Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Film animasi JUMBO masih menyita perhatian masyarakat, sejak tayang pada 31 Maret 2025 lalu. Bahkan di hari ke-29 penayangan, film JUMBO tembus 7.630.857 penonton.
JUMBO, film animasi Indonesia yang dinilai sukses menyentuh dengan cerita yang penuh tawa, haru, dan pesan bermakna.
Animasi garapan sutradara sekaligus animator Ryan Adriandhy ini menghadirkan pengalaman kenangan masa kecil bagi banyak orang.
Bahkan, tim kreatif dan animator JUMBO butuh lima tahun untuk menyelesaikan film ini. Dari segi animasi 3D, film ini sangat berkelas dan layak bersanding dengan film-film animasi Internasional.
Baca Juga: Cerita Seru Garry Jordan Liwang, Animator Film JUMBO yang Ternyata Anak Binus
Ryan mengaku haru dan bangga terhadap keberhasilan JUMBO. Karena ini bukan hanya keberhasilan JUMBO, tapi ini juga bisa nenandakan keberhasilan perfilman Indonesia, spesifiknya di film animasi.
“Harapannya perayaan 7,5 juta penonton hari ini menginspirasi lebih hanyak lg kreator unruk berani mengerjakan film animasi, PH, produser, investor, semua sehingga aminasi bisa berkembang lagi,” ungkapnya di Jakarta.
Selain itu, Ryan juga tak menyangka film animasinya bisa tembus lebih dari 7 juta penonton saat ini. Ia bahkan sama sekali enggak ekspek karena umumnya sebuah film animasi tergolong sulit untuk menarik perhatian penonton.
“Sama sekali gak ekspek, 1 juta aja kaget, karena ada banyak sekali barrier pernah kita tembus, film animasi lokal penontonnya gak pernah sampai 1 juta itu dari temen kita Si Juki Panitia Hari Akhir.”
“Dari penjulan tiket bioskop sepertinya penonton animasi hanya anak-anak. Secara penjualan tiket hanya meledak di weekend dan weekday jarang sekali itu kita rasakan akhirnya tembus segini banyak itu di luar ekspektasi,” tuturnya.
Ryan membuat JUMBO dari inspirasi masa kecilnya dulu. Sebagai creator, ia mengembangkan cerita dan konsep gambar film animasi 3D dengan penuh estetika dan kaya.
“Inspirasi lain bagaimana sekarang ini menciptakan ruang aman untuk anak itu dibutuhkan untuk mereka bisa tumbuh, berani, tidak takut dan isu bullying masih terjadi sampai hari ini,” tambahnya.
Ryan menyebut bahwa semua karakter JUMBO, seperti Don, Atta, Mae, Acil, Nurman hingga Meri memiliki nilai empati dan mau mendengarkan semua orang dan semua makhluk.
“Kita bisa berbaik hati ke semua makhluk, kita menyadari bahwa kita tidak akan pernah lepas dari orang terdekat dan akan baik-baik aja dari mana kita berasal dan kita meneruskan kasih sayang itu,” bebernya.
Dalam kesempatan ini, Ryan juga membeberkan berbagai tantangan dalam membuat karya selama 5 tahun lamanya.
Menurutnya, tantangan yang terbesar saat ini adalah edukasi kepada banyak pihak, termasuk kepada produser, PH dan investor, bagaimana medium animasi ini adalah medium bercerita yang sangat powerfull.
“Tapi cara pembuatan beda dengan live action, secara bisnis model berbeda dengan produksi film live action kalau ingin dapat kualitas yang baik. Selain itu, kalau di Indonesia ini menurutku speed internet dibikin cepat lagi di negaranya. Karena akan ada banyak seekali remote working, transfer data, yang bergantung pada kecepayan internet,” ucap Ryan.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap karya dan kontribusi alumni di industri kreatif nasional, BINUS University International menggelar acara Nonton Bareng (Nobar) film animasi JUMBO bersama Ryan Adriandhy, Director & Penulis Film di CGV FX Sudirman.
Karena Ryan juga merupakan alumni program Graphic Design and New Media (GDNM) dari BINUS Northumbria School of Design (BNSD), BINUS University International.
Baca Juga: Jumbo Tembus 6 Juta Penonton, Ini 5 Fakta Menarik dari Proses di Balik Layar
Rektor BINUS University Dr Nelly, SKom, MM mengatakan, Ryan adalah salah satu contoh nyata dari lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik. Tetapi juga berhasil berkontribusi secara nyata di industri kreatif Indonesia.
“Kami ingin merayakan keberhasilan alumni sekaligus menginspirasi mahasiswa dan generasi muda untuk terus berkarya dan berkolaborasi,” tutur Dr Nelly, di kesempatan sama.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung