Kategori Berita
Media Network
Kamis, 07 SEPTEMBER 2023 • 23:55 WIB

Review 'My Way', Terinspirasi dari Prajurit Korea yang Pernah Bela Jepang, Soviet, dan Jerman di Perang Dunia

Review film 'My Way'.

INDOZONE.ID - Film My Way yang rilis tahun 2011 adalah film dengan latar waktu Perang Dunia II.

Film ini disutradarai Kang Je Gyu yang tujuh tahun sebelumnya sukses menggarap film bertema perang Korea berjudul Taegukgi.

Kang Je Gyu kembali mengajak aktor Jang Dong Gun untuk bermain di film My Way.

Film ini terinspirasi dari sosok Yang Kyeong Jong, orang Korea yang diduga berada di pantai Normandia saat peristiwa D-Day.

Sosok tersebut tertangkap kamera sebagai tahanan perang Jerman. Namun, cerita asal usul pria ini masih simpang siur kebenarannya.

Film yang didistribusi oleh CJ Entertainment ini menggunakan kombinasi bahasa Korea, Jepang, Mandarin, Rusia, Jerman, dan Inggris di banyak adegannya.

Baca Juga: Review Film 'A Day and A Half': Ketegangan, Intrik, dan Keputusan Sulit dalam Kisah Penculikan Mantan Pasangan

Sinopsis 'My Way'

Review film 'My Way'.

Dikisahkan Kim Jun Shik muda yang keluarganya bekerja di rumah keluarga Hasegawa, keluarga Jepang terpandang yang tinggal di Korea pada masa pendudukan Jepang tahun 1928.

Jun Shik dan putra keluarga Hasegawa, Hasegawa Tatsuo, menyukai lomba lari. Seiring bertambah dewasa, keduanya seringkali berlomba bersama dan menjadi saingan kuat satu sama lain.

Ketegangan antara keluarga Jun Shik dan Tatsuo menjadi nyata, ketika kakek Tatsuo menjadi korban serangan pejuang kemerdekaan Korea. Sejak saat itu, keluarga Jun Shik keluar dari rumah Tatsuo.

Sepuluh tahun kemudian, di bawah ketegangan Korea-Jepang, Jun Shik (Jang Dong Gun) sekali lagi bertemu Tatsuo (Joe Odagiri) dalam perlombaan.

Karena suatu hal, perlombaan itu menimbulkan bentrokan antara rakyat Korea dan pejabat Jepang yang berkuasa.

Orang-orang Korea yang dianggap berbuat onar kemudian dipaksa mendaftar menjadi tentara kekaisaran Jepang dan membela Jepang di garis depan, termasuk Jun Shik.

Setahun kemudian, Jun Shik dan tentara yang lain berperangdi perbatasan Mongolia. Dan dengan segala yang terjadi, Jun Shik dan tentara Korea-Jepang lainnya menjadi tahanan perang Soviet, berperang melawan Jerman, dan berakhir di peristiwa D-Day dimana Amerika Serikat menginvasi Prancis, tepatnya di Pantai Normandia.

Bagaimanakah nasib Jun Shik dan tentara lainnya? Siapakah yang bertahan sampai akhir?

Baca Juga: Review The Mist (2007), Film Survival dengan Ending Paling Nyesek

Review 'My Way'

Review film 'My Way'.

Film ini mendapat rating 7,6 di platform IMDb, yang mana tergolong mengesankan. Meski terdengar seperti film perang biasa, 'My Way' menunjukkan lebih banyak emosi dan konflik personal.

Perpaduan ini membuat 'My Way' menjadi film yang sangat menarik dengan sisi historis yang bisa menjadi penambah pengetahuan.

Dinamika dua anak muda berbeda ideologi, bahasa, kasta, dan nasib namun sama-sama mencintai olahraga lari ini sangat menarik untuk diikuti.

Olahraga lari menjadi kedok yang sukses mengemas alur utama dari film ini. Bagaimanapun juga, keseluruhan film ini juga tentang bagaimana mereka berlari, terjatuh, dan mencari jalan pulang.

Sebagai film perang, adegan peperangan dalam film 'My Way' ini juga tidak main-main! Adegan yang melibatkan artileri, ledakan, sampai darah-darah yang bertumpah terlihat niat dan believable.

Pergerakan kamera juga mendukung intensnya adegan-adegan tersebut. Suasana Soviet yang dihujani salju mematikan, pergumulan di tanah berlumpur, sampai saat-saat tenang sebelum peristiwa D-Day juga dengan baik mempertahankan fokus penonton.

Selain konflik persaingan dua pemeran utamanya, konflik lain seperti kesetiakawanan yang diuji, nurani yang terkikis, kematian karakter yang disayang membuat pengalaman menonton menjadi lebih greget.

Menit-menit terakhir film ini amat sangat emosional! Bisa dibilang ending film ini adalah twist besar yang sulit ditebak.

Dijamin penonton akan kaget saat melihat ending film ini, terutama karena dari adegan pembuka kita sudah diberi informasi penting berkaitan dengan akhir film ini.

Dari pembuka sampai penutup film ini, penonton akan dibuat merasa kehilangan.

Meski begitu, ada kenyataan sedih mengenai film ini. Pendapatan yang didapat film ini hanyalah separuh dari budget yang dikeluarkan, alias film ini merugi.

Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti minat dan persaingan dengan film populer lain yang saat itu tayang di bioskop.

Akhir kata, film ini sangat direkomendasikan untuk para pecinta film aksi perang, atau pecinta film drama yang menyentuh. Karena My Way adalah perpaduan apik keduanya.

Dengan durasi waktu 2 jam 23 menit film ini akan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan.

Z Creator: Milenia Rossa 

Writer: Putri Octavia Saragih

 


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Review 'My Way', Terinspirasi dari Prajurit Korea yang Pernah Bela Jepang, Soviet, dan Jerman di Perang Dunia

Link berhasil disalin!