Fans Drakor Geram dengan Rasisme Soal Afrika di K-Drama, Dari "Shooting Star" hingga Terbaru "Queen of Tears"

Salah satu dialog yang disebut rasis terhadapa Afrika. (Twiter)

INDOZONE.ID - Fans internasional dibuat geram dengan tindakan para pembuat drama Korea yang menilai benua Afrika dengan sangat rasis. Kebanyak dari mereka memberikan gambaran tentang Afrika yang sangat buruk, baik secara tampilan visual, maupun dari dialognya.

Mengutip Koreabo, insiden ini sudha sering terjadi di beberapa drakor yang lagi populer. Salah satu kontroversi terbaru berasal dari Queen Of Tears — sebuah acara yang sedang hits saat ini.

Di episode 3 dari seri tersebut, salah satu karakter menceritakan saat dirinya tinggal di Afrika dan mengatakan bahwa tempat itu penuh dengan "kebiadaban dan keganasan," sebuah pernyataan yang sangat salah tentang benua yang kaya akan keanekaragaman budaya.

Baca Juga: Coming Soon! Jung Hae In dan Jung So Min akan Bintangi Drakor ‘Mom’s Friend’s Son’

Banyak penggemar yang menggunakan platform X untuk berbagi bagaimana gambaran ini tidak hanya tidak akurat tetapi juga memperpanjang stereotip yang berbahaya.

"Save africa from kdrama writers, (Selamatkan Afrika dari para penulis K Drama)," cuit seorang netizen.

Netizen geram dengan dialog rasis terhadap Afrika di Queen of Tears. (Twitter)

"Mereka sangat sakit menggambarkan Afrika terbelakang dan Amerika sebagai sebuah utopia... aku sangta benci," kata netizen.

Drakor lainnya "The Impossible Heir" mendapatkan kritik serupa untuk gambarannya tentang bantuan pengungsi Afrika, memilih fokus pada kemiskinan dan kebutuhan untuk "penyelamatan" daripada kekuatan dan keindahan benua tersebut.

Representasi seperti ini memberi makan narasi bahwa Afrika adalah tempat keputusasaan, sangat membutuhkan penyelamatan eksternal, mengabaikan prestasi, kemajuan, dan budaya yang bersemangat di benua tersebut.

Baca Juga: Buat Video Parodi 'The Little Mermaid' Rasis, Adik Acha Septriasa Diburu Netizen Bule

Salah satu dialog rasis. (Twitter)

Salah satu kesalahan gambaran yang mencolok terjadi dalam Kokdu: Season of Deity, di mana karakter-karakter dengan tidak tepat merujuk pada Antigua dan Barbuda sebagai negara-negara Afrika, lebih menunjukkan ejekan dan kurangnya rasa hormat di mata banyak penggemar.