INDOZONE.ID - Menonton film bertemakan apokaliptik bisa jadi hal yang menantang untuk ditonton. Karena selain konsep dunianya yang menawarkan perjalanan bertahan hidup di tengah kondisi dunia yang kacau, alur cerita yang disajikan juga dapat mengajak penontonnya buat ikut ngerasain dunia petulangan dengan bumbu fantasi, sci-fi, horor, thriller yang nggak melupakan sisi emosional.
Nah, kalau film-film bertemakan apokaliptik biasanya dibatasi pada durasi yang sedikit, berbeda dengan tv series yang justru menawarkan ceritanya secara berlapis dalam jumlah episode, bahkan dapat diperpanjang menjadi beberapa bagian musim, hingga spin-off.
Dengan banyaknya episode atau musim yang diberikan, rasanya sajian tv series bertemakan apokaliptik jadi lebih banyak ngasih rasa kepuasan ke penontonnya.
Karena biasanya dari segi cerita, tv series bakal lebih banyak mengeksplor ceritanya dari berbagai sudut pandang, membawa kisahnya pada pengenalan karakter-karakter baru lain yang turut mendukung pembangunan dunianya secara luas dan kompleks.
Baca Juga: 3 Perbedaan 'All of Us Are Dead' Versi Drakor & Webtoon, Awal Mula Jadi Zombi Beda Banget
10 TV Series Pasca-Apokaliptik Terbaik yang Wajib Ditonton
Buat kamu yang suka atau lagi nyari series yang menantang untuk ditonton dengan tema pasca-apokaliptik, nih ada rekomendasi 10 tv series yang bisa kamu ikuti keseruannya.
1. The Last of Us
Berdasarkan waralaba video game yang dikembangkan oleh Naughty Dog berjudul sama, series ini diproduksi bersama oleh Sony Pictures Television Studios, PlayStation Productions, Naughty Dog, The Mighty Mint, dan Word Games. Musim pertamanya punya 9 episode yang naskahnya ditulis oleh Craig Mazin dan Neil Druckmann.
Mengacu pada latar situasi yang terjadi pada video gamenya, cerita dalam series The Last of Us berfokus pada saat pasca-apokaliptik, di mana latar waktunya terjadi 20 tahun setelah terjadinya wabah pandemi hebat yang disebabkan oleh infeksi jamur (Cordyceps), yang inangnya itu berhasil nyebar cepat ke penduduk kota, sehingga banyak nyebabin orang-orang jadi terinfeksi dan malah berubah jadi makhluk agresif menyeramkan yang disebut sebagai Clickers.
Episode awal series ini dibuka secara rapih dengan ngasih gambaran situasi penduduk kota yang awalnya tenang, jadi malah dihantui rasa panik dan saling nyoba buat nyelamatin dirinya.
Termasuk karakter utama yang bernama Joel Miller (Pedro Pascal), yang sayangnya ia harus kehilangan putri tercintanya, Sarah (Nico Parker) yang saat itu baru berusia 14 tahun akibat serangan virus pertama saat ia dan putrinya lagi berusaha mengevakuasi diri.
Lalu alur ceritanya berubah dengan membawa Joel yang bertahan hidup dengan masih dihantui rasa kehilangan, perjalanannya membawa dirinya bertemu dengan Ellie (Bella Ramsey), seorang gadis remaja bengal yang dikatakan sebagai kunci dalam pembuatan vaksin karena diduga tubuhnya punya antibodi yang bisa dijadikan sebagai obat penyembuhan terhadap infeksi jamur yang sudah menghancurkan hampir seluruh masyarakat kota.
Perjalanan Joel dan Ellie melintasi Amerika buat bisa sampai pada sebuah lab yang ditujukan tentu dihadapi banyak kondisi yang mengancam nyawa.
Mereka nggak cuma dihadapin sama Clickers yang bisa nyerang mereka secara brutal, tapi juga dihadapkan pada beberapa kelompok protektif yang tersebar di beberapa wilayah, bikin series ini jadi ngasih suasana petualangan dengan aksi baku tembak yang seru buat diikuti ketegangannya.
Waktu masa perilisannya, series ini nggak cuma banjir beragam komentar positif dari para kritikus dan juga gamers, tapi keberhasilan musim pertamanya juga dibuktikan saat series ini bisa memborong 8 penghargaan Primetime Emmy Awards ke-75, termasuk Outstanding Drama Series dan Outstanding Lead Actor untuk Pedro Pascal, dari 24 kategori yang dinominasikan di tahun 2023.
Saat ini series The Last of Us dikabarkan sudah siap untuk meluncurkan musim keduanya pada bulan April mendatang. Series ini bisa kamu tonton di HBO Max ya!.
2. Fallout
Mirip kayak series The Last of Us yang kisahnya diadaptasi langsung dari waralaba video game, Fallout ini juga diadaptasi dari video game berjudul sama yang dikembangkan oleh Bethesda Softworks.
Series ini punya 9 episode yang seriesnya diproduksi oleh Amazon dan naskahnya dikembangkan oleh Graham Wagner dan Geneva Robertson-Dworet.
Kisah series ini berlatar di masa depan dengan kondisi masyarakatnya yang bertempat tinggal di bunker bawah tanah yang dikenal dengan sebutan Vaults akibat dari perang nuklir besar yang terjadi pada 2077 antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.
Nah, paparan radiasi yang masih tersisa itu juga bikin makhluk dunia selanjutnya jadi diisi oleh berbagai mutan, serangga raksasa, hingga satwa liar yang cukup agresif.
Buat episode pertamanya, series ini ngasih gambaran singkatnya dulu tentang situasi awal terjadinya perang yang akhirnya bikin penduduk kota jadi saling nyelamatin dirinya di bunker yang udah mereka buat di beberapa tempat tinggalnya.
Selanjutnya series ini baru ngebawa penontonnya buat liat manusia yang masih bersisa itu menjalani hidup secara berkelompok di bunker yang disebut Vaults.
Tapi mereka juga saling bersitegang dengan kelompok lain, yang bikin series ini jadi penuh dengan adegan kekerasan yang intens.
Singkatnya, fokus cerita ini berpusat pada karakter utamanya yang bernama Lucy (Ella Purnell), seorang wanita muda yang tinggal di Vault 33 bersama ayah dan adik laki-lakinya.
Tapi akibat situasi yang nggak terduga, di mana sang ayah berujung diculik, Lucy akhirnya mutusin buat pergi ke permukaan.
Niat awalnya dia buat nyari keberadaan sang ayah, tapi justru malah dihadapi sama situasi yang juga menegangkan, bertemu dengan banyak kelompok lain diluar Vault 33, termasuk Brotherhood of Steel (Aaron Moten) dan The Ghoul (Walton Goggins), sosok manusia yang tubuhnya udah bermutasi jadi hantu dan eksistensinya dikenal sebagai pemburu legendaris.
Pada masa perilisannya, series ini berhasil menyita banyak perhatian, termasuk para gamers yang turut serta memainkan game ini.
Musim pertamanya juga dibanjiri dengan ulasan yang positif, termasuk pujian atas penampilan dari para aktor-aktornya, terutama buat Ella Purnell yang berperan sebagai Lucy, Aaron Moten yang berperan sebagai Maximus/pengawal Brotherhood of Steel, dan Walton Goggins yang berperan sebagai The Ghoul.
Nggak cuma itu, musim pertama series ini juga berhasil dinominasikan dalam 17 kategori Primetime Emmy Awards ke-76, termasuk Outstanding Drama Series dan Outstanding Lead Actor in a Drama Series untuk Walton Goggins di tahun 2024.
Kalau kamu suka sama series yang nyuguhin banyak adegan aksi dengan dunia apokaliptik berunsur sci-fi, kamu bisa nonton musim pertama series ini di Prime Video. Karena kabarnya series ini akan melanjutkan kisahnya ke musim kedua.
3. Station Eleven
Salah satu mini-series underrated yang diproduksi oleh HBO. Cerita series ini didasarkan pada adaptasi novel tahun 2014 berjudul sama karya Emily St. John Mandel. Series ini berjumlah 10 episode yang naskah seriesnya dikembangkan oleh Patrick Somerville.
Singkatnya, series ini berlatar pada 20 tahun setelah pandemi flu mematikan yang membuat sebagian manusia yang selamat akhirnya bertahan hidup secara berkelompok dan hidup nomaden.
Series ini menyajikan ceritanya dengan beberapa garis waktu untuk menjelaskan secara rinci gimana peristiwa pandemi yang terjadi beberapa tahun lalu menyisakan banyak luka pada setiap orang, termasuk Kirsten Raymonde (Mackenzie Davis).
