal yang aku lakukan untuk lebih dekat ke karakter, selama syuting aku sama sekali nggak pakai parfum, lotion, kalau deodoran pakai, takutnya ada yang ga nyaman," ucapnya.
Proses belajar yang panjang ini membuat Ersya merasakan perjuangan besar dalam memerankan Endah, namun ia merasa puas karena bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan melalui karakternya.
"Perjuangan saya sebagai Endah sangat besar, tapi saya merasa puas karena bisa membawa karakter ini dengan lebih natural," tambahnya.
Film Pabrik Gula bercerita tentang kehidupan sekelompok buruh yang bekerja di sebuah pabrik gula. Setiap tahunnya, pabrik tersebut mempekerjakan warga desa sekitar untuk membantu proses penggilingan tebu saat musim panen. Namun, ketenangan mulai terusik ketika suatu malam, Endah terbangun dan keluar dari mes buruh pabrik tempatnya menginap untuk membuntuti sosok misterius.
Sejak malam itu, kejadian-kejadian misterius dialami para buruh, hingga kecelakaan kerja menimpa salah satu buruh sampai tewas di sumur belakang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan