Kilas Balik Pelarangan Lagu Mellow 'Hati Yang Luka' Betharia Sonata di Era Orde Baru oleh Harmoko
Tema patah hati, penderitaan, tangis sesenggukan, hingga kasus KDRT menjadi mesin uang bagi label rekaman seperti JK Records dan Lollypop.
Sebut saja Christine Pandjaitan, Nia Daniaty, dan Dian Pisesha adalah bintang- bintang yang sukses membawakan peran wanita yang terzalimi pada setiap penampilannya di TVRI.
"Hati yang Luka' dari Betharia Sonata
Salah satu lagu yang cengeng sangat populer di era 80-an adalah "Hati yang Luka" yang dinyanyikan oleh Betharia Sonata.
Baca Juga: 12 Lagu Galau Indonesia Terbaru 2023, Sedihnya Bikin Nangis!
Lagu ini menggema di seantero negeri, seolah ikut hanyut dengan lagu tema pernikahan yang kandas karena ada lirik "pulangkan aku ke rumah orang tuaku."
Harmoko melarang lagu cengeng
Ternyata lagu-lagu itu membuat geram rezim pada saat itu. Sehingga lewat Menteri Penerangan Harmoko, tercetuslah larangan untuk mendengarkan lagu cengeng di TVRI.
Tepatnya pada perayaan ulang tahun TVRI ke-26, Harmoko mengatakan dengan tegas “Stop lagu-lagu semacam itu.” merujuk pada lagu-lagu cengeng dan keseluruhan acara pun dipenuhi dengan pertunjukkan musik yang ceria.
Mulai detik itu juga TVRI dan RRI dilarang memutarkan lagu-lagu cengeng.
Baca Juga: Vokalis Metal Adie Asturo Rilis Lagu Mellow 'Kaulah Cinta'
Alasan pelarangan karena menghambat pembangunan
Harmoko menyebut Hits “Hati Yang Luka” yang dirilis tahun 1988 ciptaan Obbie Messakh dan dinyanyikan Betharia Sonata mengandung lirik yang ‘melumpuhkan semangat’, hal itu dinilai sangat kontradiktif dengan semangat pembangunan yang digaungkan pemerintah orde baru.
TVRI sebagai corong pemerintah, dianggap punya peran kunci atas tumbuhnya semangat bekerja. Sehingga lagu-lagu itu dianggap tak layak muncul di era tersebut.
Semangat bekerja rakyat dalam pembangunan tidak akan berhasil apabila mata acara TVRI banyak diwarnai lagu yang disebutnya sebagai ratapan patah semangat berselera rendah, atau kesedihan akibat keretakan rumah tangga.
Baca Juga: Rekomendasi Lagu Galau dari Berbagai Album Taylor Swift Beserta Liriknya
Dianggap bukan kenyataan di masyarakat
Harmoko berpendapat apa yang digambarkan dalam lagu-lagu cengeng itu bukanlah kenyataan yang ada dalam masyarakat
Namun hal itu kemudian dibantah oleh Obbie Mesakh. Seperti dikutip Yock Fang Liaw dan Leo Suryadinata dalam Essential Indonesian Reading: A Learner's Guide, Obbie Mesakh mengaku mencipta lagu berdasarkan apa yang dilihat dan dialaminya.
Karena itu, sejumlah lagu karya Obbie merupakan gambaran nyata dari kehidupan ini.
Nyatanya, lagu-lagu tersebut paling mudah diingat hingga generasi sekarang. Begitupula lagu-lagu berlirik galau yang lebih mudah terngiang di kepala.
Mungkin saja, lagu-lagu tersebut menyentuh kedalaman pecinta musik di Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber