Sidang lanjutan kasus dugaan pengancaman dengan kekerasan yang menyeret musisi I Gede Ari Astina alias Jerinx, berlangsung panas. Pihak Jerinx emosi hingga menunjuk-nunjuk dan menantang pelapor kasus ini, yaitu Adam Deni.
Hal ini terjadi saat pengacara Jerinx, Sugeng Teguh Santoso, menanyakan proses mediasi yang gagal kepada Adam Deni. Adam yang enggan menjawab pertanyaan tersebut, terus dicecar oleh Sugeng.
"Untuk mediasi sebelumnya, saya tidak ingat," kata Adam Deni dengan nada tinggi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2022).
Sugeng menilai Adam berbohong. Dia beranggapan Adam Deni berupaya menutup-nutupi sesuatu agar tak terungkap dalam persidangan. Sambil emosi, dia menunjuk-nunjuk Adam Deni.
"Di sini ada pemeras ini. Dia (Adam Deni) pemeras. Saya mau ungkap motif ini. Saya punya saksi," katanya.
Jerinx memiliki dugaan yang sama dengan kuasa hukumnya. Dia bahkan terang-terangan menuding Adam Deni berbohong dan meminta hakim melakukan tes kejujuran atau poligraf.
""Saya tahu persis Adam Deni berbohong. Dia ada di sana. Saya minta tes poligraf agar tahu siapa yang berbohong, saya atau dia," katanya sambil menatap Adam Deni.
Jerinx juga menuding Adam Deni menyampaikan fakta keliru dalam persidangan. Hal ini terutama terkait pertemuan mediasi antara keduanya yang berlangsung di Hotel Raffles, Jakarta, pada 19 November 2021.
Menurutnya, Adam Deni juga memberi pernyataan inkonsistensi di persidangan. Sebab setelah mengatakan tidak ingat jumlah orang yang hadir dalam mediasi, Adam Deni sempat menyebut jumlahnya lima orang.
Menurutnya, ini lantaran Adam Deni melakukan pemerasan karena meminta Rp15 miliar agar dirinya mencabut laporan. Karena itu, dia memohon agar majelis hakim melakukan tes kejujuran.
"Saya mohon ada tes. Dia dites, saya juga dites. Jadi kita tahu siapa yang bohong," kata Jerinx.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: