INDOZONE.ID - Ketika dua nama besar dalam industri musik, Taylor Swift dan Post Malone, bersatu, ekspektasi penggemar tentu melangit. Kolaborasi epik ini melahirkan "Fortnight", sebuah lagu yang tak hanya memanjakan telinga dengan melodi yang catchy, namun juga menghanyutkan pendengar dalam lirik yang sarat makna.
"Fortnight" bukanlah lagu cinta biasa, melainkan sebuah eksplorasi gelap tentang obsesi dan cinta yang merusak.
Dengan cerdik, lagu ini memadukan unsur pop dan hip-hop, menciptakan nuansa kelam yang menghipnotis. Mari kita selami lebih dalam lirik "Fortnight" dan ungkap makna tersembunyi di baliknya.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu San Sanana, Ost Film Asoka yang Viral di Tik Tok
I was supposed to be sent away
But they forgot to come and get me
I was a functioning alcoholic
'Til nobody noticed my new aesthetic
All of this to say I hope you're okay
But you're the reason
And no one here's to blame
But what about your quiet treason?
And for a fortnight there, we were forever
Run into you sometimes, ask about the weather
Now you're in my backyard, turned into good neighbors
Your wife waters flowers, I wanna kill her
All my mornings are Mondays stuck in an endless February
I took the miracle move-on drug, the effects were temporary
And I love you, it's ruining my life
I love you, it's ruining my life
I touched you for only a fortnight
I touched you, but I touched you
And for a fortnight there, we were forever
Run into you sometimes, ask about the weather
Now you're in my backyard, turned into good neighbors
Your wife waters flowers, I wanna kill her
And for a fortnight there, we were together
Run into you sometimes, comment on my sweater
Now you're at the mailbox, turned into good neighbors
My husband is cheating, I wanna kill him
See Taylor Swift Live
Get tickets as low as $225
You might also like
So Long, London
Taylor Swift
The Tortured Poets Department
Taylor Swift
Down Bad
Taylor Swift
[Bridge: Taylor Swift, Post Malone, Taylor Swift & Post Malone]
I love you, it's ruining my life
I love you, it's ruining my life
I touched you for only a fortnight
I touched you, I touched you
I love you, it's ruining my life
I love you, it's ruining my life
I touched you for only a fortnight
I touched you, I touched you
Thought of callin' ya, but you won't pick up
'Nother fortnight lost in America
Move to Florida, buy the car you want
But it won't start up 'til you touch, touch, touch me
Thought of calling ya, but you won't pick up
'Nother fortnight lost in America
Move to Florida, buy the car you want
But it won't start up 'til I touch, touch, touch you
Verse pertama lagu "Fortnight" dibuka dengan pengakuan, "I was supposed to be sent away, but they forgot to come and get me" yang membangun rasa terlantar dan dilupakan.
Lirik ini bisa diinterpretasikan sebagai metafora untuk seseorang yang seharusnya move on dari sebuah hubungan, namun masih terjebak dalam kenangan dan rasa sakit. Frasa "functioning alcoholic" menggambarkan seseorang yang terlihat baik-baik saja di permukaan, namun sebenarnya menggunakan alkohol sebagai pelarian dari masalah emosional.
"Nobody noticed my new aesthetic" menyiratkan perubahan perilaku atau penampilan yang merupakan manifestasi dari rasa sakit tersebut, namun sayangnya tidak disadari oleh orang di sekitarnya.
Baca Juga: Resmi! .Feast akan Merilis Album “Membangun & Menghancurkan” Bulan Agustus 2024
Ironi muncul ketika lirik "I hope you're okay" disandingkan dengan "quiet treason". Sang narator berharap mantannya baik-baik saja, namun di saat yang sama menyalahkannya atas pengkhianatan yang dilakukan.
"Quiet treason" bisa diartikan sebagai tindakan yang merusak hubungan secara perlahan dan diam-diam, tanpa disadari oleh pasangannya. Verse pertama ini dengan efektif membangun fondasi cerita tentang cinta yang berakhir dengan luka dan pengkhianatan.
Chorus lagu "Fortnight" menjadi pusat gravitasi lagu dengan frasa yang diulang-ulang, "for a fortnight there, we were forever". Fortnight, yang berarti dua minggu, menggambarkan periode waktu yang singkat.
Baca Juga: Begini Reaksi Matty Healy saat Ditanya soal Lagu Sindiran dari Taylor Swift: Saya Yakin Itu Bagus
Namun, bagi sang narator, dua minggu bersama mantan kekasih terasa seperti selamanya, menunjukkan intensitas hubungan dan kenangan yang membekas. Kontras disajikan dengan realita saat ini, dimana mereka menjadi tetangga yang hanya berbasa-basi tentang cuaca. Keintiman masa lalu berganti dengan jarak dan formalitas, menimbulkan rasa kehilangan yang mendalam.
Lirik yang paling mengejutkan dan menggugah emosi adalah "I wanna kill her/him", yang mengungkapkan rasa cemburu dan obsesi yang membara.
Sang narator tidak bisa menerima kenyataan bahwa mantan kekasihnya telah bahagia dengan orang lain, hingga muncul keinginan untuk melenyapkan pasangan baru mereka. Lirik ini, meski terkesan ekstrem, secara efektif menggambarkan sisi gelap dari cinta dan obsesi yang dapat mendorong seseorang hingga batas kewarasan.
Baca Juga: D.O Kyungsoo Akan Perpanjang Asia Fan Concert Jadi 2 Hari di Jakarta
Verse kedua semakin memperdalam rasa sakit dan keputusasaan sang narator. Lirik "all my mornings are Mondays stuck in an endless February" menggunakan simbolisme hari Senin yang identik dengan rasa malas dan Februari sebagai bulan terpendek yang terasa suram, untuk menggambarkan kehidupan yang monoton dan dipenuhi kesedihan.
Sang narator merasa terjebak dalam lingkaran kesedihan yang tak berujung, seolah hari-hari bahagia telah hilang selamanya.
Usaha untuk melupakan mantan kekasih digambarkan dengan frasa "miracle move-on drug" yang ternyata tidak efektif. Obat ajaib yang diharapkan dapat menyembuhkan luka hati ternyata hanya memberikan efek sementara, dan rasa sakit kembali muncul dengan lebih kuat.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Ai dari Doel Sumbang, Lagu Sunda yang Viral di TikTok
Lirik ini menyiratkan bahwa melupakan seseorang yang dicintai bukanlah perkara mudah dan seringkali membutuhkan waktu dan proses yang panjang.
Pengakuan "I love you, it's ruining my life" menjadi klimaks dari verse kedua. Sang narator menyadari bahwa cintanya telah berubah menjadi obsesi yang merusak, namun tidak mampu melepaskan diri.
Lirik ini menunjukkan betapa kuatnya cengkeraman cinta obsesif yang dapat mengendalikan seseorang dan menghancurkan hidupnya.
Baca Juga: Bocoran Min Heejin: Pembentukan NewJeans Dilatarbelakangi oleh Kesuksesan aespa
Bridge dan outro lagu "Fortnight" semakin menegaskan rasa sakit dan obsesi yang tak terbendung. Repetisi lirik "I love you, it's ruining my life" menunjukkan bahwa sang narator terperangkap dalam lingkaran setan cinta yang merusak.
Meskipun menyadari dampak negatifnya, ia tidak mampu melepaskan diri dari cengkeraman obsesinya.
Frasa "I touched you for only a fortnight" menyiratkan bahwa hubungan mereka singkat, namun meninggalkan bekas yang mendalam. Sentuhan singkat selama dua minggu tersebut menciptakan ikatan emosional yang kuat dan sulit diputuskan.
Baca Juga: Langsung Trending, Zico Tampil Memukau dengan Jennie BLACKPINK di Teaser MV untuk Lagu SPOT!
Post Malone, dengan vokalnya yang khas, menyuarakan kerinduan yang tak terbendung melalui lirik tentang usaha menghubungi yang tak terjawab. Ia menggambarkan rasa frustrasi dan ketidakberdayaan ketika sang mantan kekasih tidak merespon, meninggalkannya dalam kesepian dan penantian yang tak pasti.
Simbolisme mobil yang tidak mau hidup hingga disentuh menggambarkan ketergantungan emosional yang mendalam. Mobil, sebagai alat transportasi yang memberikan kebebasan, menjadi tidak berfungsi tanpa sentuhan sang mantan kekasih. Hal ini menunjukkan bahwa sang narator merasa hidupnya tidak lengkap dan hampa tanpa kehadiran orang yang dicintainya.
"Fortnight", kolaborasi epik antara Taylor Swift dan Post Malone, membawa kita menyelami sisi gelap cinta dan obsesi. Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang terjebak dalam kenangan masa lalu dan tidak mampu melepaskan diri dari cengkeraman cinta yang merusak.
Baca Juga: Rilis Single Terbaru Berjudul 'Badut', Meiska Adinda Kritisi Tentang Cinta Buta
Dengan lirik yang puitis dan musik yang menghanyutkan, "Fortnight" menjadi sebuah pengingat bahwa cinta tidak selalu indah dan terkadang dapat membawa kita ke jalan yang destruktif.
Setelah menyelami lirik dan makna lagu ini, mari kita renungkan, pernahkah kita merasakan obsesi yang begitu kuat hingga mengaburkan batas antara cinta dan kegilaan?
Writer: Ananda F.L
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan