Senin, 19 FEBRUARI 2024 • 16:15 WIB

PM Thailand Tuding Taylor Swift Ditawari Uang Rp46 M Agar Cuma Konser di Singapura

Author

Taylor Swift

INDOZONE.ID - Taylor Swift, selaku penyanyi dan penulis lagu ikonik yang terkenal karena penampilannya yang menawan, sekali lagi menggemparkan dunia musik dengan Eras Tour yang sangat dinanti-nantikan.

Pengumuman Eras Tour Taylor Swift memicu gelombang antisipasi di antara basis penggemar setianya, yang akrab disebut sebagai Swifties.

Namun, terungkapnya bahwa Singapura akan menjadi satu-satunya tujuan tur di Asia Tenggara, telah membuat banyak penggemar di negara-negara tetangga merasa dikesampingkan.

Dilansir Bangkok Post, Srettha Thavisin, Perdana Menteri Thailand, menuding bahwa Singapura menawarkan sejumlah besar uang, berkisar antara Rp31 miliar hingga Rp46 miliar, kepada pihak Taylor Swift agar hanya mengadakan konser di negara tersebut.

Konser Eras Tour yang dijadwalkan berlangsung dari 2 hingga 9 Maret 2024 di National Stadium Singapura, menjadi sorotan atas tuduhan tersebut.

Meskipun klaim ini telah dilontarkan, belum ada tanggapan resmi dari promotor, Pemerintah Singapura, atau tim Taylor Swift hingga saat ini.

Baca Juga: Tak Lekang oleh Waktu, Yuk Nostalgia 5 Lagu Lama Taylor Swift Ini

Kontroversi seputar kesepakatan eksklusivitas ini dipicu oleh Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, dalam pidato utamanya di iBusiness Forum 2024 di Bangkok.

Srettha Thavisin, Perdana Menteri Thailand.

Menurut laporan, Thavisin menuduh Singapura telah mendapatkan hak eksklusif bagi Taylor Swift untuk tampil di Stadium Nasional terkenal di negara kota Singapura, yang secara efektif menghalangi negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk menjadi tuan rumah bagi sensasi pop tersebut.

Thavisin mengungkapkan bahwa kesepakatan eksklusif tersebut melibatkan komitmen finansial yang besar, dengan laporan menunjukkan bahwa Swift dan timnya ditawari antara US$2 hingga $3 juta per pertunjukan, untuk tampil hanya di Singapura.

Perdana Menteri menyatakan keyakinannya bahwa membawa tur Taylor Swift ke Thailand akan menjadi pilihan yang lebih ekonomis, dan berpotensi menarik sponsor dan pendapatan pariwisata yang lebih besar ke negara tersebut.

Pernyataan Thavisin menggarisbawahi implikasi yang lebih luas dari penyelenggaraan konser terkenal seperti Eras Tour milik Taylor Swift.

Ia menekankan manfaat ekonomi yang signifikan dari acara-acara tersebut, seraya menyebutkan potensi nilai tambah bagi perekonomian melalui peningkatan pariwisata dan perolehan pendapatan.

Kekecewaan di kalangan penggemar di kawasan ini terlihat jelas, terutama mengingat penampilan Swift sebelumnya di negara-negara seperti Thailand.

Baca Juga: Taylor Swift Umumkan Tracklist dari Album 'The Tortured Poets Department' dan Kolaborasi dengan Post Malone

Laporan menyoroti konser yang terjual habis di Impact Arena Muang Thong Thani di Provinsi Nonthaburi pada tahun 2014, meskipun acara tersebut akhirnya dibatalkan tanpa penjelasan, sehingga membuat para penggemar kecewa.

Dampak ekonomi dari Eras Tour Swift tidak bisa dianggap remeh. Dengan proyeksi pendapatan sebesar US$2,2 miliar di Amerika Utara saja, tur ini dipuji sebagai kesuksesan finansial yang luar biasa.

Valuasi ekonomi keseluruhan dari tur ini diperkirakan mencapai US$5 miliar, melampaui Produk Domestik Bruto banyak negara.

Daya tarik tur Swift tidak hanya terletak pada kecakapan finansialnya, tetapi juga signifikansi budayanya. Sebagai penghormatan kepada diskografi ekstensifnya yang mencakup sepuluh album, Eras Tour berdiri sebagai usaha Swift yang paling ambisius, mencakup 151 pertunjukan di lima benua.

Khususnya, tur ini telah mengamankan tempatnya dalam sejarah sebagai tur dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa, melampaui pencapaian monumental sebesar $1 miliar dalam pendapatan.

Writer: Putri Octavia Saragih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Bangkok Post