Oki Setiana Dewi (Instagram/@okisetianadewi)
Komisioner Komnas Perempuan, Maria Ulfah Anshor menanggapi viralnya video ceramah Oki Setiana Dewi terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Menurut Maria, Oki terkesan tidak memiliki empati kepada korban KDRT. Dia pun menyinggung pernyataan Oki yang menyebut terkadang wanita suka melebih-lebihkan cerita.
“Yang pertama, dia menunjukkan bahwa tidak berempati pada korban KDRT. Karena dia mengatakan biasanya perempuan kalau bercerita suka melebih-lebihkan ini. Itu menurut saya, dia memang tidak berempati dengan korban,” kata Maria.
Dilansir dari ANTARA, Maria mengatakan harusnya seorang pendakwah perlu melihat dua sudut pandang bila ingin membicarakan mengenai masalah tersebut.
Pertama, dari substansi KDRT lewat perspektif Islam, yang dengan tegas menyebut jika kekerasan terhadap istri adalah tindakan yang dilarang, baik dalam hadis dan Alquran.
Baca juga: Beda dengan Oki Setiana Dewi, Gus Miftah Nilai Wanita yang Alami KDRT Harus Didampingi
“Ada Al Quran yang dengan sangat clear mengatakan wa'asyiruhunna bil ma'ruf. Bahwa pergaulan atau relasi, gauililah istrimu dengan ma’ruf, itu relasi tidak hanya bergaul dalam arti bersetubuh ya,” katanya.
Menurutnya, dalam agama Islam, telah ditekankan bahwa seluruh interaksi kehidupan selama masa perkawinan haruslah bersifat ma’ruf, baik dan bermartabat. Sehingga saat menyampaikan ceramah tentang KDRT, ada baiknya pendakwah memahami kembali bagaimana kedudukan relasi itu dalam ajaran Islam.
Sedangkan dalam sudut pandang hukum positif, seorang pendakwah harus bahwa negara telah memiliki sebuah Undang-Undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT).
Menurutnya, dalam UU tersebut telah disebutkan jika kekerasan adalah tindakan terlarang. Meski kemudian, seorang istri tidak rela suaminya dihukum, perlakuan itu bisa diadukan ke polisi karena melanggar UU.
Lebih lanjut katanya, lewat sudut pandang itulah, pendakwah bisa membekali dirinya dan menegaskan bahwa kekerasan dalam substansi Islam, merupakan hal yang dilarang dan tidak membenarkan kekerasan dalam rumah tangga disimpan ataupun disembunyikan.
“Laki-laki dan perempuan harus punya perspektif Islam yang rahmat lil alamin. Islam yang ramah kepada segenap umat manusia, termasuk alam semesta. Itu universal sekali dan harus dipahami oleh semua orang Muslim, apalagi bagi seorang penceramah, da’iyah seperti itu,” ujar Maria.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: