INDOZONE.ID - Gen alpha lebih cepat paham dengan pelajaran bahasa Inggris karena paparan teknologi sekarang. Sebagai orangtua, Tasya Kamila merasakan hal itu.
Mantan penyanyi cilik ini mengatakan, media untuk anak belajar bahasa Inggris sekarang ini sangat beragam. Sehingga mereka lebih mudah mengenali bahasa Inggris tanpa harus effort belajar jika dibandingkan generasi sebelumnya.
“Anak belajar bahasa Inggris enggak cuma belajar bicaranya, tapi tulisannya. Secara enggak sadar ngomong sama gurunya juga pakai bahasa Inggris," tutur Tasya, saat menghadiri acara peresmian transformasi EF Kids & Teens menjadi English 1 di Pondok Indah Mall 1, Jakarta.
Baca Juga: Dikaruniai Anak Perempuan, Tasya Kamila dan Suami Sudah Atur Rencana Sejak Lama
Dia sendiri juga merasakan manfaat belajar bahasa Inggris sejak dini. Sampai akhirnya Tasya berhasil menjadi lulusan S2 Columbia University di usia muda.
“Aku merasakan banget manfaatnya bisa berbahas inggris untuk mencapai pendidikan yang aku inginkan. Jadi bisa aku established dan bahasa Inggris masih penting banget,” tambahnya.
Tasya juga menilai bahwa saat ini cukup banyak tempat belajar bahasa Inggris yang menyenangkan untuk anak. Karena anak-anak lebih suka metode belajar yang fun dan mudah dipahami.
“English 1 tempat terbaik untuk anak-anak berbahasa Inggris sesuai zaman sekarang dan kurikulum bagus banget, belajar dan mempraktikkan bahasa Inggris yang fun dan tidak membosankan, anak-anak kalau diajak ke English 1 itu senang banget, excited.”
“Misal kelasnya nyanyi dulu, jadi membuat kelas bahasa Inggris menyenangkan. Kita juga tahu pembelajarannya seperti apa dan jadi center kepada orang-orang, baik skali, English 1 is the best place,” ungkapnya.
Baca Juga: Gemas! Anak Pertama Tasya Kamila Kepengin Gendong Adiknya
Tasya Kamila dan English 1. (Indozone)
Marketing Director English 1 Rhea Danaparamita menyoroti pentingnya kesiapan anak-anak menghadapi masa depan global, yang mana kemampuan berbahasa Inggris menjadi bekal utama.
Ia pun mengajak orangtua untuk membekali anak sejak dini dengan skill penting yang akan relevan di masa depan.
“Tantangan dunia kerja dan pendidikan di masa depan menuntut generasi muda Indonesia untuk mampu berkomunikasi secara global, berpikir kritis, dan percaya diri. Kami ingin mendorong para orang tua untuk membentuk anak-anak menjadi individu yang siap menghadapi dunia globa, melalui pendidikan bahasa Inggris yang menyenangkan, relevan, dan bermakna,” ujar Rhea.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung