Penyanyi Happy Asmara. (Instagram/happy_asmara77)
Penyanyi Happy Asmara mengatakan dirinya sangat pede untuk mengenalkan budaya melalui karya-karyanya yang berupa lagu dangdut. Ia menganggap dangdut bisa menjadi sarana yang tepat untuk misinya.
"Menurut Happy, kita bisa melestarikan budaya dengan terus membawanya (dengan kita). Maka dari itu, kita harus PD (percaya diri) saat membawakannya, dan tak lupa memberi inovasi dan hal-hal baru bagi karya-karya kita, agar masyarakat tidak jenuh," kata Happy seperti yang dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, dara kelahiran Kediri, Jawa Timur ini menyebut musik dangdut dan campur sari seolah diangkat sebagai musisi yang kini tak dianggap sebelah mata lagi.
"Dulu, orang mengira bahwa dangdut, campur sari itu kuno. Tapi, sekarang, keduanya merupakan 'kiblat' bagi anak muda dan cukup digemari oleh banyak generasi, dan cocok untuk dilestarikan," ujar Happy.
Happy pun suka untuk membuat karya-karyanya sendiri dengan kedekatan budaya dan cerita di lingkungan sekitarnya. Ia mengaku suka membawakan lagu-lagunya dengan Bahasa Jawa.
Baca Juga: Happy Asmara Kasih Fan Service ke Penggemar Layaknya Sahabat: Gak Ada Jarak sama Mereka
"Saya dari Jawa Timur, jadi saya membawakan lagu-lagu dengan bahasa Jawa. Selain itu, untuk ceritanya, murni saya ambil sendiri cerita saya dan teman-teman buat inspirasi lagu," kata dia.
Pelantun "Tak Ikhlasno" dan "Dalan Liyane" itu pun mengatakan dirinya mencoba melakukan sesuatu berdasarkan kemampuan diri dan nilai budaya lokal dari tempatnya berasal.
"Saya melakukan sesuatu berdasarkan diri sendiri dan budaya kita. Harapannya, kita bisa membawa nama daerah kita ke (ranah) yang lebih luas lagi melalui karya," kata Happy.
"Selain itu, salah satu yang penting adalah dengan mengemas karya kita untuk menjadi terus baru, fresh, dan pas buat masyarakat. Tak lupa, kita juga harus terus konsisten dalam berkarya," ujarnya menambahkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: