Fryda Luciana kembali ke industri musik. (Dok. Pribadi).
Pelantun lagu "Rindu" karya Eros Djarot di era 90an, Fryda Lucyana kembali ke blantika musik Tanah Air. Kemunculannya kembalinya tersebut dibarengi dengan rilisan single terbarunya "Sumpahku", yang merupakan karya kolaborasi hits maker, Ryan Kyoto dan dibantu oleh beberapa musisik lainnya.
Keduanya melakukan proses kreatif atas lagu ini berlangsung selama dua tahun.
Mengutip keterangan resminya, Fryda dan Ryan sama-sama masih bersaudara dan kerap jumpa dalam berbagai acara keluarga, dan saling mengagumi karya masing-masing. Namun, keduanya belum pernah berkolaborasi menciptakan satu karya.
Ryan kerap mencandainya, "Fryda itu adik yang gak mau nyanyiin lagu abangnya." Sebaliknya Fryda balas mencandai, "Ryan Kyoto adalah seorang abang yang hits maker, tapi gak mau bikinin lagu buat adiknya."
Baca Juga: Beruntungnya Musik Galau Era Kini, Gak Dilarang Seperti di Era Orde Baru karena Alasan Ini
Ryan berinisiatif berkunjung ke rumah Fryda, membawa gitar kesayangannya dan melakukan semacam 'workshop' santai, sambil mengukur vocal range Fryda. Juga melakukan brainstorming tentang lagu-lagu seperti apa yang disukai dan cocok dengan timbre suara Fryda.
"Papa dan Mama yang saat itu hadir nampak sangat antusias, bahkan sempat terucap dari Papa, bahwa kami sama-sama punya basis budaya Melayu. Buatlah sesuatu yang bisa turut memajukan budaya Melayu," ungkap Fryda.
Proses kolaborasi kreatif Ryan Kyoto dan Fryda Lucyana tak dapat berlangsung cepat karena terkendala oleh aktivitas Fryda, juga karena Fryda berulang kali jatuh sakit dan mesti dirawat di rumah sakit. Tak hanya itu, selama masa itu, Fryda juga mengalami duka yang mendalam, ketika papanya wafat. Sebagai anak tunggal yang sangat dekat dengan papanya, peristiwa duka itu sempat memukul batinnya.
Perlu waktu cukup lama bagi Fryda untuk melanjutkan kerja kolaborasi kreatif dengan Ryan Kyoto, sampai single "Sumpahku" ini terealisir. Suasana batin yang 'dalam' itu terasa lewat vokal Fryda yang sangat kuat mengartikulasikan lirik dan mengekspresikan melodi lagu "Sumpahku" karya Ryan Kyoto ini.
Fryda berhasil mengekspresikan dan menyajikan lagu ini sebagai refleksi cinta yang dirasakan semua orang.
"Single ini mengekspresikan komitmen cinta yang sangat kuat, menegaskan kesetiaan dan keteguhan sikap, bahwa cinta pertama adalah cinta terakhir yang abadi selamanya," jelas Fryda.
Single "Sumpahku" tidak hanya wujud hasrat dan keinginan Fryda memenuhi harapan, menyapa dan merangkul lebih erat para penggemar dan penikmat lagu-lagunya selama ini, termasuk para sahabat dan kerabatnya. Juga bukan hanya untuk merawat eksistensinya sebagai pelaku seni yang sangat mencintai dunia nyanyi. Jauh dari itu, lewat karya Ryan Kyoto ini, Fryda juga menebar keindahan artistik dan estetik, sekaligus menghidupkan kesadaran penikmat lagu ini untuk selalu merawat cinta.
Baca Juga: 5 Lagu Nike Ardilla Paling Populer di Kalangan Milenial
"Single "Sumpahku" mengungkapkan, bahwa cinta itu menyatukan yang terserak, mendekatkan yang jauh, memesrakan yang dekat, untuk sama-sama berkomitmen saling memuliakan," ujar Fryda.
Sejumlah nama besar yang tak asing lagi di blantika musik Indonesia terlibat. Fryda menyebut, selain dirinya sebagai vokalis sekaligus Executive Producer dan Ryan Kyoto sebagai komposer, Sandy Canester bertindak sebagai music producer, sekaligus sebagai music arranger bersama Rio Ricardo. Dewa Budjana pun terlibat sebagai gitaris tamu di single tersebut.
Kini “Sumpahku” sudah dapat dinikmati melalui berbagai Digital Streaming Platform. Fryda mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, termasuk kepada Aquarius Musikindo selaku distributor. Disertai harapan single "Sumpahku" dapat diterima dengan baik, dinikmati secara luas dan mewakili relung perasaan siapa saja, meski dalam perspektif yang berbeda.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: