Barbie Hsu. (Instagram/@hsushiyuan)
INDOZONE.ID - Pemakaman mendiang Barbie Hsu yang awalnya dijadwalkan berlangsung minggu ini dikabarkan mengalami penundaan. Keputusan ini diambil setelah diskusi antara keluarga dan sang suami, Koo Jun Yeop.
"Kami ingin menciptakan ruang yang memungkinkan keluarga dapat mengunjungi dan mengenang Barbie Hsu kapan saja. Setelah berdiskusi dengan keluarga, kami memutuskan untuk memilih lokasi pemakaman yang berbeda," ungkap Koo Jun Yeop.
Lalu mengapa keluarga dan Koo Jun Yeop memutuskan untuk menunda pemakaman?
Menurut laporan dari salah satu media Taiwan, keluarga Barbie Hsu sebenarnya ingin menghormati keinginan almarhumah yang menginginkan pemakaman ramah lingkungan dalam bentuk pemakaman hutan (su-mu-jang).
Baca Juga: Ibunda Mendiang Barbie Hsu Siap Berjuang Demi Warisan dan Hak Asuh Cucunya
Metode ini memungkinkan abu jenazah disemayamkan di sekitar akar pohon tanpa menggunakan batu nisan atau material buatan lainnya, sehingga kembali menyatu dengan alam.
Namun, Koo Jun Yeop, yang sangat terpukul atas kepergian sang istri, merasa berat jika Barbie Hsu harus segera dikembalikan ke alam.
Kondisi fisiknya yang semakin kurus sejak kehilangan istrinya menunjukkan betapa besar kesedihannya.
Saudari Barbie Hsu, Xu Xizhe, mengungkapkan bahwa sang kakak memang pernah menyampaikan keinginannya untuk dimakamkan di pemakaman hutan.
Baca Juga: Akun Medsos Mantan Suami dan Ibu Mertua Barbie Hsu Diblokir di China, Ada Apa?
"Saya masih ingat bahwa jika suatu hari dia meninggal, dia ingin dimakamkan dengan cara yang ramah lingkungan. Untuk saat ini, abu jenazahnya kami simpan di rumah hingga mendapatkan persetujuan resmi untuk pemakaman di lokasi yang diinginkan," ujarnya.
Namun, berdasarkan berbagai laporan dari media lokal, Koo Jun Yeop menginginkan adanya tempat khusus untuk mengenang Barbie Hsu di luar pemakaman hutan.
Inilah yang menjadi alasan utama mengapa prosesi pemakaman mengalami penundaan sementara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Naver.com