INDOZONE.ID - Kalau bicara soal film perang, mungkin yang langsung terlintas di kepala adalah deretan film produksi Hollywood yang penuh ledakan, strategi militer, dan aksi heroik.
Di luar sana, banyak juga film bertema perang dari berbagai negara yang justru menyuguhkan cerita yang lebih membumi, emosional, dan penuh perspektif baru.
Film-film ini lahir dari negara-negara yang punya sejarah panjang soal konflik, jadi enggak heran kalau nuansa dan penyampaian ceritanya terasa lebih nyata dan menyentuh.
Nah, buat kamu yang lagi cari tontonan perang yang beda dari biasanya, daftar film Perang ini Enggak Kalah Epik Dari Film Hollywood.
Rekomendasi Film Perang ini Enggak Kalah Epik Dari Film Hollywood
1. Tae Guk Gi: The Brotherhood of War (Korea Selatan)
Film ini ngangkat cerita dua kakak-beradik, Jin-tae dan Jin-seok, yang hidupnya berubah drastis gara-gara Perang Korea.
Mereka awalnya cuma keluarga sederhana yang tinggal di Seoul, tapi situasi memaksa mereka terjun langsung ke medan perang yang kejam dan penuh tragedi.
Ikatan mereka sebagai saudara mulai diuji ketika perang mulai mengubah segalanya termasuk karakter masing-masing.
Sepanjang film, kamera sering menangkap luka-luka para prajurit, baik yang kelihatan di tubuh maupun yang tersimpan di dalam kepala.
Semua itu bikin penonton bisa ngerasain betapa mencekam dan traumatisnya dunia peperangan.
2. The Admiral: Roaring Currents (Korea Selatan)
Berlatar tahun 1597 di tengah panasnya Perang Imjin, film ini ngangkat kisah epik Laksamana Yi Sun-sin yang nekat memimpin cuma 12 kapal buat ngelawan armada Jepang yang jumlahnya nyaris 30 kali lipat.
Ceritanya berfokus pada strategi perang laut yang brilian, dan gimana Yi berjuang keras buat jaga semangat para prajuritnya di situasi yang kelihatannya udah mentok banget.
Bukan cuma aksi tembak-menembak di laut aja, film ini juga nunjukin sisi lain dari perjuangan Yi, terutama soal jadi pemimpin di tengah tekanan, termasuk ngadepin anak buah yang mulai goyah mentalnya.
3. The Battle of Jangsari (Korea Selatan)
Film ini ngangkat cerita tentang sebuah misi militer kecil yang dijalankan di tengah Perang Korea.
Pasukan yang turun ke medan perang kebanyakan masih muda dan belum berpengalaman, tapi mereka nekat mempertahankan garis pantai Jangsari demi bikin pengalihan perhatian dari serangan besar di Incheon.
Nggak cuma soal tembak-tembakan dan strategi perang, film ini juga nunjukin sisi emosional para tentara muda yang harus berhadapan dengan rasa takut, kehilangan, dan ikatan kuat antar sesama.
Perjalanan mereka bikin cerita makin dalam, sekaligus ngasih gambaran nyata soal gimana rasanya jadi bagian dari konflik bersenjata.
4. Downfall (Jerman)
Film ini memperlihatkan hari-hari terakhir Adolf Hitler yang terjebak di bunker bawah tanah Berlin saat Nazi Jerman di ambang kehancuran.
Ceritanya diangkat dari sudut pandang Traudl Junge, sekretaris pribadi Hitler, ditambah berbagai catatan sejarah yang bikin semuanya makin nyata.
Setiap adegan nunjukin gimana tekanan, paranoia, dan rasa putus asa mulai nguasain para petinggi Nazi saat mereka sadar kalau kekalahan udah tinggal hitungan hari.
Film ini juga nunjukin sisi kemanusiaan Hitler di tengah krisis.
5. Letters from Iwo Jima (Jepang)
Lewat sudut pandang tentara Jepang, film ini bawa kita ke tengah panasnya pertempuran Iwo Jima melawan Amerika di era Perang Dunia II.
Fokus ceritanya ada pada sekelompok prajurit yang tetap bertahan di pulau itu, meskipun mereka sadar kalau peluang buat menang nyaris gak ada.
Yang bikin film ini beda adalah pendekatannya yang lebih emosional.
Bukan soal aksi terus, tapi soal rasa takut, kesetiaan, dan keputusasaan yang menyelimuti para prajurit. Semua itu diceritain lewat surat-surat yang mereka tulis buat keluarga di rumah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan