Kategori Berita
Media Network
Selasa, 01 MARET 2022 • 19:00 WIB

Review 'The Batman': Cerita Detektif Gelap dengan Sisi Psikologis Para Karakter yang Rusak

The Batman. (IMDB).

Cukup banyak cerita Batman yang pernah tayang di bioskop-bioskop. Namun film 'The Batman' yang siap tayang ini sedikit berbeda dengan cerita-cerita sebelumnya, karena mengangkat sisi lain Batman sebagai vigilante pemula dan seorang detektif cerdas.

Hal itulah yang tergambar dari film berdurasi tiga jam tersebut. Seolah menonton cerita CSI, Criminal Minds, Godfather, dalam kisah superhero.

Jalan cerita yang terus maju tanpa flashback.

Tidak ada cerita flashback masa lalu Bruce Wayne saat masih kecil yang melihat ayah dan ibunya ditembak yang tentu sudah terlalu sering diulang. Sebagai gantinya, awal cerita sendiri dimulai dengan seorang psikopat yang membunuh walikota, memutilasi jarinya, dan meninggalkan teka-teki mengerikan.

Batman. (IMDB).

 

Hal itu yang membuat pimpinan penyelidikan Letnan Gordon memanggil Batman mendatangi Tempat Kejadian Perkara meski banyak polisi lain yang tak suka dengan keberadaannya. Batman pun menunjukkan keahliannya seperti ahli forensik handal hanya dengan melihat petunjuk yang ada di TKP pembunuhan.

Ternyata pembunuhan itu dilakukan oleh seorang pembunuh sosiopat yang menyebut dirinya dengan The Riddler. Ia meninggalkan semua teka-teki di TKP dan meminta Batman menjawabnya. 

Dari semua teka-teki yang ada, Batman pun terseret ke sebuah rahasia terbesar yang disimpan kotanya yang ditutup rapat oleh para penguasa.

Menonjolkan sisi detektif Batman.

Cerita detektif adalah sisi lain yang ditonjolkan dari “The Batman”. Maka pantaslah Riddler (Paul Dano) yang dipilih sebagai tokoh antagonis. Paul Dano sukses membawakan karakter yang diam-diam berbahaya meski penampilan aslinya jauh dari garang. 

Batman memecahkan teka-teki. (IMDB).

Dengan durasi hampir tiga jam, ada banyak petunjuk yang harus dipecahkan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar, juga banyak tokoh yang bermunculan, juga cerita yang harus dicerna. 

James Gordon tak cuma jadi rekan, dia juga berusaha melindungi Batman dari polisi-polisi lain yang tak mempercayai Batman. Mereka belum sepenuhnya saling percaya, tapi mau tak mau saling membantu karena sulit mempercayai lingkungan di sekitarnya.

Sisi psikologis yang kelam dari para karakter dan saling memiliki keterkaitan.

Salah satu hal yang menarik dari cerita ini adalah para karakter yang digambarkan memiliki trauma dan sisi kelamnya masing-masing. Bahkan mendiang ayah dan ibu dari Bruce Wayne sendiri digambarkan memiliki rahasia kelam yang belum pernah ditunjukkan di film-film sebelumnya. 

The Riddler dalam The Batman. (IMDB)

Salah satu alasan yang membuat film ini memiliki durasi yang cukup panjang lantaran sang sineas ingin memperlihatkan para karakter yang memiliki latar belakang dan agenda lain. Semuanya memiliki benang merah satu sama lain. Ujung benang merah itu sendiri adalah jawaban dari teka-teki The Riddler.

Memperlihat sisi Gotham yang keras, jauh dari kata optimis.

Sulit untuk bisa optimistis saat hidup di Gotham. Nuansa sendu ini dibantu dengan visual yang jauh dari warna-warni mencolok. Kebanyakan adegan di malam hari, gelap dan tak jarang disertai rintik hujan. 

Tapi kegelapan ini juga membuat cahaya dari senjata-senjata yang ditembakkan ke arah Batman dalam satu adegan menjadi salah satu momen sangat memikat, terutama saat ditonton di layar lebar. 

Semua sudut kota Gotham digambarkan benar-benar gelap, sehingga membuat orang berpikir untuk menetap di kota tersebut. Sang sutradara menggambarkan kota itu seolah hidup.

Dunia cerita yang lebih realistis.

Rasanya semua yang terjadi memang betul-betul ada di dunia kita. Mulai dari pilihan para penjahat, motivasinya, serta jalan cerita yang dikaitkan dengan para pejabat korup yang bisa ditemui di dunia nyata. Seorang serial killer dan bos mafia tentunya menjadi ikon penjahat kriminal yang selalu dibahas dalam dokumenter 'true crime'.

Peralatan canggih Batman juga diupayakan terlihat canggih tapi masih masuk akal, sesuatu yang sepertinya bisa dibuat oleh teknologi dan tentunya dana keluarga Wayne.

Bruce Wayne dan Alfred dalam The Batman. (IMDB).

Batsuit dan Batmobile yang gahar sengaja dibuat seperti didesain oleh satu orang saja, yakni Batman itu sendiri. Batsuit versi Robert Pattinson dibuat praktis, dilengkapi aneka senjata dan pelindung, hingga logo kelelawar yang berfungsi juga sebagai pisau. 

Untuk lebih mendapat gambaran tentang film ini, silahkan datang ke bioskop setempat. Yang perlu diingat adalah jauhkan dari bayangan film-film Batman terdahulu. 

Rating: 9/10

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Review 'The Batman': Cerita Detektif Gelap dengan Sisi Psikologis Para Karakter yang Rusak

Link berhasil disalin!