Pesawat Boeing 777-200ER milik Malaysia Airlines yang mengalami kecelakaan (Wikipedia)
Serial dokumenter Netflix terbaru, MH370: The Plane That Disappeared tengah menjadi perbincangan publik. Dokumenter ini menampilkan bagaimana hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014 silam.
Hingga kini, hilangnya pesawat yang membawa 12 awak kabin dan 227 penumpang itu masih menjadi misteri. Dan serial dokumenter MH370: The Plane That Disappeared tampaknya berusaha untuk mengungkapkan misteri hilangnya pesawat tersebut.
Ada banyak teori yang diungkap, seperti kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi. Ini dijelaskan berdasarkan kapan pesawat itu terakhir kali terdeteksi oleh radar hingga diduga ada pembajakan campur tangan Amerika.
Berikut 5 teori hilangnya pesawat MH370 dalam dokumenter Netflix MH370: The Plane That Disappeared.
Ini menjadi teori yang paling sering diperbincangkan bahwa MH370 telah jatuh dan tenggelam di laut. Namun sayangnya, titik lokasi di mana pesawat itu jatuh pun masih jadi misteri.
Malaysia Airlines dalam siaran persnya kala itu mengatakan bahwa berdasarkan analisis pihak terkait, MH370 telah terbang di sepanjang koridor selatan dan posisinya terakhir berada di tengah Samudra Hindia di sebelah barat Perth.
Hal ini membuat petugas rescue gabungan dari beberapa negara memfokuskan titik pencarian di lokasi tersebut, namun sayangnya sama sekali enggak ditemukan ada tanda-tanda bahwa MH370 telah jatuh di situ.
Baca Juga: Misteri dan Konspirasi Hilangnya Pesawat MH370, Dokumenternya Bakal Tayang di Netflix
Selama setahun, fokus pencarian MH370 dilakukan di perairan Samudra Hindia. Namun menurut Cyndi Hendry, seorang relawan Tomnod, sebuah perusahaan citra satelit yang enggak lagi beroperasi bahwa MH370 sebenarnya jatuh di Laut China Selatan berdasarkan analisisnya.
Dalam MH370: The Plane That Disappeared, dia mengaku melihat adanya bentuk seperti puing-puing pesawat beberapa hari setelah pesawat dinyatakan hilang.
Kemudian dia menghubungi Malaysia Airlines untuk memberikan penjelasan dari hasil analisisnya, namun saat itu dia tidak ditanggapi.
Ini juga menjadi teori yang paling sering diperbincangkan bahwa pilotnya, Zaharie Ahmad Shah diduga telah melakukan bunuh diri dan pembunuhan massal dengan sengaja menjatuhkan pesawat ke Samudra Hindia.
Teori ini berkembang setelah terungkapnya alat simulator penerbangan yang ada di rumah Shah, di mana data dari simulator tersebut menunjukkan bahwa Shah telah melakukan perjalanan di atas Samudra Hindia, persis seperti rute yang dilakukannya kepada MH370.
Namun teori ini diragukan karena Shah selama ini dalam kondisi yang sehat dan enggak lagi ada masalah dalam psikologisnya.
Baca Juga: Hari Ini Tepat 8 Tahun Pesawat MH370 Hilang, Insiden Paling Misterius Penerbangan Modern
Teori pembajakan pesawat MH370 cukup santer terdengar. Diduga pesawat ini telah dibajak oleh penumpang asal Rusia.
Seorang ahli teori, Jeff Wise dalam dokumenter tersebut mengatakan bahwa ada sebanyak tiga penumpang asal Rusia yang duduk di dekat palka listrik, di mana mereka bisa membuat gangguan pada pesawat dan mengendalikan pesawat.
Namun teori ini enggak masuk di akal, karena menurut mantan direktur krisis Malaysia Airlines, Fuad Sharuji, enggak mungkin seseorang bisa mengendalikan pesawat dari kompartemen avionik.
Bukan orang Rusia, tapi jatuhnya MH370 karena ulah Amerika. Teori ini cukup berkembangg karena pada saat itu, militer AS sedang latihan di Laut China Selatan.
Dan MH370 menjadi target objek latihan mereka dan menjatuhkan pesawat tersebut di titik di mana terakhir kali pesawat tersebut terdeteksi radar.
Wartawan Perancis, Florence de Changy dalam dokumenter mengatakan bahwa kala itu ada dua pesawat pemblokir radar saat MH370 melintas Laut China Selatan.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: