INDOZONE.ID - Sebuah insiden mengerikan telah terjadi kepada seorang wanita berusia 20-an, yang diduga ditawan dan diserang secara seksual oleh seorang pria berusia 40-an yang merupakan guru les menyanyinya.
Menurut laporan pada 10 Januari oleh Crime Chief JTBC, korban berinisial A yang berasal dari Ulsan, bertemu Park, seorang pria berusia 40-an yang merupakan seorang profesor musik dan konselor perilaku hewan pada pertemuan klub musik pada Mei 2024.
Cita-citanya untuk menjadi seorang penyanyi membuat A dengan mudah menerima tawaran Park, untuk mengajarinya bernyanyi.
Namun, Park segera mendesaknya untuk hidup terpisah dari orang tuanya.
"Aku akan pindah ke Seoul pada bulan Agustus, jadi tidak banyak waktu tersisa. Kamu tidak dapat meningkatkan kemampuan bernyanyimu saat tinggal bersama orang tuamu, itulah sebabnya hidup dan bernyanyimu berantakan," kata Park.
Setelah itu, A pindah dan menyewa tempat tinggal sendiri.
Namun, Park dan istrinya menawarinya kamar di rumah mereka dengan alasan mereka punya banyak ruang dan bahwa dia dipersilakan tinggal bersama mereka.
Baca Juga: Gaeun Hengkang dari Grup MADEIN, Agensi Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual
Karena yakin itu adalah kesempatan berharga untuk belajar, A menerima tawaran itu.
Dia menyebut Park sebagai ayah angkatnya dan istrinya sebagai ibu angkatnya.
Pada awalnya, Park memperlakukannya dengan baik. Namun, sifat asli Park segera terungkap dikemudian hari.
Park menyuruh A untuk merahasiakan keberadaannya dari orang tuanya. Park sering kali memaki A karena hal-hal sepele.
A mengatakan perilaku buruk Park kian menjadi-jadi dengan mengatakan hal-hal buruk padanya.
"Kamu tidak patuh dan sekarang Tuhan marah. Kamu seharusnya dihukum, tetapi karena aku ayahmu aku akan menerima hukuman itu untukmu."
Dia kemudian melukai dirinya sendiri dengan senjata sebelum menyanderanya selama sekitar satu bulan dan menyerangnya.
A bercerita bahwa Park melecehkannya dengan dalih perintah Tuhan.
“Tuhan ingin kamu menanggalkan pakaianmu, itu perintah Tuhan," dan "Kita perlu berhubungan seksual untuk mengusir roh jahat."
Menurut A, Park juga menyerangnya dengan pipa logam, mengacungkan senjata untuk mengintimidasinya, dan kemudian melakukan kekerasan seksual terhadapnya.
Dalam satu kejadian, Park dilaporkan memaksa A untuk berlutut, melepaskan pakaiannya, dan menuntut agar dia mengirim pesan teks kepada ayahnya yang berbunyi, "Mengapa kamu memaksaku berhubungan seks dengannya?"
Baca Juga: Update Kasus Taeil NCT: Pelecehan Seksual sang Idol Dilimpahkan ke Jaksa Tanpa Penahanan
Orangtua A melapor ke polisi setelah menerima pesan.
Park kemudian ditangkap atas tuduhan pemerkosaan semu/eksploitasi seksual dan surat perintah penangkapan pun dikeluarkan.
Meskipun ada tuduhan tersebut, Park, yang diserahkan ke jaksa penuntut tanpa ditahan, membantah tuduhan tersebut,.
"Saya adalah korban kekerasan seksual. A mencoba menyerang saya, jadi saya tidak punya pilihan selain memukulnya," katanya.
Ia juga membantah pernah membuat pernyataan yang berbau agama.
Netizen Korea geram dan terkejut dengan berita ini dan mendesak pelaku untuk dihukum mati. Mereka juga memberikan komentar bernada kecaman.
"Hukuman mati adalah satu-satunya jawaban."
"Kamu tidak bisa masuk ke rumah orang lain dengan sembarangan. Mereka bisa berubah menjadi monster dan memenjarakanmu."
"Apa yang sebenarnya terjadi? Dunia sudah gila."
"Potong saja. Kebiri dia."
"Mari kita kirimkan dia kepada Tuhan."
"Pemerkosa, pembunuh dan penipu seharusnya selalu menerima hukuman mati."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Allkpop