Episode awal series ini dibuka dengan memperkenalkan dua karakter bernama Jeevan (Himesh Patel) dan Kirsten kecil (Matilda Lawler) yang saat itu bertemu secara nggak sengaja di sebuah teater saat Kirsten lagi tampil sebagai salah satu aktris cilik yang membintangi produksi drama King Lear dengan Arthur Leander.
Disaat yang sama, malam itu juga jadi malam di mana wabah flu mulai menyebar ke penduduk kota, membuat Kirsten akhirnya dirawat sementara waktu oleh Jeevan dan saudara laki-lakinya, Frank (Nabhaan Rizwan).
Lalu selanjutnya ceritanya berganti pada latar 20 tahun setelah wabah pandemi yang menyebabkan Kirsten akhirnya menjalani sisa hidupnya dengan bertahan hidup bersama para kelompok penyintas lain yang hidup nomaden.
Dalam perjalanannya, series ini juga ngasih gambaran gimana rombongan kelompok Kirsten dihiasi sama pentas drama kecil-kecilan yang kebetulan kelompoknya juga merupakan orang-orang yang punya latar belakang seniman seperti dirinya.
Tujuan mereka bikin pentas drama kecil-kecilan itu buat bangun rasa kegembiraan ditengah-tengah kondisi mereka yang masih berusaha buat sembuh dari luka masa lalu paska pandemi.
Dengan total 10 episode yang diberikan, series ini pada masa perilisannya berhasil mendapatkan ulasan yang positif dari para kritikus karena eksplorasi ceritanya yang menawarkan sajian cerita berbeda dari kebanyakan kisah dystopian lainnya.
Terlebih lagi fokus utama cerita series ini ada pada gagasan moralitas yang diusung dengan cara yang unik dan artistik, yang membuat series ini lebih memakai pendekatan kemanusiaan ketimbang menciptakan dunia fantasi liar.
Nggak cuma mendapat ulasan positif dari penonton, series ini juga sempat dinominasikan dalam 7 kategori Primetime Emmy Awards ke-74, termasuk Outstanding Directing For a Limited or Anthology Series or Movie, Outstanding Writing For a Limited or Anthology Series or Movie, dan Outstanding Lead Actor in a Limited or Anthology Series or Movie untuk Himesh Patel. Series Station Eleven dapat kamu tonton di HBO Max.
4. The Walking Dead
Siapa yang nggak kenal series yang satu ini? Dikatakan sebagai salah satu series pasca-apokaliptik yang mengusung tema zombie terbaik, series The Walking Dead yang sudah berakhir dengan jumlah total 11 season bahkan juga sudah memiliki spin-off nya berjudul The Walking Dead: The Ones Who Live yang sama-sama dibanjiri pujian atas pembangunan ceritanya.
Kisah cerita yang disajikan series The Walking Dead sendiri didasarkan pada seri komik populer berjudul sama yang juga sudah memiliki banyak penggemar.
Meski alur cerita seriesnya dibuat nggak sama persis kayak kisah komiknya dan beberapa episode juga kadang terkesan repetitif, bahkan series ini sempat mengalami penurunan rating di season 8 dan 9, series ini tapi tetap menutup kisahnya dengan total 11 season dengan cara yang baik.
Singkatnya, series ini berfokus pada karakter Rick Grimes (Andrew Lincoln), seorang wakil sheriff yang mengalami koma setelah terkena tembakan pada saat menjalani tugasnya.
Awalnya semua terlihat baik-baik aja, sampai akhirnya ia terbangun dengan kondisi rumah sakit yang sudah terlihat sepi, berantakan, dan banyak mayat-mayat dengan tubuh mengerikan.
Dan disitulah awal mula Rick bertemu para Walker (sebutan untuk manusia zombie yang terinfeksi). Seiring perjalanan dalam bertahan hidup, Rick lalu bersekutu dengan beberapa orang yang membawa mereka dalam perjalanan panjang, termasuk bertemu kembali dengan keluarga kecil dan sahabatnya, Shane (Jon Bernthal).
Meskipun series ini punya jumlah musim yang sangat panjang, series ini nyatanya berhasil ngasih kisahnya yang nggak cuma berpusat pada sekelompok manusia yang sedang bertahan hidup ditengah-tengah kondisi dunia baru yang sudah nggak sama lagi, tapi series ini juga banyak nyuguhin gimana kehidupan baru manusia terbentuk dengan cara yang sengit, egois, dan bisa saling membahayakan satu sama lain demi nyelamatin dirinya sendiri.
Nggak heran jika pada akhirnya mereka juga sering dihadapkan pada pilihan sulit yang harus diambil. Kedua series The Walking Dead dan The Walking Dead: The Ones Who Live dapat kalian tonton di layanan streaming Disney+ Hotstar.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Terbaik Tom Hardy, Mana Favorit Kamu?
5. Silo
Didasarkan pada novel trilogi (Wool, Shift, Dust) karya Hugh Howey, series ini menawarkan cerita yang menarik di mana masyarakat yang tersisa di Bumi tinggal di sebuah bunker bawah tanah yang mereka sebut sebagai ‘Silo’.
‘Silo’ dikatakan sebagai sebuah tempat yang diyakini jadi tempat peristirahatan terakhir yang aman untuk umat manusia, nyatanya justru menyimpan banyak misteri di dalamnya.
Selain peraturan-peraturan ketat nan aneh yang harus ditaati semua penduduk di sana, di tempat itu juga punya kata krusial yang kalau salah satu penduduknya ada yang tiba-tiba mengucapkan kata tersebut, ia nggak boleh narik kembali ucapannya dan harus terima segala konsekuensi yang akan terjadi setelah itu.
Series ini nggak kayak series pada umumnya, di mana kebanyakan biasanya ngasih penjelasan secara ringkas dulu mengenai kondisi Bumi yang nyebabin mereka akhirnya harus bertahan hidup dan ngungsi di suatu tempat, series ini justru buka episode awalnya dengan cara yang misterius.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu karakternya, nggak ada seorang pun yang benar-benar tahu apa yang terjadi diluar sana.
Yang jelas, series ini waktu musim pertamanya rilis dibajiri komentar positif karena gambaran dunia dystopiannya nggak lepas dari masalah kelas sosial dan kebenaran yang ditutupi. Buat yang penasaran sama ceritanya, kamu bisa nonton series ini di Apple TV+.
6. 12 Monkeys
Kalau kamu pernah nonton film dengan judul yang sama, yup, series ini didasarkan pada film Hollywood, 12 Monkeys yang pernah rilis di tahun 1995, yang cerita filmnya sendiri juga terinspirasi dari film pendek dari Prancis berjudul Le Jetee (1962).
Mirip kayak di filmnya yang mengusung dunia apokaliptik dengan campuran perjalanan lintas waktu, series ini juga ngasih konsep sci-fi yang sama kayak di filmnya.
Bedanya, kisah yang disampaikan versi seriesnya terasa lebih modern dan kompleks dibanding versi filmnya.
Secara singkat, series ini ngikutin perjalanan lintas waktu James Cole (Aaron Stanford), yang lagi melakukan perjalanan lintas waktu nemuin Dr. Cassandra Railly, yang akrab dipanggil Cassie (Amanda Schull).
Awalnya pertemuan mereka kurang disambut baik karena kondisi James yang juga terbatas dengan durasi masa lintas waktunya, bikin dia nggak punya banyak waktu buat jelasin apa yang sedang terjadi di dunianya, di masa depan.
Tapi akhirnya Cassie jadi siap ngebantu James karena ia liat sendiri gimana sosoknya yang tiba-tiba hilang buat kembali ke masanya.
Series ini berhasil ngasih gambaran dunia masa kini dan masa depan dengan sajian alur maju-mundur, ngikutin perjalanan lintas waktu karakternya yang lagi melakukan misi untuk nyari jawaban dan penyebab dunia jadi hancur karena virus yang diduga dibuat khusus oleh suatu organisasi misterius yang dikenal dengan sebutan ’12 Monkeys’.
Nah, dalam timeline asli James, virus itu udah nyebabin kematian 7 miliar manusia di tahun 2017, makanya James bersama tim ilmuwan di masanya pengen nyari jawaban atas kasus ini dengan perjalanan lintas waktu yang bisa mereka manfaatkan buat berhentiin penyebaran virus tersebut.
Buat kamu yang penasaran sama versi seriesnya, kamu bisa nonton series ini di Apple TV+. Filmnya pun juga sudah tersedia di platform streaming yang sama.
7. Falling Skies
Buat kamu yang suka sama tema pasca-apokaliptik berunsur alien, series Falling Skies mungkin bisa jadi pilihannya.
Series ini dibuat oleh Robert Rodat, yang namanya dikenal atas karyanya dalam menulis skenario film Saving Private Ryan (1998) yang juga pernah dinominasikan dalam penghargaan Oscar. Steven Spielberg pun juga dilibatkan dalam series ini sebagai produser eksekutif.
Mengenai ceritanya, singkatnya series ini bercerita ketika Bumi dihadapi pada invasi alien yang berhasil menghancurkan hampir 90 persen populasi manusia.
Para manusia yang masih bertahan ditengah kondisi kotanya yang sudah dikuasai oleh makhluk-makhluk asing yang dikenal sebagai ‘Skitters’, dan spesies lainnya dengan nama-nama yang berbeda, mereka bersama-sama hidup berkelompok buat bertahan hidup sembari beberapa kali melakukan gerakan perlawanan.
Disisi lain tujuan mereka melakukan perlawanan juga buat nyelamatin anggota keluarga yang terpisah dan dianggap masih hidup.
Sementara mengenai tujuan alien menyerang Bumi belum dijelasin secara langsung di awal musimnya, namun yang jelas aksi mereka didalangi sebuah alasan dengan memakai beberapa manusia yang diculik buat dijadikan sebagai budak dalam pasukan militer mereka.
Nah, yang penasaran sama jalan ceritanya, bisa langsung nonton series ini di Prime Video aja ya!.
8. The 100
Kisah series The 100 diadaptasi dari novel dewasa berjudul sama karya Kass Morgan. Series ini memulai produksinya di tahun 2014 dan berakhir dengan 7 season di tahun 2020.
Series yang ditayangkan melalui jaringan The CW ini naskahnya dikembangkan oleh Jason Rothenberg.
Cerita series The 100 sendiri terjadi ketika 100 tahun setelah peristiwa kiamat nuklir dahsyat yang membumihangsukan dunia.
Para manusia Bumi yang selamat itu digambarkan bertempat tinggal di luar angkasa yang disebut The Ark.
Diceritakan bahwa diluar angkasa tempat yang mereka jadikan hunian udah melahirkan tiga generasi, tetapi suatu saat sistemnya mengalami gangguan yang bikin mereka mengirimkan 100 remaja ke Bumi dengan maksud menghemat sumber daya penduduk di The Ark, sekaligus buat menguji coba apakah Bumi sudah layak dihuni kembali apa belum.
Di musim pertamanya, series ini memperkenalkan secara perlahan dunianya dengan kehadiran para karakter utama, hingga sampai alurnya yang menyuguhkan bagaimana 100 anak yang dikirimkan ke Bumi itu harus berhadapan sama sisa penduduk Bumi yang ternyata udah lebih lama tinggal di sana, seperti The Grounders, Reaper, hingga penduduk Mountain Men yang cara mereka bertahan hidupnya lebih keras, berbeda dengan kehidupan mereka di The Ark.
Series The 100 pada masanya jadi salah satu series yang juga banjir dengan ulasan positif karena pembangunan dunia dan karakternya dibuat sangat kompleks. Selain itu series ini juga beberapa kali menghadirkan guest star, termasuk Shawn Mendes loh.
Buat yang penasaran dengan cerita dalam series ini, kamu bisa tonton melalui streaming Netflix.
9. Z Nation
Z Nation merupakan series pasca-apokaliptik yang juga mengusung tema zombie di dalamnya, mirip kayak The Walking Dead.
Series ini telah berakhir di tahun 2018 dengan jumlah total 5 season dengan tambahan prekuel seriesnya berjudul Black Summer.
Series Z Nation diproduksi oleh The Asylum yang ceritanya dikembangkan oleh Karl Schaefer dan Craig Engler.
Sama seperti cerita apokaliptik zombie pada umumnya, series ini juga ngasih banyak karakter dalam setiap episodenya yang menampilkan kondisi di mana setiap manusia yang masih bertahan, hidup buat berjuang atas keselamatan dirinya dari berbagai ancaman berbahaya yang nggak cuma datang dari zombie aja.
Series ini sendiri mengawali ceritanya dari suatu virus yang akhirnya pecah menjadi kiamat zombie yang kemudian menghancurkan kota Amerika menjadi kota suram nan gelap.
Jauh sebelum akhirnya manusia saling menjaga dirinya dari serangan zombie, Alvin Murphy (Keith Allan) yang merupakan seorang narapidana, saat itu dijadikan sebagai salah satu peserta uji coba dalam eksperimen yang sedang dilakukan oleh pemerintah.
Nah, dari beberapa peserta, ialah yang satu-satunya selamat dari suntikan vaksin. Terus saat lab yang digunakan sebagai uji coba berakhir diserang zombie, meninggalkan Murphy yang masih dalam keadaan terikat, tanpa disadari ternyata uji vaksin yang dilakukan sebelumnya membuat tubuh Murphy justru selamat meskipun sudah berkali-kali digigit oleh zombie.
Cerita kemudian berputar dengan menjadikan Murphy sebagai salah satu tahanan yang disertakan dalam kelompok menuju lab yang ditujukan buat menjadikan dirinya sebagai kunci utama dikarenakan darah dalam tubuhnya yang sudah mengandung antibodi bisa dijadikan harapan terakhir untuk keselamatan manusia di masa depan.
Dalam perjalanan menuju tempat yang ditujukan, mereka juga dihadapkan dengan berbagai manusia egois, mulai dari kelompok kanibalisme, sekte sesat, dan masih banyak kelompok lainnya yang mereka temui disepanjang perjalanan.
Tak jarang mereka juga dihadapkan pada situasi sulit yang nyebabin mereka berperang dengan sesama manusia lain dan berkali-kali dihadapkan pada proses kehilangan.
Bagi yang menyukai drama series dengan suguhan aksi yang mendebarkan dari sekelompok manusia yang sedang bertahan hidup dari serangan zombie dan hal tak terduga lainnya, series Z Nation dapat kalian tonton secara streaming di Tubi.
Sementara prekuelnya, Black Summer dapat disaksikan melalui layanan streaming Netflix.
10. Sweet Tooth
Series Sweet Tooth yang sudah berakhir dengan total 3 season, merupakan series yang diproduksi berdasarkan serial buku komik Jeff Lamire dari DC Comics.
Naskah seriesnya dikembangkan oleh Jim Mickle dan sebagian produksinya juga melibatkan Robert Downey Jr. yang berperan sebagai produser eksekutif.
Kisah yang ditawarkan series ini berlatar 10 lalu di mana dunia dihadapkan pada virus H5G9 yang membunuh sebagian besar populasi manusia di Bumi.
Sejak saat itu, manusia yang terlahir di Bumi jadi berbentuk bayi hibrida dengan sebagian tubuhnya yang mirip kayak hewan dan karakteristik unik lainnya.
Cerita series ini berfokus pada karakter utama anak kecil bernama Gus (Christian Convery) yang terlahir sebagai anak manusia setengah rusa, yang memulai perjalanan panjangnya buat nyari keberadaan ibunya yang hilang.
Perjalanannya juga diikuti dengan karakter pendukung seperti Dr. Aditya Singh (Adeel Akhtar) yang juga tengah mencari obat untuk virus yang sudah membuat populasi manusia hibrida, dan Bear (Stefania LaVie Owen) yang merupakan seorang pemimpin dari Animal Army yang mendedikasikan hidupnya buat melindungi para manusia hibrida di tempatnya yang dikenal dengan sebutan ‘The Preserve’, sembari dirinya juga sedang mencari keberadaan saudara perempuannya, Aimee Eden.
Pada masa perilisan musim pertamanya, series Sweet Tooth dibanjiri komentar positif dari para penggemar hingga kritikus yang mengatakan series ini jadi salah satu series yang cocok ditonton dikalangan anak pra-remaja.
Selain itu, series ini juga berhasil dinominasikan dalam 1 kategori Supporting Actor di BAFTA Awards untuk Nonso Anozie di tahun 2022, juga berhasil memenangkan 4 kategori untuk dua musimnya di ajang Children’s and Family Emmy Awards dari 20 kategori yang dinominasikan, termasuk Outstanding Supporting Performance untuk Adeel Akhtar. Series Sweet Tooth dapat ditonton secara streaming melalui Netflix.
Itulah tadi beberapa pilihan tv series bertemakan pasca-apokaliptik terbaik yang dari segi pembangunan dunianya menarik untuk diikuti keseruan dan ketegangannya. Gimana, tertarik buat nonton?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Collider.com