Kategori Berita
Media Network
Jumat, 24 JULI 2020 • 13:50 WIB

Film “Catatan Si Boy” (1988) Diputar FFI di Layar Tancap

Festival Film Indonesia 2020 menggelar layar tancap sebagai langkah persiapan membuka rangkaian program menuju penghargaan yang bakal digelar di bulan Desember. 

Pemutaran layar tancap luar ruangan di M Bloc Space, mural area dimulai pada Sabtu 25 Juli. 

Pemutaran ini bekerja sama dengan PLTI (Persatuan Layar Tancep Indonesia) dan berikutnya juga akan menggandeng Kineforum.

Dua film pertama yang akan diputar adalah “Catatan Si Boy” (1987, sutradara Nasri Cheppy) yang masuk dalam seksi program “Darah Muda” dan “Taksi” (1989, sutradara Arifin C. Noer) yang masuk dalam seksi program “Halo? Indonesia?”.

Film “Catatan Si Boy” (1988) dibintangi oleh Onky Alexander, Didi Petet, dan Meriam Bellina.

Film ini mendapatkan nominasi Sutradara Terbaik dan Tata Musik Terbaik (untuk Dodo Zakaria).

Sementara film “Taksi” mendapatkan enam Piala Citra di Festival Film Indonesia 1990. 

Film ini memenangi lima kategori utama yaitu Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Terbaik (Arifin C. Noer), Pemeran Utama Pria Terbaik (Rano Karno), Pemeran Utama Wanita Terbaik (Meriam Bellina).

Film-film tersebut akan diputarkan dengan format aslinya yaitu film 35MM.

Program pemutaran ini rencananya akan menjadi program berkala dengan tujuan menyapa masyarakat melalui khazanah film Indonesia yang luas.

Dilansir dari Antara, Jumat (24/7/2020), pemilihan film-film Indonesia diatur berdasarkan tema tertentu dan dimasukkan seksi program. 

“Aku Pulang!” adalah subprogram yang ingin menyapa seluruh keluarga Indonesia. Terdiri atas film yang mengeksplorasi makna keluarga bagi kita semua.

Subprogram “Darah Muda” ingin merayakan semangat mereka yang muda, yang banyak mencari, yang masih hendak bereksplorasi, dan yang (seharusnya) masih sempat dan bisa berbuat salah demi proses pendewasaan diri.

Subprogram “Halo? Indonesia” bertujuan menyapa manusia Indonesia yang ingin merenungkan ulang mengenai posisinya sebagai bagian dari bangsa. Sejauh mana kontribusi terhadap bangsa dan sebaliknya, apa yang telah bangsa ini berikan padanya.

Subprogram “Mata Perempuan” berusaha mengeksplorasi permasalahan yang dihadapi para perempuan Indonesia, dan merekam jejak ketangguhannya, sambil merenungkan ulang: masyarakat seperti apa yang “memaksa” para srikandinya harus menghadapi permasalahan seperti yang digambarkan.

“Di Tepian Arus” ingin menyapa mereka yang tersembunyi maupun yang bersembunyi dari riuhnya derap masyarakat. Yang terpinggir ataupun meminggirkan diri. Yang dilupakan masyarakat ataupun yang ingin dilupakan.

Selain itu, Festival Film Indonesia juga ingin memberikan penghormatan pada karier dan dedikasi insan perfilman yang telah lebih dulu berpulang dalam rangkaian retrospektif. 

Ria Irawan, Henky Solaiman, dan Didi Petet menjadi tiga aktor film yang akan digelar dalam retrospektif. 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
BERITA TERBARU

Film “Catatan Si Boy” (1988) Diputar FFI di Layar Tancap

Link berhasil disalin!