Emma Watson Sempat Merasa ‘Terkurung’ dalam Dunia Akting, Sekarang Sibuk Kuliah S2 dan Investasi
INDOZONE.ID - Aktris cantik Emma Watson belum berakting kembali sejak Desember 2018, setelah ia menyelesaikan perannya sebagai Meg March dalam film Little Women karya sutradara Greta Gerwig.
Film yang dirilis pada Februari 2020 lalu itu menjadi proyek terakhir yang dibintangi oleh Emma. Itu artinya, sudah lebih dari 5 tahun ia tidak membintangi film atau serial apapun.
Dalam wawancara eksklusif dengan Financial Times, Emma mengungkapkan bahwa ia tidak terlalu senang karena merasa terkurung ketika berada dalam dunia akting.
Baca Juga: Adipati Dolken Ungkap Niat Tak Sekolahkan Anak, Netizen: Bener Juga Ya?
“Yang menurutku sulit adalah aku harus keluar dan menjual sesuatu yang tidak bisa kukendalikan sepenuhnya. Sulit untuk berdiri di depan sebuah film dan setiap jurnalis bertanya ‘bagaimana film ini sejalan dengan sudut pandangmu?’ Rasanya sangat sulit menjadi wajah dan juru bicara untuk hal-hal yang tidak melibatkanku dalam proses. Aku dimintai pertanggungjawaban yang membuatku mulai merasa frustasi, karena aku tidak punya suara dan hak untuk bersuara," ungkap Emma dalam wawancara tersebut.
Emma menyadari bahwa ia ingin berdiri di depan hal-hal yang memang melibatkan dirinya dalam proses di belakang layar.
Sehingga ketika ia menerima kritikan, ia bisa mempertanggungjawabkannya. Profesinya sebagai aktris tidak sejalan dengan hal ini, sebab ketika berakting ia hanya melakukan apa yang ada tertulis di dalam naskah sesuai arahan sutradara.
Hal ini yang kemudian mendorong Emma untuk mencoba hal di belakang layar, yaitu menjadi sutradara.
Ia mendapat kesempatan menjadi penulis sekaligus sutradara untuk sebuah kampanye iklan Prada Paradoxe pada tahun 2022. Ia juga turut menjadi model dalam iklan parfum tersebut.
“Orang-orang selalu berkata bahwa aku harus menyutradarai dan memproduseri, bahkan ketika aku masih di Potter. Aku khawatir itu karena perihal teknis, tidak kreatif, dan aku tidak dapat menampilkan apa yang menurutku mungkin merupakan keahlianku,” ungkap Emma.
Emma mengatakan bahwa ia kerap kali dimintai tolong untuk pemotretan atau pembuatan video oleh teman-temannya maupun adiknya, Alex Watson. Hal ini yang kemudian membuat Emma tersadar bahwa sebenarnya ia tahu banyak hal tentang proses di belakang layar.
Baca Juga: Viral, Lisa BLACKPINK Terlihat Kencan dengan Frédéric Arnault di Museum Rodin Paris
Selama masa karantina COVID-19, Emma mulai menulis puisi, serta serangkaian esai bertema tentang cinta, persahabatan, dan hubungan. Ia juga memutuskan untuk memulai pendidikan masternya dalam penulisan kreatif di Oxford University.
Emma juga sibuk terlibat dalam bisnis minuman beralkohol Renais yang dirintis oleh adiknya sendiri.
Selain terlibat sebagai pemegang saham bisnis tersebut, Emma juga turut andil sebagai mitra kreatif dalam Renais. Dia belum berinvestasi pada Renais, namun dia memiliki pengalaman sebagai investor di perusahaan rintisan.
“Aku memulai investasi berdampak dengan sekelompok perempuan. Aku mencoba mendukung pengusaha wanita dan bisnis berkelanjutan. Jadi, aku telah mendengar banyak proposal dari banyak perusahaan start-up dan ketika mendengarkan proposal Alex, aku tahu bahwa meskipun dia bukan adikku, aku dapat melihat seseorang yang tidak akan menyerah sampai bisnis ini berhasil. Menurutku apa yang dia lakukan adalah untuk alasan yang benar dan dilakukan dengan cara yang benar. Dia saudara laki-lakiku dan aku mencintainya, tapi aku tetap bertaruh padanya," ungkap Emma dalam bisnis Renais adikknya.
Emma mengawasi berbagai hal yang terkait dengan citra, desain, dan arahan seni Renais. Ia tidak rela membiarkan orang lain melakukan hal ini, karena baginya Renais adalah bagian dari sejarah keluarganya.
Emma juga mengungkapkan bahwa ia akan berakting lagi. Jika semua lancar, kabarnya ia akan membintangi sebuah film di tahun 2024 ini.
Writer: Ananda F.L
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Financial Times