Kategori Berita
Media Network
Senin, 18 APRIL 2022 • 16:03 WIB

Mengintip Karir Maudy Ayunda Sebagai Musisi, Kini Jadi Pembicara di G20

Maudy Ayunda. (Dok. Trinity Optima Production).

Ayunda Faza Maudya, penyanyi dan aktris berusia 27 tahun yang lebih dikenal sebagai Maudy Ayunda kini ditunjuk sebagai juru bicara kepresidenan G20 negara itu. Tentunya hal ini sebagai prestasi gemilang baginya mengingat ia memulai karir sebagai aktivis muda.

Namun jauh sebelum itu, Maudy Ayunda adalah penyanyi muda yang sangat berbakat dan memulai karirnya di usia muda. Khususnya ketika ia sudah mulai terkenal sebagai pemain film sebelumnya.

Album perdana Maudy Ayunda.

Namanya masuk di jajaran musisi berbakat Indonesia sejak ia merilis album debutnya yang berjudul 'Panggil Aku...' pada tahun 2011.

Dalam album yang berisi 10 lagu ini, Maudy memasukkan salah satu lagu ciptaannya yang berjudul Tetap Bersama. Salah satu singel yang berhasil menjadi hits adalah lagu berjudul "Tiba-tiba Cinta Datang". 

Soundtrack yang meraih banyak apresiasi dan penghargaan.

Karier menyanyinya tidak berhenti sampai di situ. Dalam film terbarunya, Perahu Kertas, Maudy juga didapuk untuk mengisi soundtrack film yang berjudul sama, yaitu Perahu Kertas ciptaan Dewi Lestari. 

Lagu tersebut berhasil membawanya sebagai pendatang baru di dunia musik. Ia dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia 2013 untuk kategori Pendatang Baru Terbaik dan Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik.

Maudy juga masuk dalam nominasi Anugerah Planet Muzik 2013 yang diadakan di Singapura sebagai Artis Wanita Terbaik dan Lagu Terbaik Indonesia untuk lagu "Perahu Kertas".

Jakarta Ramai dan Soundtrack Disney 'Moana'.

Pada 1 April 2015, Maudy Ayunda merilis album keduanya yang bertajuk Moments. Berbeda dari album sebelumnya, album ini memiliki lirik yang lebih dewasa dengan lagu-lagu yang memiliki cerita yang sedih. Album tersebut sukses terjual lebih dari 200 ribu kopi dan meraih seritfikasi Multi Platinum.[18] Album ini juga masuk dalam nominasi Album Pop Terbaik dan Album Terbaik di Anugerah Musik Indonesia 2015. 

Di akhir tahun, Maudy merilis singel "Jakarta Ramai" yang liriknya ia tulis sendiri. Pada tahun tersebut, ia kembali dinominasikan di Anugerah Planet Muzik 2015 untuk kategori Ikon Media Sosial. Ia juga mememangkan Indonesian Choice Awards 2015 sebagai Female Singer of The Year.

Tahun berikutnya, Maudy fokus pada kuliahnya di Inggris yang sudah memasuki semester akhir. Sepanjang tahun 2016, ia hanya merilis dua singel yaitu "Sekali Lagi" dan "How Far I'll Go" versi Indonesia yang merupakan soundtrack film Disney Moana.

Ikut menulis lagu di Oxygen, sebelum berangkat ke Amerika.

Maudy Ayunda. (Dok. Trinity Optima Production).

Pada tahun 2018, Maudy kembali merilis album ketiganya yang berjudul Oxygen. Album ini, melibatkan Maudy dalam berbagai hal, seperti pembuatan lagu dan penulisan lirik. 

 Album tersebut dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia 2018 sebagai Album Pop Terbaik. Ia juga mendapat nominasi untuk Artis Solo Wanita Pop Terbaik untuk singel "Aku Sedang Mencintaimu" dan Karya Produksi Kolaborasi Terbaik untuk singel "We Don't (Still Water)" bersama Teddy Adhitya

Pada bulan Oktober, dalam Pesta Olahraga Difabel Asia 2018, Maudy terlibat sebagai penyanyi lagu resmi perhelatan tersebut yang berjudul "Song of Victory" bersama Armand Maulana, Once Mekel, Vidi Aldiano, Regina Poetiray, Zara Leola, Lesti Andryani, dan Putri Ariani.

Maudy merilis singel "Goodbye" yang dirilis pada 5 September 2019. Maudy mengatakan, singel ini merupakan pesannya untuk berpamitan sebelum keberangkatan ke Amerika Serikat dalam melanjutkan pendidikan.

Menyuarakan isu perempuan di album The Hidden Tapes: Vol. 1

Maudy Ayunda. (Dok. Trinity Optima Production).

 

Sepulangnya dari Universitas Stanford, Maudy bekerja sama dengan Kopi Kapal Api dan Redoxon mempersiapkan perilisan album mini The Hidden Tapes: Vol. 1 yang telah ia persiapkan sejak kuliah di Amerika Serikat. Menurutnya, ia sedang tak ingin tergesa-gesa untuk membuat satu album penuh melainkan ingin membuat karya yang jujur dan intim. 

Album mini berisi tiga lagu ini memiliki tiga cerita berbeda dengan sebuah kesamaan tentang personalitas perempuan yang digambarkan yaitu perempuan yang menerima, menegur, dan menguatkan. Ide ini datang dari pemikiran dan pertimbangan terkait kariernya di dunia musik setelah ia lulus kuliah. 

Pada 16 Juli 2021, Maudy merilis lagu pertama yang menjadi trek ketiga album mini tersebut, berjudul "don't know why". Lewat lagu yang liriknya membahas tentang perasaan mati rasa dalam sebuah hubungan itu, ia ingin mengingatkan kepada kaum perempuan untuk menentukan jalan hidup serta kisah cintanya sendiri, berikut agu kedua, "not for us" dirilis pada 20 Agustus 

Lagu terakhir, "heartless", dirilis pada 1 Oktober.  Melalui lagu ini, Maudy ingin menyuarakan betapa perempuan begitu kuat dan berhak menjadi karakter utama dalam hidupnya. Perilisan lagu ketiga ini juga menandai dirilisnya album mini The Hidden Tapes: Vol. 1.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Mengintip Karir Maudy Ayunda Sebagai Musisi, Kini Jadi Pembicara di G20

Link berhasil disalin!