Testament: The Story of Moses.
INDOZONE.ID - Netflix kembali menghadirkan dokudrama dengan tema figur historis religius, kali ini mengupas kisah Nabi Musa dalam "Testament: The Story of Moses".
Berbeda dengan dokudrama sebelumnya seperti "Cleopatra" dan "Alexander", "Testament" tidak hanya menyajikan dramatisasi, tetapi juga diskusi mendalam bersama para ahli.
Serial tiga bagian ini menelusuri perjalanan hidup Nabi Musa secara komprehensif. Dimulai dari masa mudanya sebagai pangeran Mesir yang hidup dalam kemewahan, hingga transformasinya menjadi pemimpin spiritual yang membawa bangsa Ibrani keluar dari perbudakan di Mesir menuju Tanah Perjanjian.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Film Bertema Sejarah Islam: Kisah Nabi Muhammad hingga Ilmuwan Muslim
Salah satu kekuatan utama "Testament" terletak pada keberaniannya untuk tidak menghindari skeptisisme dan beragam interpretasi terhadap kisah Nabi Musa.
Serial ini menghadirkan perspektif yang kaya dari berbagai disiplin ilmu, termasuk sejarawan, teolog, arkeolog, rabbi, imam, dan bahkan ahli bahasa.
"Testament: The Story of Moses" tidak hanya menyajikan dramatisasi kisah Nabi Musa, tetapi juga mengajak penonton untuk menyelami lapisan makna yang lebih dalam.
Serial ini berani membuka ruang diskusi tentang historisitas Nabi Musa, yang tidak sejelas figur historis lainnya seperti Cleopatra dan Alexander.
Bukti-bukti arkeologis yang mendukung kisah Nabi Musa masih terbatas, sehingga menimbulkan perdebatan di kalangan sejarawan dan ahli agama.
Namun, "Testament" tidak terjebak dalam perdebatan tersebut. Serial ini justru memanfaatkannya sebagai titik awal untuk mengeksplorasi kekayaan interpretasi terhadap kisah Nabi Musa dari berbagai sudut pandang agama Abrahamik, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam.
Misalnya, serial ini mengupas makna di balik permintaan Nabi Musa kepada saudaranya, Harun, untuk membantu menyebarkan pesan Tuhan kepada bangsa Ibrani. Permintaan ini ditafsirkan beragam oleh para ahli.
Beberapa memandangnya sebagai tanda ketidakfasihan Nabi Musa dalam berbicara, sementara yang lain melihatnya sebagai bentuk kerentanan dan ketergantungan kepada saudaranya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan