Andika Kangen Band laporkan orang tua siswa yang intimidasi anaknya.
INDOZONE.ID - Andika Kangen Band resmi melaporkan orangtua siswa yang telah mengintimidasi dan memaki putranya, Mahesa Nawla Bumi, ke Polresta Bandarlampung, pada Selasa (14/11/2023).
Laporan polisi itu bernomor LP/B/1657/XI/2023/SPKT Polresta Bandar Lampung/ Polda Lampung dengan gugatan kekerasan verbal.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @undercover.id, vokalis Kangen Band itu memutuskan untuk melaporkan orang tua siswa yang mengintimidasi dan memaki Mahesa, setelah anaknya jatuh sakit hingga dirawat di RSUD Abdul Moeloek dan mengalami trauma mendalam.
"Mengakibatkan anak saya shock, nggak mau makan, makan dua sendok muntah. Terus ketemu orang takut. Gimana nggak takut? Takut ditempeleng, nggak mau sekolah dia tadi," jelas Andika Mahesa, seperti dikutip Z Creators Kamis (16/11/2023).
Dalam video berbeda, laki-laki yang dikenal sebagai Babang Tamvan ini menjelaskan, setelah membuat laporan polisi dan menunjukkannya kepada orangtua siswa itu, yang bersangkutan sempat meminta penyelesaian masalah secara kekeluargaan.
Baca Juga: Andika Kangen Band Semringah Pakai Almamater Kampus, Malah Dikira Anggota Partai
Andika Kangen Band laporkan orang tua siswa yang intimidasi anaknya.
Dia beralasan, baik orangtua siswa yang berprofesi sebagai ASN itu dengan Andika sama-sama orang Lampung.
Meski begitu, Andika ogah menuruti permintaan tersebut karena luka psikis yang dialami Mahesa sangat dalam.
Bagaimana tidak, saat diintimidasi dan dimaki, Mahesa dan guru yang ada di sampingnya sampai menangis lantaran mendengar perkataan dari 'Bapak' yang teramat kasar.
"Ngelihat di CCTV, guru, kepala sekolah aja nangis. Ngelihat anak segini (kecil) ditunjuk-tunjuk mau dipatahin lehernya, mau ditempeleng. Kan nggak pantes kata-kata itu keluar," ujarnya emosi.
Andika Kangen Band laporkan orangtua siswa yang intimidasi anaknya.
Sementara itu, ketimbang orangtua yang maju membela anaknya dengan menyakiti anak lain, Andika menilai akan lebih baik jika orangtua tersebut membiarkan anak-anak menyelesaikan masalah mereka sendiri. Selain itu, jika masalah antara anak-anak terjadi di sekolah, biarlah guru yang menjadi penengah mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators