INDOZONE.ID - Teddy Adhitya, penyanyi-penulis lagu berdarah Ambon, kini memasuki fase baru yang begitu jelas. Setelah memberi petunjuk melalui perilisan singel "Seperti Setiap Hari" pada bulan Juli lalu, akhirnya ia benar-benar hadir melalui album terbarunya yang diberi judul "Semua, Semua", yang menarik lagunya semua dalam Bahasa Indonesia.
Jeda tujuh tahun setelah album pertamanya "Nothing Is Real", dan empat tahun setelah album "Question Mark ((?))", kali ini Teddy di album ketiganya mengaku bertransformasi dan merilis lagu dalam bahasa Indonesia.
"Ini adalah album pertama dalam bahasa Indonesia bagi saya, dan dalam proses pembuatannya, saya sangat terkejut dengan diri saya sendiri, baik dari cara penulisan maupun keberanian untuk mengekspresikan lagu-lagu ini, juga eksplorasi terhadap sisi-sisi baru dalam diri saya," ungkap Teddy di hadapan media saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2023) lalu.
"Jujur gue sempat insecure buat lirik lagu Bahasa Indonesia karena takutnya akan jadi omongan. Kalau lagu Bahasa Inggris, gue gak peduli meaningnya beda kalau didengarin orang kita."
Dalam pembuatan lirik, Teddy mengaku kagum dengan beberapa musisi Indonesia yang piawai merangkum lirik berbahasa Indonesia untuk lagunya. Salah satunya grup musik Project Pop.
"Saya dengerin lagi lagu-lagu Project Pop. Lirik mereka cuek aja yah, ternyata tetap bisa liar menyampaikan sesuatu dalam bahasa Indonesia," tambahnya.
"Gue suka lirik-lirik Glen Fredly, Project Pop, Tulus, Kunto Aji, dan Hindia," tambahnya.
Album "Semua, Semua" membawa dua belas lagu dari Teddy, termasuk singel yang sudah lebih dulu dirilis, "Seperti Setiap Hari", serta lagu-lagu lain seperti "Kini", "Takkan Berpaling", "Sumpah Mati", "Kembalikanku", dan "Arah" yang melibatkan kolaborasi dengan Kunto Aji. Lagu "Caraku, Caramu" dipilih sebagai fokus lagu, karena dianggap paling mewakili seluruh materi dalam album ini dari segi judul dan lirik.
Meskipun semua lagu tetap memiliki sentuhan khas R&B dari Teddy dan vokal yang khas, kali ini kemasannya lebih pop, tetapi tetap mampu mengisahkan tentang cinta dengan cara yang lebih sederhana dan tulus, tanpa perlu usaha berlebihan untuk mengartikannya.
Dalam produksi "Semua, Semua", banyak kolaborator terlibat dalam berbagai lagu. Beberapa nama yang terlibat antara lain Adityar Andra, Anugrah Swastadi, Barry Likumahuwa, Dennis Nussy, Doni Joesran, Enrico Octaviano, Felix Buliks, Felix Davis, Gamaliel Tapiheru, Gangga, Henry Budidharma, Jelita, Kamga, Kenny Gabriel, Kevin Queency, Lafa Pratomo, Nino Kayam, Petra Sihombing, Ray Prasetya, Rendy Pandugo, Stevano, Taufan Wirzon, dan Vicky Geovaldy.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: