Sosok Taylor Swift. (instagram/TaylorSwift)
INDOZONE.ID - Penyanyi Taylor Swift merasa terganggu dengan seorang pemilik akun media sosial bernama Jack Sweeney, yang selama bertahun-tahun telah menjalankan akun media sosial untuk melacak penerbangan jet pribadi selebriti, termasuk Swift.
Perjalanan Taylor Swift dengan jet pribadinya itu disebut menyumbang dampak polusi yang sangat besar.
Pengacara Taylor Swift telah mengirim surat gugatan kepada Jack Sweeney, yang berstatus sebagai seorang mahasiswa University of Central Florida. Pengacara Swift menuduh Sweeney melakukan penguntitan dan melecehkan penyanyi pop tersebut.
Pengacara Swift juga berargumen bahwa akun media sosial yang dijalankan Sweeney telah menyebabkan kerugian langsung dan tekanan emosional bagi klien mereka, serta meningkatkan ketakutan atas keselamatan pribadi Swift.
Karena itu, dia mengancam untuk mengambil tindakan hukum jika perilaku tersebut tidak dihentikan.
Di sisi lain, akun sosial media yang dijalankan Sweeney telah menimbulkan perdebatan tentang kebebasan berpendapat dan privasi, terutama setelah Twitter melarang Sweeney karena pelanggaran aturan privasi platform.
Baca Juga: Polisi Beberkan Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Siskaeee, Bagaimana Hasilnya?
“Meskipun ini mungkin permainan bagimu atau jalan yang kamu harap akan memberi kekayaan atau ketenaran, ini adalah masalah hidup atau mati bagi Klien kami. Tidak ada kepentingan sah atau kebutuhan publik atas informasi ini, selain untuk menguntit, melecehkan, dan menggunakan dominasi dan kontrol,” tulis Pengacara Swift Katie Wright Morrone, dikutip dari Washington Post, Kamis (8/2).
Namun, Sweeney membela akunnya, mengatakan bahwa informasi yang dia bagikan adalah informasi publik. Bagi dia, akun tersebut hanya memberikan gambaran yang tidak lengkap tentang perjalanan Swift, serupa dengan jadwal publik untuk konsernya.
Tidak hanya itu, penerbangan jet pribadi juga sering dikritik karena dampaknya yang besar terhadap perubahan iklim, dan informasi yang dibagikan oleh Sweeney sering digunakan untuk mempermalukan penumpang yang terbang dengan pesawat tersebut.
Argumen ini lantas disanggah oleh juru bicara Swif, yang menyatakan bahwa analisis tersebut salah karena jet Swift sering dipinjamkan ke orang lain, dan Swift telah bertanggung jawab atas dampak polusi jetnya dengan mengimbangi emisi karbonnya.
Meskipun Swift telah mengambil tindakan untuk menyembunyikan penerbangan jetnya dari situs web pelacakan penerbangan konsumen populer, seperti FlightAware, Sweeney tetap melacak pergerakan jet tersebut melalui situs web independen yang tidak tunduk pada permintaan FAA.
Reaksi terhadap gugatan ini beragam, dengan beberapa pihak menganggapnya sebagai pelanggaran privasi dan penghinaan terhadap kebebasan berpendapat. Sementara yang lain menganggapnya sebagai langkah yang wajar untuk melindungi keselamatan pribadi dan kehidupan pribadi Swift.
Namun demikian, Sweeney tidak mengindahkan ancaman hukum tersebut dan terus memposting pembaruan jet Swift ke berbagai platform media sosial lainnya, termasuk Bluesky, Mastodon, dan Telegram, dengan menyesuaikan unggahannya dengan aturan privasi yang berlaku di masing-masing platform.
Sosok Taylor Swift. (instagram/TaylorSwift)
Surat dari pengacara Swift menyatakan bahwa tindakan Sweeney ‘melanggar beberapa undang-undang negara bagian’, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Selain itu, surat tersebut juga menyoroti komentar negatif tentang akun Sweeney yang menggambarkannya sebagai aktivitas mengganggu dan berbahaya.
Baca Juga: Meninggal di Kolam Renang, Polisi Gali Makam Anak Tamara Tyasmara
Di sisi lain, Sweeney telah meminta bantuan dari Electronic Frontier Foundation, sebuah kelompok hak digital, untuk melawan gugatan tersebut.
Seorang pengacara yang berspesialisasi dalam Amandemen Pertama dan masalah unggahan internet telah merespons surat gencatan dan penghentian tersebut atas nama Sweeney, menegaskan bahwa akun Sweeney tidak melanggar hak hukum Swift dan tidak mengancam keamanan penyanyi tersebut.
“Surat pengacara Swift itu hiperbolis dan tidak berdasar dan dikirimkan dengan harapan bahwa Sweeney akan menghapus semua unggahannya dan melakukan apa yang mereka katakan. Ini bukan tentang memasang pelacak GPS pada seseorang dan melanggar privasi mereka. Mereka menggunakan informasi publik untuk melacak jet seorang tokoh masyarakat,” kata Pengacara dari Electronic Frontier Foundation James Slater.
“Ini adalah upaya mereka untuk meredam isu PR dan menindas klien saya agar pemberitaan buruknya mereda,” imbuhnya.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Washington Post