INDOZONE.ID - Album perdana band Britpop Oasis, “Definitely, Maybe”, yang pertama kali dirilis pada tahun 1994, kembali merajai tangga lagu Inggris.
Hal ini terjadi berkat antusiasme besar para penggemar yang menantikan konser reuni band tersebut yang dijadwalkan berlangsung tahun depan.
Pada Jumat, 6 September 2024, album “Definitely, Maybe” berhasil kembali ke posisi teratas tangga lagu Inggris setelah 30 tahun sejak perilisan awalnya yang juga didorong oleh perilisan ulang edisi deluxe untuk merayakan 30 tahun album tersebut.
Baca Juga: Oasis Umumkan Bakal Comeback dengan Gelar Turnya Pada Musim Panas 2025!
Saat pertama kali keluar, album ini langsung menempati posisi nomor satu pada tahun 1994 dan kini mengalami peningkatan penjualan yang luar biasa.
Menurut The Official Charts Company, album tersebut mengalami lonjakan penjualan sebesar 408 persen dibandingkan minggu sebelumnya dan menduduki puncak tangga penjualan album vinyl, dengan sebagian besar penjualannya berasal dari format vinyl.
Selain itu, Oasis juga menempati posisi ketiga dan keempat di tangga lagu album dengan album kompilasi “Time Flies… 1994-2009” dan album “What’s The Story? Morning Glory?” yang dirilis pada tahun 1996.
Baca Juga: Dibalik Konser Reuni Oasis, Ada Janji Liam Gallagher jika Manchester City Juara Liga Champions
Band ini terakhir kali menduduki posisi teratas tangga album Inggris pada tahun 2010.
Namun, pada Rabu lalu (4/9), mereka mengumumkan dua tambahan tanggal konser untuk tur reuni mereka karena tingginya permintaan dari para penggemar yang ingin menyaksikan penampilan mereka secara langsung setelah 15 tahun absen.
Oasis resmi bubar pada tahun 2009 setelah gitaris utama dan penulis lagu, Noel Gallagher, memutuskan untuk keluar dari band.
Ia mengungkapkan bahwa ia sudah tidak dapat bekerja sama lagi dengan saudaranya yang juga vokalis, Liam Gallagher, setelah berbagai perselisihan yang terjadi di depan publik.
Pekan lalu, ribuan penggemar berusaha mendapatkan tiket konser di Inggris dan Irlandia secara online, namun banyak dari mereka terkejut karena harga tiket melonjak akibat skema "harga dinamis".
Para penggemar awalnya mengira mereka akan membayar harga tiket yang diumumkan sebesar £148,50 (sekitar Rp 3 juta), namun kenyataannya mereka harus membayar lebih dari dua kali lipat, yakni £355,20 (sekitar Rp7,2 juta).
Menanggapi kekacauan ini, badan pengawas persaingan usaha di Inggris mulai menyelidiki Ticketmaster terkait penjualan tiket tersebut dan apakah ada pelanggaran terhadap undang-undang perlindungan konsumen.
Di ajang penghargaan musik Mercury Prize yang diadakan di London pada hari Kamis (5/9), topik mengenai "harga tiket konser" menjadi perbincangan hangat.
"Saya sangat menyukai Oasis, tapi saya benar-benar tidak suka dengan sistem harga ini," ujar penyanyi-penulis lagu asal Irlandia, CMAT, kepada Reuters.
"Semua orang seharusnya bisa menikmati musik langsung tanpa harus terbebani harga yang tinggi."
Penyanyi dan penulis lagu asal Inggris-Liberia, Cat Burns, berharap situasi ini akan memicu perubahan.
"Ini bukan pertama kalinya hal semacam ini terjadi, dan mungkin kali ini bisa menjadi hal yang dapat mendorong adanya perubahan mengenai harga tiket konser."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com